cruel [hajeongwoo] ✔

15

Pagi ini langkah Jeongwoo terasa sangat berat untuk beranjak ke sekolah,entah mengapa.

Rasanya ia seperti tak punya semangat sama sekali padahal hari ini adalah pelajaraan favorit nya yaitu olahraga.

Jeongwoo sudah sembuh total dari sakitnya,namun mengapa tubuh nya masih terasa sangat lemas?

Sampai ia disekolah yang sangat ramai padahal masih sangat pagi tak biasanya.

Melangkah kan kakinya melewati koridor yang padat akan murid murid hingga menaikki anak tangga lalu ia sampai dikelasnya yang sangat berisik.

"woo lemes amat lo"ucap Junghwan lalu duduk disamping Jeongwoo.

"Gatau gak mood banget gue hari ini"jawab Jeongwoo menidurkan kepalanya dimeja.

"Yaudah gue ke lapangan dulu bre"ujar Junghwan menepuk pundak Jeongwoo lalu pergi.

Jeongwoo masih nyaman dengan posisinya saat ini,kepalanya benar benar terasa pening ditambah suara kebisingan kelasnya.

Tanpa tersadar ia tertidur sampai jam pertama tengah dimulai.

untung saja Junghwan membangunkan nya jika tidak bisa dihukum dan akan makin tersiksa Jeongwoo.

Sangat membosankan menyimak penjelasan pelajaran sejarah,Jeongwoo akui ia tak suka pelajaran ini.

"Oke baik anak anak karena waktu nya yang sudah habis jadi bapak undur diri dan sampai bertemu diminggu berikutnya"ucap sang guru yang akhirnya pelajaran sejarah selesai.

Ketika guru itu sudah pergi kelas kembali berisik dan bersiap untuk jam olahraga.

"Muka lo pucet amat wo,serius lo gapapa?"tanya Junghwan saat melihat wajah Jeongwoo yang sudah seperti hantu,sangat pucat.

"gapapa sumpah"jawab Jeongwoo,lalu keduanya pergi keruang ganti pria untuk mengganti seragam.

Jeongwoo melewati ruang ganti anak basket dan melihat loker kosong Haruto yang pernah menjadi kenangan waktu itu.

Ah sangat memalukan.

Ia semakin mempercepat langkah nya kala mengingat kejadian waktu itu yang sangat sangat memalukan,dimana dirinya terlihat sangat polos.

Setelah mengganti seragam nya,Jeongwoo serta Junghwan beranjak pergi kelapangan,disana sudah sangat ramai karena hari ini olahraga semua kelas digabung.

Pastinya ada Haruto bukan?

Kedua mata Jeongwoo menelisik mencari keberadaan Haruto yang dari tadi tak dapat ia temui.

"Gue disini ngapain lo nyari nyari segitunya"ucap Haruto lengkap dengan suara beratnya yang entah kapan sudah berdiri dibelakang Jeongwoo.

Jeongwoo menoleh dan mendapati wajah Haruto yang tampak lebih segar daripada kemarin.