27

1.8K 192 18
                                    

Hari ini adalah hari kepulangan Haruto setelah dirawat berhari hari dikota yang asing.

"samperin Jeongwoo gih , kangen dia sama lo" ucap Junkyu ketika mereka sudah sampai dikotanya.

"sok tau" jawab Haruto tak percaya dengan omongan Junkyu tadi.

"yah gak percaya lo? Nih pesan nya" kata Junkyu menunjukkan layar ponsel berisi pesan bahhwa Jeongwoo merindukkan nya.

"tolong bawain barang gue ya" ujar Haruto lalu pergi kearah apartemen Jeongwoo setelah membaca pesan yang ditunjukkan Junkyu tadi.

"najong bucin amat" cibir Doyoung melihat tubuh Haruto yang sudah menjauh.

"ada baiknya lo ngaca wahai tuan muda Kim Doyoung" sahut Junkyu lalu pergi meninggalkan Doyoung yang lagi komat kamit.

"Dih anying emang gue bucin ama siapa?" gumam Doyoung

"oiya si bocil Yedam" sambung nya mengingat bahwa dirinya mempunyai satu sosok yang selalu ia bucinin siapa lagi kalo bukan Bang Yedam.











"it's okey ruu , gue gak marah atau benci sama lo" kata Jeongwoo yang sore ini kedatangan tamu yaitu Haruto.

"udah lupain aja masalah kemarin sekarang fokus aja sama kesehatan lo" sambung nya.

Detik selanjut nya Haruto membawa tubuh Jeongwoo kedalam dekapan nya memeluk erat seakan tak boleh terlepas,"jangan pernah bosen sama perasaan konyol gue ya woo gue bakal berusaha buat mencintai lo seutuh nya" ucapnya sambil mengelus surai milik Jeongwoo.

"Gak akan gue bosen karena lo itu my first and last."jawab Jeongwoo yang bikin alis Haruto menaik.

"kenapa last?"tanya Haruto saat pelukan itu sudah terlepas.

"karena gue gamau jatuh cinta lagi setelah hubungan kita berakhir" kata Jeongwoo yang mampu membuat Haruto bungkam.

"cukup lo yang bikin gue jatuh cinta selama ini , gak ada yang bisa gantiin diri lo" sambung Jeongwoo lalu tersenyum simpul.

Seketika semuanya menjadi hening bahkan suara langkah kaki yang selalu terdengar menjadi hening.

"emm ruu jalan jalan yu kangen!"seru Jeongwoo membangkitkan senyuman dibibir Haruto.

"ayo"jawab Haruto tak kalah semangat lalu menggenggam tangan Jeongwoo.

Biarlah keduanya menikmati waktu disore hari ini melepas rasa rindu yang selalu tersimpan dan bisa tersampai.








Rumah mewah nan megah itu tampak ramai karena dipenuhi mobil serta orang orang bertubuh gagah yang datang berbalut baju serba hitam.

"boss saya dan yang lain sudah menghabiskan anak boss hingga ia tersungkur lemah dijalan sepi sangat kecil kemungkinan dia untuk ditolong karena jalan itu benar benar sepi dan tak ada warga yang melintas satupun." jelas salah satu pria botak dan berkumis itu.

"Bagus pastikan ia merasakan sakit yang luar biasa" jawab Tuan Wata yang menyunggingkan senyuman nya.

"Ini upah kalian aturlah sendiri" sambung nya menjulurkan satu koper yang berisi banyak uang untuk dikasih ke anak buahnya.

cruel [hajeongwoo] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang