15. The Grim Reaper

968 170 13
                                    

[Epilog]

31 Oktober

Pernak-pernik berbau horror telah terpasang di setiap sudut toko di kawasan Tokyo. Semua orang mulai memoles penampilan mereka menjadi makhluk mitos menakutkan atau apapun sesuka mereka demi memeriahkan satu hari yang sangat menyenangkan. Anak-anak kecil berlarian sambil membawa tas mereka lalu berseru 'Trick or Treat' riang agar bisa mendapatkan makanan manis.

Senandung kecil dikeluarkan dari mulut yang menghembuskan asap putih tipis. Di tangannya terdapat tas labu yang bergerak mengikuti pergerakannya yang berjalan riang seperti tengah menari.

"Teru-teru.. bozu..."

Beberapa orang yang berpapasan dengannya menyempatkan diri untuk berhenti sejenak agar mereka bisa melihat rupa wajah cantik jelita dengan helaian rambutnya yang beterbangan. Dia tersenyum ketika gerombolan berpakaian seragam bertuliskan Black Dragon tak jauh darinya.

Dia –(Name)–menghampiri mereka dikala semua orang memilih untuk menyingkir, memberi jalan pada geng yang masih mempunyai pamor dan dicap sebagai geng pertama yang didirikan.

Tidak seperti ketika dia harus memberi sedikit pelajaran pada para bawahan kakak-beradik penguasa Roponggi, (Name) sengaja menabrakan pundaknya pada lelaki bermata sipit yang sendari tadi meracau tentang uang.

"Oi, kalau jalan lihat-lihat!" seru marah lelaki sipit ke (Name). Beberapa permen telah jatuh ke jalanan dan (Name) berjongkok untuk memungutnya. Kegaduhan yang dibuat lelaki sipit itu mengundang rasa penasaran anggota Black Dragon lain termasuk lelaki bersuarai sunflower blonde dengan bekas luka bakar.

Inui Seishu sampai berbalik arah mendengar teriakan marah temannya, Kokonoi Hajime. Seorang anak kecil, tidak, gadis mungil tengah berjongkok memunguti permennya. Salah satunya berada tak jauh darinya. Manik emerald miliknya menyipit melihat bungkus permen yang sama dengan bungkus permen yang pernah diberikan seseorang.

Tiba-tiba mata Inui melebar melihat gadis mungil itu mempunyai mata berwarna orchid ditambah rambutnya yang putih, meski ada streak pink-bluenya tapi orang itu adalah orang yang sama.

(Name) bangkit perlahan dan telah menebak wajah terkejutnya orang yang kini masuk dalam Black Dragon. Ia tersenyum tipis dan membungkuk. "Maafkan aku..."

"Cih," Kokonoi berdecih dan melirik kawannya yang biasanya berwajah datar tak peduli malah membuat ekspresi terkejut saat melihat wajah gadis yang menabraknya. "Kau mengenalnya, Inupi?"

Inui tak mendengar ucapan Kokonoi. Ia mendekat pada (Name). "Kau..."

"Oh, Seishu-san!" kata (Name) kaget –pura-pura. "Sudah lama tak bertemu."

Inui tak menyangka anak kecil yang sangat penasaran dengan Black Dragon kini tumbuh menjadi gadis cantik jelita. Ia memperhatikan pakaiannya dan menebak jika gadis yang sekarang merogoh tas labunya tengah ikut merayakan hari Halloween.

"Ini untuk Seishu-san, juga temanmu."

(Name) memberikan permen ke Inui dan Kokonoi yang langsung melemparkannya, menolak pemberiannya tapi (Name) mengabaikannya dengan menjejalkan permen ke saku toppoku Kokonoi. Senyuman lebar diberikan lagi ke Inui.

"Semoga Seishu-san suka dan juga kamu. Maafkan aku ya!" (Name) hendak berbalik meninggalkan gerombolan geng Black Dragon sebelum tubuhnya berjengit kecil lalu menoleh kembali sambil tersenyum lebar hingga manik orchidnya tersembunyi dari balik bulu mata lentiknya.

"Happy Halloween!"

Mulut Inui terbuka kecil, terpesona dengan wajah penuh senyuman (Name) yang sangat indah dan seperti ada cahaya di belakang tubuhnya yang menambah kadar kecantikannya. Kepalanya tertunduk untuk menyembunyikan senyumannya dan meremat bungkus permen pemberian (Name).

THE WHITE PIERROT [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang