7

484 39 6
                                    

Sore itu menjadi sore yang sangat menyenangkan bagi Yoon saebom. Akhirnya setelah sekian lama mereka dapat kembali ke apartemen berdua. Memulai kisah mereka dari awal kembali.

Saat ini mereka tengah berbincang bincang di ruang tamu sambil menonton televisi. Dengan Sabeom yang menyandarkan kepalanya di pundak Yi hyun. Sesekali Yihyun mengelus kepalanya. Terasa sangat nyaman.

Tiba tiba saebom berdiri dan mematikan televisi diiriingi pandangan bingung Yi hyun.

"Baiklah waktunya kau istirahat Hyun-ah." Ucapnya.

"Mengapa? Aku sudah lama beristirahat Beom-ah biarkan saja tetap sepertiini. Lagi pula aku memang tidur di sofa ini kan?" Bujuk Yi hyun.

"Tidak ada bantahan Hyun-ah. Selama beberapa hari kedepan peraturan ada di tanganku. Jadi kau harus menuru araachi?" Tegasnya.
Lalu mulai menarik Yi hyun untuk berdiri.

Dengan setengah hati Yinhyun akhirnya menuruti kemauan Saebom.

"Lagian siapa bilang kau tidur disini? Untuk apa punya kamar jika begitu." Lanjut Saebom.

"Ahh iya, jadi sekarang aku bisa mulai menggunakan kamar lagi ya. Apakah Seo yoon sudah tidak tinggal disini lagi?"

"Seo yoon sudah kembali tinggal bersama eoma nya".

"Syukurlah Seo yoon dapat kembali bersama orang tuanya".

Akhirnya mereka sampai di depan kamar, perlahan Saebom membuka pintu kamar tersebut. Pemandangan didalam sekali lagi membuat Yi hyun terkejut.

"B-beom ah, kamar kita? Kenapa? Kenapa seperti ini? Hanya ada satu tempat tidur?". Tanya nya bingung.

Benar. Kamar yang sebelumnya terdapat dua tempat tidur berukuran single itu kini berubah. Kini ruangan tersebut hanya terisi satu tempat tidur berukuran king size di tengah. Dengan beberapa furniture tambahan lainya.

"Wae? Apa kau tidak menyukainya Hyun-ah?" Tanya saebom.

"Bukan, bukanya tidak suka. Tapi apakah ini artinya kita akan tidur bersama?" Tanya Yi hyun tak percaya.

Wajah saebom terlihat memerah. Iya memang telah memikirkan hal tersebut makanya memutuskan mengganti dua kasurnya menjadi satu saja. Karna bukankah dia telah menyadari perasaanya?

"Wae? Apa kau tidak mau tidur bersa denganku?" Tanyanya sedih.

"Bukan begitu Beom-ah. Hanya saja aku terkejut, apa ini artinya kita memulai menjalani kehidupan suami istri yang sesungguhnya?"

"A aapa yang kau katakan? Kita belum resmi menikah. Hanya sebatas pendafataran sipil Hyun-ah". Saebom mencoba mengatasi kegugupanya.

Yi hyun pun terdiam menyadari hal tersebut. Benar mereka hanya baru menikah diatas kertas. Itu pun awalnya hanya didasari kesepakatan demi sebuah apartemen.

"Kalau begitu apa tidak apa apa kita tidur satu ranjang?" Tantanya lagi.

"Tidak ada tang melarang hal itu kecuali kau yang tidak menginginkanya Htun ah".

"Baiklah aku sangat senang Beom-ah. Kau jangan khawatir. Aku orang yang tidur dengan tenang kok". Yi htun menciba melucu.

"Tapi jangan tidur tenang terlalu lama lagi Hyun-ah".

"Baiklah aku janji tidak akan sepwrti itu lagi". Ungkapnya sembari meraih saebom ke dalam pelukanya. Lalu mengecup keningnya sayang.

"Baiklah mari kita rasakan bagaimana kamar baru pengaturan dari istriku ini". Ucapnya lalu berjanjak menuju tempat tidur.

"Apakah kau yang memilih semua ini Beom-ah? Apa ada yang membantumu mengaturnya?" Tanyanya kagum saat memandangi seluruh ruangan tersebut.

"Tentu saja aku melakukan semuanya sendiri. Kecuali membawa barang barang berat ini, sisanya semua pengaturan dariku. Bagaimana? Kau menyukainya?". Jelas Saebom bangga.

TOGETHER,, FOREVER,,Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang