7. Jackpot

172 28 5
                                    

Yena telah mandi dan mengganti bajunya dengan pakaian yang sebelumnya dibelikan oleh Yohan. Hari ini rencananya dia dan Yohan akan ke rumah Yena untuk mengambil barang-barang Yena. Namun setelah Yena selesai bersiap, Yohan malah tidak muncul dari kamarnya. Mungkinkah pria itu sungguhan tidur karena semalam tidak tidur.

Gadis itu menghampiri pintu kamar untuk mengecek apakah Yohan benar-benar tidur. Ditempelkannya telinga Yena pada daun pintu, namun tidak ada suara. Setelah itu dia mencoba untuk mengetuknya.

"Hei, apa kau tidur?" Tanya Yena dari balik pintu.

Karena tidak mendapatkan jawaban apapun, akhirnya Yena memberanikan diri untuk membukanya.

"Kim Yohan?" Panggil Yena dengan suara pelan.

Yena masuk ke sana, dan mendapati Yohan benar-benar berada di bawah selimut. Dia mencoba mendekatinya untuk mengecek apakah Yohan sungguhan tidur atau tidak?

Setelah melihat Yohan yang memejamkan matanya Yena kembali mundur. Sebaiknya Yena tidak membangunkannya karena Yena tahu kalau Yohan sejak kemarin tidak pernah istirahat.

"Tapi kalau sedang tidur, dia terlihat normal," ucap Yena lalu berjongkok di samping tempat tidur untuk melihat wajah Yohan sebentar.

Semakin lama melihat wajah Yohan, membuat Yena semakin tersadar kalau pria ini memiliki wajah yang sangat tampan sehingga tanpa sadar tangan Yena terangkat untuk menyentuh wajah. Dia penasaran, mungkinkah ini wajah manusia asli atau hanya boneka tampan yang hampir menyerupai pria gila bernama Yohan.

Yena menyentuh pipinya dengan jari telunjuk, lalu telunjuknya berpindah ke bulu mata Yohan yang panjang.

"Bagaimana bisa bulu matanya sepanjang ini?" Ucap Yena tanpa sadar.

Lalu tangan Yena turun ke hidung mancung Yohan, dan terakhir ke bibir pria itu. Tiba-tiba Yena teringat saat Yohan menciumnya di hari pernikahan, memang bukan di bibir tapi untuk Yena yang tidak pernah dicium atau berciuman hal itu tidak bisa Yena lupakan dengan mudah. Bagaimana kalau Yohan menciumnya di bibir? Apa Yena akan baik-baik saja setelahnya?

"Kenapa? Kau ingin mencobanya?" Ucap Yohan dengan mata tertutup seakan membaca pikiran Yena.

"Astaga!" Pekik Yena lalu berdiri dan menjauh dari Yohan.

"Kau ini membangunku saja," kata Yohan sambil bangkit.

"Sejak kapan kau bangun?" Tanya Yena.

"Umm, sejak aku terlihat normal saat sedang tidur," kata Yohan lalu bangkit dari tempat tidur.

"Aaah," Yena hanya pasrah mendengarnya, sepertinya Yohan mendengar dan merasakan sentuhan Yena juga barusan.

"Ayo aku antar pulang untuk mengambil barang-barangmu," ucap Yohan sambil mengambil jaketnya, "ah iya, bajunya cocok denganmu," tambah Yohan melihat Yena menggunakan pakaian yang dia beli sebelumnya.

"Ya?" Yena memproses apa yang dikatakan Yohan.

***

Jibeom baru saja tiba di rumah. Karena kejadian semalam, dia tidak bisa pulang malam tadi. Namun Jibeom tidak akan kabur, dan memilih untuk tetap bertanggung jawab dengan apa yang telah dia lakukan.

Cklek!

Pintu dibuka, tentu saja orang pertama yang menyambutnya adalah Ayahnya yang sudah duduk di sofa ruang keluarga. Jibeom sudah siap mental untuk diamuk olehnya, bahkan dia sudah siap menerima semua kemungkinan terburuk yang ada.

Jibeom mendekat lalu membungkuk pada Ayahnya.

"Dari mana saja kau sejak kemarin?" Tanya Ayah dengan suara yang tengah menahan emosi, "menemui kekasihmu lagi?"

My Crazy Husband || Kim YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang