PART 13

94 37 8
                                    

                         🐰🐰🐰

~Ketika takdir bermain-main dengan hati~--🐰🐰🐰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Ketika takdir bermain-main dengan hati~
-
-
🐰🐰🐰

Jam belajar mengajar berjalan dengan tenang terkendali. Seluruh siswa kelas 11 IPA A dapat memahami materi pelajaran matematika yang di sampaikan oleh Bu Warda. Tentu saja! Karena kelas mereka memang salah satu kelas unggulan di sekolah itu.

"Bagi yang sudah selesai mengerjakan soal nomor lima,silahkan maju ke depan dan tuliskan jawaban kamu di papan tulis!"seru Bu Warda kepada mereka.

Semua terdiam sambil terus mengerjakan soal nomor empat. Ya,karena memang belum ada yang sudah selesai mengerjakan soal nomor lima,KECUALI seorang siswa perempuan. Siapa lagi jika bukan Zahra.

"Ra...Kenapa bisa cepet banget siapnya coba! Dan parahnya kenapa gue lemot huwaa,"oceh Ayla berbisik. Mereka duduk satu meja anyway.

"Ya nggak tau,"ujar Zahra mengangkat kedua bahunya.

"Hiss,"desis Ayla sebelum mencoba menaklukkan soal itu kembali.

"Ga heran emang,"
"Beda emang beda,"
Sekali lagi terdengar kalimat senada dengan yang diucapkan Ayla sebelumnya. Siapa lagi jika bukan dari Dila dan Nanda.

"Apalagi! Maju dong,Ra," bisik Dila sambil mendorong-dorong bahu Zahra dari arah belakang.

"Ish iya bentar,dari tadi KDRT Mulu perasaan,"sungut Zahra menoleh kebelakang.

"Iya maaf istrikuu,"kata Dila mengelus bahu Zahra kanan dan kiri.

"Ihh,gelii,"

Mereka berempat terkekeh pelan sebelum Zahra mengajukan diri.

Sejak kelas sepuluh Zahra dikenal sebagai salah satu siswa yang menguasai seluruh mata pelajaran terutama bidang studi matematika.

Wow sekali otaknya:v

Zahra mengangkat tangan, mengajukan diri untuk menuliskan jawabannya ke papan tulis yang tentu saja langsung disambut senyum serta anggukan kecil dari Bu Warda.

Ia menuliskan jawabannya dengan sangat telaten. Penyelesaian jawaban soal tersebut terbilang panjang dan lumayan makan tempat di papan tulis.

🐰🐰🐰

Reza beserta kedua sahabatnya berjalan melewati pintu kelas Zahra,menuju kearah kantin. Karena untuk sampai ke kantin memang harus melewati kelas XI IPA A,meski itu bukanlah jalan satu-satunya.

Reza menoleh ke dalam kelas 'itu',ia melihat sekilas Zahra yang sedang menulis di papan tulis,sangat serius hingga Ia yakin bahwa Zahra tak menyadari ada orang yang lewat di depan pintu kelasnya.

Sedangkan di sisi lain teman-teman sekelas Zahra lah yang malah beralih fokus ke arah luar kelas yang sebelumnya memandangi buku dan papan tulis.

Meskipun tak lama,tentu saja karena yang lewat itu manusia bukan siput!

JUST FOR ZAHRA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang