Yoon saebom tengah menikmati waktu petang di balkon apartemen sambil menikmati semilir angin musim semi. Tiba tiba sepasang tangan melingkar di perutnya diikuti dengan kepala seseorang menyandar di pundaknya, hembusan nafas orang itu terasa menggelitik,
"Sedang apa disini hmm?" Tanya orang itu.
Saebom segera berbalik lantas memeluk lelaki di hadapanya."Hanya menikmati angin". Sahutnya sembari mengeratkan pelukanya.
Lelaki itu terdiam, lalu tersenyum. Ia tahu gadisnya sedang memikirkan sesuatu. Lalu membalas pelukan itu sama eratnya serasa dunia milik berdua."Heii,, aku tau kau sedang ada hal yang difikirkan beom ahh. Apa kau tidak ingin berbagi padaku?" Tanyanya.
Saebom mendongak menatap wajah tersebut. Wajah lelaki yang sangat dicintainya ini."Aku sedang memikirkan kejadian 1 tahun yang lalu. Aku tidak tau bagaimana jadinya apabila saat itu aku harus kehilangan dirimu. Aku... Tiba tiba aku merasa takut. Semua ini terasa seperti mimpi". Adunya kemudian munundukan kepala menahan tangis.
Lelaki itu menantap gadisnya dalam. Merasa bersyukur bahwa gadis yg selama ini ia cintai kini ada di hadapanya. Membalas perasaanya sama besarnya. Benar semuanya terasa seperti mimpi.
Di tangkupnya dagu gadis itu. Mendongakan wajahnya agar menatap dirinya.
"Beom ah, lihatlah. Aku berdiri di hadapanmu. Aku milikmu, kau tidak usah khawatir semua itu telah berlalu. Jangan sedih hemm,, mana yoon saebomku yang galak dan keras? Kenapa menggemaskan begini hem?". Ujarnya sambil mencubit pipi gadisnya.
Gadis itu mendengus kesal lalu memukul pundak lelaki itu. Kesalll kenapa ia tiba tiba jadi melow begini. Hih ini semua gara gara mimpinya semalam. Mimpi saat malam itu. Malam kelam dan juga malam pertama ia menyadari perasaanya pada lelaki itu.
Dengan kesal ia mendorong lelakinya lalu begegas masuk ke dalam. Malu juga :)
"Yaaaa beom ahh,,, kau mau kemanaaa, tunggu akuu". Dengan gemas lelaki itu mengekori gadisnya kedalam mengantisipasi jika gadisnya ngambek berujung ia yang tersiksa di diamkan oleh gadisnya.***
Kembali pada malam itu.
Denting suara jam didinding memenuhi lorong bertembok putih dengan aroma khas obat obatan.
Seorang wanita terlihat duduk disisi tempat duduk lorong tersebut sembari menunggu lampu diatas pintu putih tersebut padam.
Waktu terasa berjalan begitu lambat.
Kenapa mereka lama sekali??
Apakah yihyun nya baik baik saja?
Kenapa tidak ada kabar sama sekali?Berbagai pertanyaan muncul dalam benaknya. Perasaanya bercampur aduk. Tak hentinya ia panjatkan doa agar aeseorang yang tengah berjuang di dalam sana diberi perlindungan oleh yang maha kuasa.
Lampu telah padam. Setelah kurang lebih 8 jam tindakan akhirnya mereka selesai juga. Dengan harap harap cemas ia menunggu siapapun yang akan keluar dari pintu tersebut.
Seseorang dengan pakaian RS nya keluar di temani Han tae-seok (yang berperan sebagai konsultan pasien terinfeksi seperti jung yihyun).
Dengan tergesa ia menyambut mereka menuntut kabar baik yang ia inginkan."Dokter, bagaimana kaadaan yihyun? Dia baik baik saja kan? Kenapa tindakanya lama sekali? Bagaimana kondisinya?" Tuntunya.
"Tenang yoon saebom shii. Pihak rumah sakit telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan pasien jung yi hyun. Semua baik baik saja. Lamanya tindakan yang kami lakukan juga dipengaruhi kondisi pasien yang lumayan spesial. Kami harus memikirkan metode terbaik yang dapat dilakukan kepada pasien yang memiliki efek samping dari infeksi penyakit tersebut. Untuk lebih jelasnya mengenai hal yersebut akan disampaikan oleh kolonel Han tae-seok. Untuk saat ini kondisi pasien sudah stabil. Kita hanya dapat berharap pasien segera pulih tanpa ada masalah". Jelas sang dokter.
Mendengar bahwa yihyu nya baik baik saja seolah membuat semua bebanya terangkat.
Ucapan terima kasih ia berikan kepada dokter dan para stafnya setelah itu ia ditinggal berdua dengan han tae-seok. Karena yihyun masih di observasi ia belum dapat melihatnya sampai nanti dipindahkan ke kamar rawat .
"Nona yoon, bisakah saya berbicara kepada anda mengenai kondisi jung yi hyun?". Tiba tiba ucapan han tae-seok menyadarkanya bahwa masih ada hal lain yang harus di urus."Ada apa? Apakah terjadi sesuatu yang mengkhawatirkan? Dokter tadi mengatakan semua baik baik saja kan?" Tanyanya
"Jadi begini. Kau tau kan jika orang yang terinfeksi memiliki kemampuan penyembuhan yang lebih cepat dari manusia biasa?" Tanya lelaki ter sebut.
"Ya setauku itu adalah efek samping yang bahkan membuat dokter gadungan itu terobsesi ingin mengkomsumsi pil next" sahutnya.
"Dalam penelitianku efek samping obat ini berbeda beda pada setiap orang. Untuk kasus jung yi hyun kami menemukan sebuah hal baik dan buruk nona yoon. Apakah kau siap mendengarnya?" Tanyanya.
Mendengar penuturan tersebut rasanya ada sesuatu yang mencekiknya saat ini. Apakah yihyun nya sedang tidak baik?"A..apa yang terjadi? Katakan padaku. Cepat!" Tanyanya dengan nada bergetar.
Han tae-seok menghela nafas bersiap untuk menyampaikan kabar tersebut."Jung yi hyun. Awalnya memiliki kemampuan penyembuhan diri yang cepat akibat infeksi tersebut. Terbukti saat ia ditembak di atap oleh andrew iya bisa sembuh hanya dalam beberapa hari. Hal baiknya tembakan di kakinya saat itu secara tidak langsung mendorong penyembuhan pada kakinya bahkan pada cidera yang selama ini ia alami. Dengan kata lain saat itu penyembuhan luar biasa telah terjadi pada tubuhnya akibat efek dari infeksi tersebut". Mendengar penuturan tersebut, saebom merasakan kelegaan yang amat sangat. Mengingat bagaimana tersiksanya yi hyun akan cidera tersebut.
Namun bagaimana dengan hal buruknya?
"Lalu hal buruk apa yang anda temukan kolonel han? Apakah masih terkait dengan infeksi yi hyun?"."Kami menemukan bahwa kemampuan penyembuhan jung yi hyun semakin melambat tiap kali ia terluka, dan bahkan mungkin nanti kemampuan tersebut akan hilang walau kami tidak tau apakah setelah obat di temukan. Pasien terinfeksi masih memiliki kemampuan ini atau tidak, setidaknya untuk saat ini kemampuan tersebut sangat menolong jung yi hyun dapat selamat.
Dan juga...
Untuk saat ini jung yi hyun mengalami koma".
Jderrrr
K kkoma??
Yang benar saja? Rasanya seperti petir menyambar dirinya. Mendengarkan kabar buruk yang di berikan Han tae-sok"K koma? Bagaimana mungkin? Bukankan barusan dokter mengatakan yi hyun baik baik saja? Bagaimana bisa koma? Han tae-seok, jangan bercanda padakuu!"
Tuntutnya sembari menarikk kerah kolonel han."Tenang nona yoon. Dengarkan saya dulu," ucapnya sembari melepaskan cengkraman saebom.
"Saat ini jung yi hyun koma akibat efek samping dari proses penyembuhan lukanya. Seperti yang saya jelaskan tadi. Kemampuan menyembuhkan diri jung yihyun semakin berkurang. Dalam kaadaan koma ini tubuhnya sedang memperoses menyembuhkan luka lukanya. Saat ini kita hanya dapat menunggu beliau bangun. Dan yakinlah bahwa ia akan bangun dengan kaadaan yang baik yoon seaebom sshi". Ungkapnya.Mendengarkan hal tersebut saebom akhirnya menyerah melepaskan han tae seok. Dirinya memandangi pintu putih tadi dengan sendu.
Yihyun nya akan baik baik saja kan?"Lalu bagaimana dengan infeksinya? Apakah dalam kaadaan koma yi hyun bisa kambuh kolonel han?". Tanyanya mengingat fakta yg ia lewatkan.
"Untuk saat ini seharusnya ia tidak akan kambuh karna tubuhnya sedang proses penyembuhan. Sembari menunggu obat diselesaikan sepertinya kondisi saat ini lumayan menguntungkan sehingga jung yi hyun tidak perlu merasakan bagaimana kambuh."
Mendengar hal tersebut setidaknya saebom bisa sedikit bernafas lega.
Dengan perlahan ia memasuki kamar intensif dimana yi hyun berada
Disana.
Dengan kondisi banyaknya peralatan hidup, yi hyun nya terbaring lemah. Sungguh pemandangan yang sangat tidak ingin ia lihat. Jung yi hyun yang selama ini selalu berisik mengekorinya kemana mana kini hanya terbaring lemah. Sungguh iya tidah ingin melihatnya seperti ini.
Di genggamnya tangan yi hyun yang terbebas dari infus. Diciuminya punggung tangan tersebut."Hyun ahh,, bagaimanapun kondisimu, seperti apapun dirimu, aku akan selalu disampingmu. Aku akan selalu bersamamu. bagaimanapun nanti saat obat itu sudah ditemukan. Aku akan tetap mencintaimu" gumamnya sembari menatap wajah lelaki yang dicintainya.
Perlahan ia bangkit dan mencium kening lelaki itu. Lama dan dalam. Seolah ingin menyalurkan semangat untuk yi hyun nya berjuang.Tanpa sadar kedua mata terpejam itu menteskan air mata.
Semua ini akan berlalu, suatu saat mata itu akan terbuka. Dan saebom akan senantiasa menunggu kekasihnya, suami jadi jadianya kembali padanya. Ia berjanji akan mencintainya lebih dan lebih.
*****
Gils, idenya lagi lancar bet.
Sblum mulai kerja lagi, mari kita berkhayal ajah. Wkwkwk
Sekali lagi maafkan kalau masih banyak typo bertebaran ya🙏Semua ungkapan medis hanya hayalan ku semata. Jadi jika tidak realistis mohon maafkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOGETHER,, FOREVER,,
Fanfictionbentuk dari ke gamonan drama ini, suka berandai andai bagaimana jika kisah pasutri jadi jadian ini di ceritakan lebih detail bentuk protes ke uwuan hanya 12 episode, 24-12-2021