24

1.7K 212 7
                                    

"Haru! mau es krim.."rengek Jeongwoo mengejar langkah pria tinggi itu.

"lo baru sembuh gausah ngadi ngadi deh" jawab Haruto tanpa menoleh kearah Jeongwoo.

"ihh gue udah lama sembuh tauu! yaudah kalo lo gamau biar gue beli sendiri!" ucap Jeongwoo lalu pergi mendului langkah Haruto sambil menghentakkan kakinya.

Haruto hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah konyol Jeongwoo yang semakin menjadi jadi.

Dirinya segera menyusul langkah Jeongwoo yang mengarah ke tempat ice cream didekat sekolah nya berhubung mereka baru pulang sekolah.

"satu aja belinya" suara berat Haruto terdengat ditelinga Jeongwoo yang ingin membeli 3 ice cream berbeda rasa.

"Ga cukup tau" jawab Jeongwoo menoleh kearah Haruto yang sedang memasukkan kedua tangan nya disaku celana sambil memperhatikan Jeongwoo.

"satu aja bang rasa coklat" bukan nya menjawab ucapan Jeongwoo,Haruto malah berbicara dengan penjual ice cream itu yang bikin Jeongwoo mempoutkan bibirnya.

"Gausa maruk,satu aja cukup"ujar Haruto tanpa ekspresi apapun.

"buat lo cukup,buat gue engga tauuu" jawab Jeongwoo.

"Yaudah buat gue aja berarti" goda Haruto yang kembali fokus menghadap kedepan tepatnya ke pria paruh baya yang sedang membuat ice cream pesanan Jeongwoo.

"Enakk ajaa gabisa gitu lah!"elak Jeongwoo mencubit lengan Haruto namun sang empu tak ada reaksi apapun.

Setelah ice cream itu selesai dibuat dan sudah dibayar keduanya pergi kearah bangku yang menghadap kearah senja.

Jeongwoo menikmati ice cream nya sedangkan Haruto menikmati wajah indah Jeongwoo yang terpapar cahaya senja membuat nya tampak lebih sempurna layak nya malaikat.

Tanpa sadar ponselnya sedari tadi terus berbunyi,Haruto mengeluarkan ponselnya dan menampilkan nama sang Ayah yang muncul dilayar.

"itu ada yang telfon,kenapa gak diangkat?"tanya Jeongwoo menyadari bahwa dari tadi seseorang terus menelfon Haruto.

"gak penting."jawab Haruto mengusak surai Jeongwoo.

Mendapat jawaban seperti itu Jeongwoo kembali melanjutkan memakan ice cream nya yang sedikit lagi habis.

"Haruu.."

"lupa nawarin hehee" ucap Jeongwoo memamerkan satu cup ice cream yang sudah tak tersisa lagi.

"gapapa lagian gue gak suka manis"

"Kecuali lo"

PLAK

Jeongwoo menampar lengan Haruto yang tepat berada didekatnya.

"Jangan ngegembel mulu gue ceburin ke kali tau rasa lo!"sarkas Jeongwoo.

"gombal sayang bukan gembel kalo gembel mah itu kamu" Haruto benar benar cari mati memang.

"lo beneran mau diceburin ya? ATAU MAU GUE TENDANG SAMPE PLUTO??!" geram Jeongwoo.

"kaya bisa aja,tendang David aja gabisa masa iya mau tendang gue sampe pluto yang ada udah tepar duluan lo" goda Haruto lalu tertawa pelan.

"to..batu gede deket sama gue tuh jangan ampe lo jadi korban timpukan gue" jawab Jeongwoo melirik kearah batu yang seukuran kepalanya.

"Gapapaa timpuk aja ntar juga lo dilaporin ke polisi atas kasus percobaan pembunuhan pada pacarnya sendiri" Haruto makin lama makin minta ditendang.

"dih sejak kapan kita pacaran?"

"Oh gitu yaudah"

"ENGGA BERCANDA DOANG HEHEE SUER DAH!"

cruel [hajeongwoo] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang