Chapter 11 - Beradu

12 3 0
                                    

{Reina}

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

{Reina}

{Raini}

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

{Raini}

☆☆☆

{Ive - Eleven}

☆☆☆

07:25

Pria paruh baya itu menghisap batang rokok yang dia pegang, lalu menghembuskannya dari hidung, sisanya dikeluarkan dari mulut. Tubuhnya masih duduk di atas kursi yang bisa berputar, sesekali digerakkan.

Tatapan mata itu terus membuat dua gadis di depannya menunduk takut. Suasana di ruangan itu kian mencekam saat laki-laki tua itu mulai bangkit, kemudian duduk di atas meja.

"Kalian sudah puas membuat ayah malu?!" geram Reza, dia kepala sekolah sekaligus direktur utama di sekolah. Puntung rokoknya dibuang begitu saja, lalu diinjak. "Sudah ayah katakan, jangan sampai terlihat oleh orang lain kalau kalian merundungnya!"

Dengan takut-takut Raini menjawab, "Ma-maaf ayah ...."

"Maaf saja yang kalian katakan! Apakah menyingkirkan satu gadis itu sangat susah? Butuh berapa lama lagi?! Apakah selama dua tahun ini tidak cukup?!"

"Itu karena Ravenda selalu memiliki alasan dan selalu ada yang membantunya! Bahkan, para guru pun juga membela gadis itu!" elak Reina tidak terima disalahkan.

"Alasan saja kalian! Kalau memang begitu, harusnya kalian bisa menyembunyikannya! Itu karena dia yang pintar atau kalian yang bodoh?!" Reza menggulung lengan kemeja putih yang dia kenakan sampai batas siku. "Ayah akan memberikan kalian waktu beberapa bulan lagi supaya kalian bisa membuat gadis itu pergi sendiri dari sekolah ini jika tidak ingin aset yang kalian miliki saat ini ayah cabut!"

"Jangan ayah!" jerit dua saudara kembar itu bersamaan, wajahnya tampak memelas.

Ruangan itu dibuat kedap suara, jadi tidak akan ada yang mendengar walau berteriak sekencang apapun.

The Magic BooksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang