5. Pertemuan Tak Terduga

144 30 0
                                    

Yena berjalan cepat sambil berusaha menghentikan taksi. Dia benar-benar merasa dipermalukan setelah melihat ternyata pria yang seharusnya menikah dengannya ternyata bersembunyi di rumah kekasihnya. Selama ini Jibeom selalu menunjukkan sisi baiknya pada Yena sehingga Yena merasa kalau dia akan baik-baik saja dengannya, tapi kenyataannya malah Jibeom yang membuat Yena menikah dengan pria gila bernama Yohan. Seharusnya kalau Jibeom tidak ingin menikah dengan Yena dia bisa mengatakannya langsung, bukannya malah mengirim adiknya untuk menggantikan dia di pernikahan.

Yena bisa mendengar Jibeom memanggilnya di belakang untuk memberi penjelasan. Namun itu tidak akan cukup untuk membuat Yena berhenti dan mendengarkannya. Bagaimanapun Yena sudah terlanjur kecewa padanya.

Dilihatnya sebuah taksi berhenti di depan cafe. Tanpa pikir panjang, Yena mempercepat langkahnya sebelum taksi itu dimasuki seseorang. Yena membuka pintu taksi itu dan langsung menutupnya.

"Astaga apa ini?" Seorang pria yang sudah berada di dalam taksi panik saat Yena masuk ke taksinya.

"Pak ayo kita jalan," ucap Yena tidak menyadari ternyata taksi itu sudah memiliki penumpang.

Sang supir kebingungan dengan situasi ini, sedangkan penumpang yang sudah masuk lebih dulu berniat untuk mengusir Yena. Tapi setelah mendengar isakan tangis dari Yena, pria itu mengurungkan niatnya. Akhirnya pria itu mengangguk agar supir menjalankan taksinya.

Pria itu bernama Choi Yeonjun, seorang kurator yang baru saja mengunjungi cafe milik temannya. Dia tidak menyangka saat pulang dengan taksi, seorang perempuan yang menangis menerobos taksinya. Jujur dia saat ini sangat canggung dan tidak tahu harus bagaimana karena Yena masih menangis di sampingnya.

Yeonjun bahkan tidak tahu ke mana tujuan Yena. Haruskah dia menanyakannya sekarang? Atau menunggu hingga Yena berhenti menangis? Tapi itu kapan? Yeonjun tidak mungkin terus terjebak di dalam taksi, dan lagi kasian sang supir seperti dia tidak tahu harus membawa Yena ke mana.

Akhirnya Yeonjun berinisiatif untuk mengambil sapu tangannya di saku. Dia menyodorkannya pada Yena, agar gadis itu menyeka air matanya.

"Terima kasih," kata Yena menerima sapu tangan itu lalu menyeka air matanya.

"Sama-sama," jawab Yeonjun dengan canggung.

Seketika gerakan Yena terhenti. Bukankah dia berada di dalam taksi? Tapi kenapa ada suara seorang pria? Tidak mungkin itu suara supir kan? Akhirnya dengan perlahan Yena menoleh ke asal suara.

"Astaga!" Pekik Yena kaget saat melihat ada Yeonjun di sampingnya.

"Halo," ucap Yeonjun sambil tersenyum dengan canggung.

"Oh maafkan saya, sepertinya saya menerobos taksi Anda," kata Yena dengan hidung yang masih memerah karena baru saja menangis.

Namun secara tiba-tiba Yeonjun mendekatkan wajahnya pada Yena sehingga Yena secara otomatis mundur.

"Ke... , Kenapa?" Tanya Yena dengan canggung dan tidak berani menatap mata Yeonjun.

"Choi Yena?" Yeonjun tiba-tiba menyebut nama Yena.

"Ya? Bagaimana kau bisa tahu namaku?" Yena kembali menatap Yeonjun.

"Hei ini aku Choi Yeonjun, kita satu SMA dulu," kata Yeonjun.

"Choi Yeonjun?" Yena kembali mengingat masa lalunya.

Tidak banyak yang Yena ingat sebenarnya, karena semasa sekolah dulu Yena tidak banyak bergaul. Dan meskipun dia masuk di sekolah umum, Yena berada di kelas Ivy tempat siswa dengan rangking teratas berada. Mungkinkah Yeonjun berada di kelas Ivy juga? Tapi Yena tidak bisa mengingatnya.

My Crazy Husband || Kim YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang