5. Bad Dream

965 220 1
                                    

Tubuh kecil (Name) meringkuk membentuk bola. Kelopak matanya terpejam erat dengan bibir terbuka dan gigi-geriginya bergemelatuk. Tremor terus menggerantayanginya ketika sebuah mimpi terburuk mampir dalam tidurnya.

Awalnya mimpi (Name) berjalan biasa saja dimana ia hendak kembali ke bengkel Shinichirou dengan perasaan bahagia seolah bengkel Shinichirou menjadi tempat ia pulang sesungguhnya sebelum sesuatu menjegal kaki kirinya. Tepat ketika ia menoleh ke bawah ia menemukan tangan tanpa tubuh yang mencengkeramnnya sangat erat hingga kuku-kukunya menancap. Darah segar keluar dari kaki kirinya.

Bukan hanya kakinya yang dicengkeram erat tapi ditarik dengan kencang hingga dirinya jatuh tersungkur. Tempatnya berpijak berubah menjadi lautan darah berbau amis dan lengket. (Name) berusaha melepaskan tangan itu, menendang-nendangnya tapi tangan itu terus menempelinya.

"Lepaskan.... Lepaskan..." rintih (Name)

Tangan itu terus menariknya hingga kini tubuh kecilnya sudah dilumuri darah dan fabric pakaiannya sepenuhnya berubah menjadi merah pekat.

Sesuatu terasa dalam genggaman (Name). Sejenak ia mengalihkan atensi ke tangannya yang terkepal. Ketika ia membuka kepalan tangannya terdapat bola mata yang mendadak bergerak membuatnya tersentak hingga melemparkan bola mata itu.

Sebuah suara tiba-tiba terdengar. Meraung-raung layaknya hewan yang tengah diujung riwayat hidupnya. Bersamaan dengan suara yang lebih jelas, tubuh kecil (Name) tak lagi di tarik. Suatu kesempatan untuknya kabur tetapi pijakannya yang berubah lautan itu malah menenggelamkan tubuhnya.

Rasanya begitu sesak, semua pasokan oksigen terenggut. Tidak ada pemandangan lain selain warna merah. (Name) berusaha menggerakan tubuhnya tapi untuk berenang ke atas namun tangan yang tadi menariknya seakan berubah menjadi rantai belenggu yang terus membawanya ke dasar lautan.

"Mons...ter...."

Suara itu mirip suara pria yang pernah dibunuhnya.

".... Kau.... Mons... ter..."

(Name) menggeleng kuat. Tidak, dia bukan monster!

Manik orchid (Name) melebar tatkala wajah tanpa bola mata tiba-tiba berada di depannya.

"Kau monster kecil... pantas saja hidupmu tak berguna. Kau berpikir lelaki berhati malaikat itu akan menyelamatkanmu..."

Wajah itu semakin mendekat hingga rasanya tidak ada lagi jarak diantara mereka berdua.

"Tidak ada jalan pulang untukmu... kau hanya akan terus membunuh karena kau monster..."

"Hiduplah dengan kenyataan itu..."

Bersamaan dengan suara terakhir dari wajah itu, (Name) kecil segera bangun dari tidurnya. Napasnya masing terengah-engah dengan peluh yang membanjiri tubuh kecilnya juga kasur nyamannya yang baru saja diberikan Tuan Rentenir.

(Name) menekuk kedua kaki telanjangnya lalu menyembunyikan wajahnya. Tremor masih berada ditubuhnya. Isakan kecil keluar dari mulutnya yang memucat. Isakan pilu dimana hanya dirinya sendiri yang mendengarnya dan tak ada seorang pun kini di sampingnya yang begitu ketakutan.

Wajah Shinichirou mampir di benaknya.

Wajah yang sangat lembut dengan mata jelaga yang menatap begitu penuh kasih sayang. Senyuman hangat mampir di sana. Terasa begitu nyaman juga sangat terang tapi suara macam bisikan terus terdengar di telinganya yang membuyarkan wajah Shinichirou.

"... t-tolong... aku..."

---------------

Tuan Rentenir menatap ruangan yang menjadi pertunjukan spektakuler dari anak kecil yang dia ambil dari jalang yang berhutang padanya. Masih terekam jelas bagaimana yang awalnya anak kecil itu begitu ketakutan dan hanya bisa berlari menghindari algojo yang akan membunuhnya membuat para penonton berseru-seru semangat.

THE WHITE PIERROT [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang