CHAPTER 12

4.9K 419 7
                                    

°•°•°•°

Thea dan Arkan saat ini tengah dalam perjalanan menuju ruang musik, mereka berencana memastikan alat musik yang akan mereka gunakan sebentar. Pasalnya mulai hari ini mereka akan berlatih untuk penampilan mereka nanti.

"Jadi mau lagu apa?" Tanya Arkan.

"Somewhere only we know." Jawab Thea.

"Oke." Tanpa basa-basi Arkan menyetujuinya.

"Oke? Kamu nggak mau protes?"

"Protes buat apa?"

"Siapa tau kamu nggak setuju dan punya saran lain gitu."

"Nggak, itu aja."

Mereka kembali berbincang tentang pertunjukan nanti, sampai saat dimana Thea yang tiba-tiba saja berhenti dengan mendadak, dikarenakan matanya menangkap tubuh seseorang yang sedang berjalan berlawanan kearahnya.

"Kenan anjing, cewek lo nangis bego!" Ian mengejar Kenan dibelakang sana.

Mendengar perkataan Ian sontak membuat Kenan menghentikan langkahnya. Ia menghela nafas sebentar sebelum berbalik kearah Ian. "Dia dimana sekarang?" Tanyanya.

"Dikelasnya lah, emang lo berdua kenapa lagi?"

"Gausah ikut campur."

"Bukan git-" Perkataan Ian terpotong saat matanya menangkap keberadaan Thea dan Arkan didepan sana.

Melihat pandangan Ian mengarah kearah lain, membuat Kenan mengikuti arah pandangannya.

Tepat, mata mereka berdua kembali bertemu seperti hari-hari sebelumnya. Dari arah jauh seperti ini entah kenapa membuat keduanya enggan melepas pandangannya satu sama lain.

Thea. Gadis itu benar-benar tidak memercayai apa yang ia lihat saat ini, pria itu. Kenan, tampaknya ia baik-baik saja....

Namun tidak bisa dipungkiri bahwa wajahnya penuh dengan lebam. Thea pikir akibat perbuatan Gara kemarin dapat membuat Pria itu berdiam dirumah sakit untuk beberapa hari.

Namun nyatanya tidak, sekuat apa dia?

Arkan, ia sadar dengan apa yang dilihat Thea, dengan sengaja ia menutup pandangan Thea dengan tubuhnya.

Thea yang terkejut dengan keberadaan Arkan didepannya saat ini sontak mundur beberapa langkah.

"Kenapa berhenti?" Tanya Arkan, ia berpura-pura tidak mengetahuinya.

Thea menggeleng pelan. "Gapapa, ayo." Thea melewati Arkan didepannya dan berjalan lebih dulu menuju ruang musik.

Sebelum menyusul Thea didepan sana, Arkan melirik sebentar kearah Kenan sebelum melanjutkan langkahnya.

Kenan yang melihat itu menatap Arkan tak suka. Setelah itu ia berbalik kearah lain untuk pergi menemui kekasihnya dan menyelesaikan kesalahpahaman antar keduanya.

°•°•°•°

*Rooftop*

"Sayang?"

Kenan terbangun akibat suara merdu yang menyapa telinganya, ia juga merasakan sentuhan lembut dipipinya, Kenan tahu siapa orang ini.

Dengan mata yang masih terpejam, tangan Kenan bergerak menggengam jari-jari yang bertenger dipipinya.

"Kenapa bolos?" Tanya Kenan dengan suara beratnya.

Antagonist till ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang