(Un)Happy Life☑☑

Zehn

(Un)Happy Life
.
.
.

Yangyang (Liu) Seo

Xiao De Jun

Hendery Huang
.
.
.

Warn

This is BxB story, if you don't like it just close this book

Just fict, don't bring it to real life
.
.
.

Yangyang duduk di kursi tunggu, sejak tadi Mark dan Haechan memeluk Yangyang.

" Aku takut" lirih Yangyang.

" Daddy is okay now baobei" bisik Mark.

" But he almost leave us" ujar Yangyang.

" But he's not, daddy still here with us" sahut Haechan.

Suara langkah kaki terdengar, tampak Taeyong juga Jaemin datang, Mark menatap kekasihnya.

Taeyong mendekati Yuta, bertanya pada suaminya tentang kecelakaan yang menimpa Johnny, sahabatnya.

Jaemin menemani ketiga putra Seo, terutama Yangyang yang masih nampak melamun.

Tak lama dokter keluar, Mark hendak berdiri namun Taeil kembali menghampiri dokter lebih dulu.

" Ini sungguh keajaiban, tadi kami benar-benar kehilangan detak jantung tuan Seo"

" Namun semua sekarang sudah stabil"

Mark menatap Yangyang,

" Kau dengar baobei? daddy baik-baik saja"

Mark menciumi surai sang adik, begitu juga dengan Haechan yang mengusap lembut pipi saudara kembarnya.

" Tapi untuk sementara tangan kanan tuan Seo harus menggunakan penyangga dan pen karena tulang bahunya ada yang patah"

" Tuan Seo bisa dipindahkan ke ruang rawat biasa, kami akan mengurusnya segera"

" Terima kasih dokter"

Dokter itu berjalan ke arah Yangyang, diusapnya surai remaja itu.

" Daddymu kembali karena doa mu nak, jangan bersedih"

" Belum waktunya daddymu meninggalkan kalian"

" Terima kasih dokter" ucap Mark.

Dokter itu berlalu, Taeyong menghampiri ketiga remaja yang merupakan putra Johnny.

Taeyong berjongkok tepat di depan Yangyang, Mark dan Haechan melepaskan pelukan mereka.

Yangyang berhambur ke pelukan Taeyong dan menangis dengan keras.

" Paman huks takut huks"

" It's okay, daddymu baik-baik saja"

Taeyong menepuk lembut punggung Yangyang, Mark diam-diam juga menangis dan Jaemin pun memeluk kekasihnya itu.

..

Johnny sudah dipindahkan ke ruang VIP, hanya ada suara elektrokardiograf yang terdengar di ruangan itu.

Taeil hanya diam di depan ruang rawat Johnny, mata dan wajah pria itu nampak sembab.

Taeil hendak menggeser pintu, namun ada menahannya.