President Park mengeluarkan pen*s dari celana dalamnya. Aku tidak ingin melihat lagi, jadi aku berteriak untuk memulai permainan.
"Mulai!!"
Ketika aku mengaktifkan stopwatch melalui telepon selularku, pria yang sudah aku tampar sebelumnya itu membenamkan kepalanya ke selangkangan Presiden Park. Erangan keras Presiden Park menusuk telingaku.
"Apa yang kalian lakukan? Apakah kalian tidak akan menyemangati mereka?"
Aku menoleh untuk melihat orang-orang yang ada di ruangan, dan seseorang menghela napas dengan ngos-ngosan. Dia sibuk menghisap ketika matanya bertemu dengan mataku. Ya, jika kamu tahu orang-orang sialan ini menakutkan, jangan sentuh mereka. Jangan sentuh aku, Oke? Lakukan sesukamu.
"Bukankah ini menyenangkan?"
Pada saat ini, penilaianku terdistorasi dan suaraku meraung. Kemudian seorang pria yang cerdas membuat hal yang lucu! Dia berteriak dan melompat.
"Ayo...Bagus! Semoga berhasil!!"
Sorakan tak terduga menggema. Saat satu orang berteriak seperti itu, yang lain bangkit dan mulai berteriak serta bersorak.
"Kim, Kim Yu-Hwa! Tunjukan keahlianmu!!"
"Oppa.. Semangat!!"
Kebisingan yang menjadi sangat menyenangkan. Orang-orang yang ketakutan dan merasa bersalah segera menjadi satu dan bersorak ketika mereka diperintahkan. Aku tidak satu-satunya yang hidup seperti ini. Yang lainnya juga begitu. Aku hanya tidak bisa membantu tetapi melakukan ini dalam situasi ini. Jenis rasional diri apa yang ada padamu? Tanpa ada niat untuk mengentikanku, mereka akan tergesa-gesa membuat diri mereka menjadi korban. Mereka lebih suka mengabaikan rasionalitas mereka dalam hal kegilaan ini. Orang-orang yang memutuskan bersorak sekarang membuat ruangan menjadi hiruk-pikuk.
Ini sangat menjijikkan, dan pada saat yang sama luar biasa konyol.
Ketika aku menyatakan, "30 detik," sorak-sorak menjadi lebih keras.
Aktor Yu Hwa benar-benar menghisap sampai ngos-ngosan. Tapi Presiden Park adalah masalahnya. Dia terlihat seperti mengalami ejakulasi dini, tapi pen*snya bahkan tidak bisa berdiri karena dia gugup. Terkadang pen*s yang terlihat di antara bibir aktor itu masih lemas. Tentu saja, sulit untuk menyelesaikan ini dalam beberapa menit, tapi setidaknya pen*s berusaha mau berdiri.
"Presiden Park, ayo semangat. Teknik aktor ini sangat berguna. Aku telah mempertimbangkan dia untuk tim, tetapi sekarang aku tidak punya pilihan selain merobek wajahnya. Sekarang 15 detik!"
Suara dari euh euh dan hugk bukanlah suara erangan dari lelaki yang sedang menghisap, melainkan suara dari isakan. Wajah aktor tampan yang tertutupi darah karena mendapatkan pukulan dariku, sekarang ternodai oleh air mata, ingus dan air liur. Boss terengah-engah seolah ia sekarat. Aku tersenyum ketika aku melihat bergantian antara telepon selularku dan para penonton.
"Kita kehabisan waktu. 6..5..4.."
Saat hitungan akhir diumumkan, orang-orang didalam ruangan berteriak, bersemangat. Jeritan menjadi heboh. 3! 2! 1!
"Berhenti."
Saat stopwatch menampilkan tepat 01:00:00. Aku meraih kepala aktor dibagian belakangnya dan membuatnya membungkukkan lehernya, menariknya keluar dari selangkangan boss. Pen*s boss itu menyusut cukup menjadi ukuran ibu jari. Aku mengejeknya dengan dingin.
"Sialan, setidaknya kamu harus membuat pen*s ini berdiri."
Setelah beberapa saat, ruangan itu sunyi lagi. Kali ini, tidak ada yang bernapas.
"Buka mulutmu."
Aku melihat ke bawah dari atas dan memberi perintah, lalu mata sang aktor membelakak. Melihat tanganku yang masih kesemutan, aku pikir aku telah memukul sang aktor, tetapi ternyata salah satu pipi tampan aktor ini bengkak. Sangat disayangkan satu mata tampak terdistorasi karena bengkak dari bawah, tetapi sedikit miring.
"Mulut."
Aktor ini melakukan apa yang aku katakan, tapi aku sedikit jijik dengan air mata yang mengalir dari matanya yang membengkak.
"Buka dengan lebar."
Pria yang gemetar seperti petir atas perintahku membuka mulutnya saat aku mengernyitkan alisku. Rahang terbuka lebar seperti roda gigi berkarat.
Mulutnya bersih. Yah, aku pikir bergitu. Bahkan, air mani pun tidak ada. Aku menyeringai.
"Jal*ng sialan!"
Aku mencacinya. Kemudian, mata pria yang menatapku dengan kepala tertunduk, menjadi lebih besar dan pupilnya melebar, air mata menetes dan aku bisa melihatnya berpikir untuk melarikan diri. Aku menantangnya untuk melakukannya didepanku. Itu adalah hal yang ceroboh untuk dilakukan.
Begitu pria ini menunjukkan tanda-tanda gerakan, aku meraih dagunya yang terangkat ke atas. Lalu, aku menariknya ke arahku, menempelkan kepalanya erat-erat ke pahaku, dan aku melihat ke bawah. Untuk beberapa alasan, senyum muncul dari wajahku, ketika aku melihat wajahnya yang pucat dan terus menangis.
"Ini.. Ini... Ini.. Satu menit terlalu cepat."
Pria ini berteriak ketika dia meraih tanganku yang memegang dagunya dan berjuang untuk melepaskan. Ucapannya teredam oleh caraku memegang dagunya, tapi aku bisa memahaminya. Jari pria yamg mencengkram tanganku ini sedikit menyakitiku, tapi aku menahan kekuatanku. Aku tahu waktunya memang terlalu cepat. Tapi ini adalah taruhan yang bagus untuk bersenang-senang, benarkan? Sangat disayangkan kamu yang menjadi taruhannya, tatapi aku hanya mencoba untuk mencari tahu.
"Aku dengar kamu sangat lihai menghisap." aku menjawab dengan tersenyum.
Wajah pria ini diselimuti keputusasaan, dan isak tangis keluar dari gusi yang tertekan. Ah, aku merasa agak kesal. Persetan. Jika dia menghisap aku dengan wajah seperti ini, aku pikir mungkin aku akan melilitnya dengan tali.
Aku mengangkat wajahnya dan menatap boss yang terkapar. Dia entah bagaimana berhasil membenahi celananya, dengan dia yang terengah-engah seolah dia akan mati setiap saat ini lucu.
Tetapi pada akhinya, baik aktor dan bosya adalah orang yang menjijikkan.
Apapun yang aku lakukan, kesenangan dan ketidaksenangan adalah timbal balik dan tidak pernah berantakan. Perasaan hampa menyerbuku lagi dan suasana hatiku anjlok sampai ke dasar. Jadi, aku tertawa lagi.
"Haruskah aku?"
Aku bertanya dengan nada yang ramah, tetapi bos hanya tergagap sambil gemetar.
"Yah, eh,eh,eh,uh-huh?"
"Atau apakah bos mau melakukannya?"
Aku meraih botol dan ketika aku mencoba menjejalkan pecahan tajam botol ke arahnya. Aku tidak punya hati untuk bersikap sopan dan melepaskannya begitu saja kemudian aku tidak ingin melukai diriku sendiri.
**************************************************************************************
Aduh.. Sepertinya baris-baris terakhir saya menterjemahnya tidak terlalu tepat. Maafkan saya.. Saya sedikit nge-bug/ng-lag/error ketika baca yang versi terjemahan Bahasa Inggris.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] EXOTIC LOVE [Novel Terjemahan Bahasa Indonesia]
RomanceJung Jaehan, chaebol generasi ketiga, adalah orang berpengaruh di industri hiburan dan dia bosan setengah mati. Bosan dengan obat-obatan, alkohol, dan kesenangan, Jung Jaehan bertemu dengan sutradara film bernama Yoon Heegyeom. Yoon Heesung, dulun...