Chapter 16 - Meremang

13 3 0
                                    

{Reina}

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

{Reina}

{Raini}

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

{Raini}

☆☆☆

{Soyou - The Only One}

☆☆☆

"Aku tidak sengaja," jelas Rafi sedikit lebih pelan dari yang tadi. "Aku terlalu terbawa suasana. Kumohon maafkan aku. Kamu tahu? Aku sangat tersiksa dengan ini." Menundukkan kepala menyesal. "Aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi."

Rasanya terombang-ambing dan tidak tahu harus bagaimana. Ada rasanya ingin memaafkan, namun seperti terhalang akan sesuatu.

Air yang jatuh semakin banyak menimbulkan bercak-bercak noda baik di sepatu ataupun kaus kaki yang tengah dikenakan Ravenda. Hawa dingin juga mulai menyeruak menusuk kulit, terlebih lagi bagian bawah tubuhnya yang telanjang hanya sebatas rok di atas paha.

Butuh waktu beberapa menit untuk menyadari kalau sedari tadi Rangga menepuk pundaknya beberapa kali.

"Apa yang kamu lakukan di sini? Ayo berangkat, bel mungkin akan segera berbunyi," beo Rangga melepaskan tangan dari pundak Ravenda setelah sang empu sadar. Satu tangannya membawa payung berwarna hitam.

Dia mengangguk saja tanpa berbasa-basi seperti biasa, meninggalkan Rafi yang masih tampak mematung mulai memasang wajah kesal tidak beraturan melihat dua orang itu berjalan menjauh secara beriringan.

Ada juga seseorang di sana yang menghembuskan nafas lega.

☆☆☆

11:30

Tumben sekali dari pagi sampai jam istirahat ke dua ini Raini dan Reina tidak mengganggunya dengan berbagai cara supaya bisa mempermalukan. Apa mungkin dua orang itu mulai bosan? Ataukah mereka mendapat mainan baru? Tapi apapun itu, syukur Ravenda bisa santai. Sudah lama sekali entah kapan tidak merasa setenang ini.

Suara hentakan kaki yang tedengar dari arah belakang begitu mengagetkan gadis berambut sebahu yang sedang melamun di bawah pohon rindang tempat gadis itu mangkal.

The Magic BooksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang