12. Perginya Yena

143 27 9
                                    

Yohan berjalan menghampiri Yena dan Yeonjun. Menurut pengamatan Yohan, pria bernama Yeonjun ini memiliki perasaan pada Yena. Oleh karena itu entah kenapa Yohan merasa kalau dia harus memanas-manasi Yeonjun untuk menjauhkannya dari Yena. Memang sih Yohan masih belum memiliki perasaan yang mendalam pada Yena, tapi perempuan itu sudah menjadi miliknya jadi dia tidak bisa membiarkan siapapun menggodanya.

Ah selain itu, bagi Yohan menonton atau menjadi sumber keributan itu menyenangkan. Jadi, tidak ada salahnya kalau dia ingin bersenang-senang sedikit.

Yohan merebut minuman yang ada di tangan Yena lalu meminumnya langsung dari botol.

"Ah, yang ini tidak mengandung alkohol," ucap Yohan sendiri lalu tangannya beralih untuk merangkul Yena.

Yeonjun menatap Yohan dengan tatapan kurang suka meskipun sejak tadi dia berusaha menutupinya karena dia tidak ingin membuat Yena tidak nyaman. Namun tingkah tengil Yohan sejak tadi membuatnya sangat kesulitan untuk menahan diri. Ayolah, Yeonjun sebelumnya juga anak yang banyak tingkah dan dia baru saja berubah sekitar 3 bulan yang lalu demi pekerjaannya jadi, bukan tidak mungkin sifatnya yang dulu akan keluar kalau Yohan terus bertingkah di depannya.

"Ke mana saja kau?" Tanya Yena sambil menyingkirkan tangan Yohan.

"Hanya ingin bermain-main saja, ah seharusnya aku tidak meninggalkanmu sendiri barusan lihatlah baru beberapa saat sudah ada pria hidung belang yang menggodamu, memang kecantikanmu mengundang pria-pria seperti dia sepertinya kau akan membuatku kesulitan menjagamu nanti," kata Yohan.

Telinga Yeonjun panas mendengarnya. Yohan bertingkah seakan dirinya pria yang paling menyayangi Yena, padahal dia telah membuat Yena memakai pakaian terbuka dan membawanya ke tempat seperti ini.

"Yohan," panggil Yena agar Yohan berhenti.

"Kenapa? Aku hanya bicara fakta, Yena kau harus berhati-hati di tempat seperti ini," ucap Yohan.

"Aaa... ,"

"Kalau kau ingin dia berhati-hati, kenapa kau membawanya ke tempat seperti ini?" Potong Yeonjun sebelum Yena sempat bicara.

Yohan tertawa mendengar ucapan Yeonjun.

"Hei, asal kau tahu saja Yena di sini untuk menjagaku agar aku tidak bermain dengan wanita lain, ayolah tempat ini sangat berpotensi untukku membuat kesalahan oleh karena itu dengan adanya Yena saat aku tidak sadar aku bisa langsung berlari ke arahnya," kata Yohan kembali merangkul Yena.

Di telinga Yeonjun ucapan Yohan barusan terdengar seperti Yohan yang hanya menjadikan Yena sebagai objek pelampiasan nafsunya. Memang benar Yena itu istrinya tapi bukankah itu keterlaluan? Yohan menikahi Yena bukan karena mencintainya melainkan hanya untuk bermain-main dengan Yena yang polos.

"Kenapa wajahmu seperti itu? Apa kau marah? Oh ayolah kau juga pasti pernah melakukan kesalahan saat mabuk dan tahu rasanya seperti apa, maka dari itu agar lebih aman sebaiknya... ,"

Bugh!

Secara tiba-tiba Yeonjun menghajar wajah Yohan. Dia sudah tidak tahan lagi, pria ini adalah pria brengsek. Yena terlalu baik untuk pria kurang ajar seperti Yohan.

Yohan mengusap ujung bibirnya yang berdarah, sedangkan Yena hanya bisa terdiam sambil menutupi mulutnya melihat kejadian dihadapannya. Dia tidak tahu harus berbuat apa saat ini.

"Dasar brengsek!" Ucap Yeonjun kesal lalu melangkah menghampiri Yena.

Tangan Yeonjun meraih tangan Yena, "ayo kita pergi," ajak Yeonjun lalu membawa Yena pergi meninggalkan club dengan emosi yang sebenarnya masih berada di puncak.

Yohan tertawa sendiri sambil melihat punggung Yena dan Yeonjun menjauh darinya.

"Beraninya dia membawa kabur istri orang," ucap Yohan.

My Crazy Husband || Kim YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang