7

42 4 0
                                    

Sial, aku semakin kesal. Apa lagi yang harus aku lakukan? Hanya ada rasa kekosongan dan kelesuan yang tersisa ditubuhku yang mana lebih dari setengah rasa alkohol dan obat-obatan telah terkuras, jadi tidak ada motivasi. Aku merasa kotor. Aku merasa ingin merobek semuanya jika aku terjebak dalam balutan atau sesuatu.

Orang-orang yang memperkenalkan diri menyapa sementara aku mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya. Kedua pria yang mencoba menyapaku sambil melakukan kontak mata denganku menjadi diam dengan canggung. Namun, Lee Kyung-won sangat bersemangat sehingga dia tidak memperhatikan suasana yang membeku.

"Sekarang, pria ini disini! Lihat Direktur Jung, dia direktur yang sangat hebat."

Lee Kyung-won hampir berteriak kegirangan. Ini sangat berisik sehingga aku merasa seperti dia gila untuk memperkenalkan pria yang hebat. Huuu, sambil menghirup asap rokok, aku menatap pria itu sambil berdiri.

"Aktor jenius yang malang di era ini!! Namun, dia memulai kesempatan keduanya sebagai sutradara, Sutradara Jenius Yoon! Hee! Sung!"

Untuk sesaat, aku lupa merokok.

Pria yang berdiri itu cukup tinggi. Dia tampaknya memiliki tinggi sekitar 185 cm dibandingkan dengan Lee Kyung-won, yang menempel di sebelahnya. Mata panjang dari kelopak mata di bawah alisnya yang hitam pekat sangat mengesankan. Matanya tidak kecil, tetapi dia memiliki aura yang tajam. Hidung yang lebih mancung dibandingkan kebanyakan aktor pria yang mana sering mempengaruhi wajah tampan mereka. Hidungnya sedikit menonjol dari tengah dan sedikit melengkung ke satu sisi, jadi itu bukan hidung yang terbentuk karena operasi plastik. Bahkan, bibirnya tidak tebal atau tipis.

Tapi, bukan hanya karena dia tampan yang menarik perhatianku. Bukan sekali dua aku melihat seleberiti pria dan wanita yang berasal dari kelas yang tinggi. Apa pun itu, pria yang berhenti berakting ini tidak juga terlalu kekar dan memperhatikan urusan gaya sebagaimana mestinya. Ada pria-pria  yang lebih tampan dan gadis-gadis yang lebih cantik dari dia. Tetap saja, aku tidak bisa mengalihkan pandanganku darinya.

Itu hanya wajah tanpa ekspresi yang terbentuk oleh bibir yang rapat dan mata yang tajam.

Karena ini adalah wajah yang tidak mudah terlupakan.

"Ohh, aku terpesona!"

Aku mendengar suara penuh ejekan, tapi aku tidak peduli. Aku sibuk mengingat wajah itu dari ingatanku. Dia adalah seorang pria dengan ekspresi sayu dikulit putihnya yang seperti aprikot. Aku melihatnya untuk pertama kalinya ketika ia memerani peran kecil dalam sebuah drama. Dan ketika aku melihatnya dilayar, wajah putih itu tersenyum cerah.

"Lagipula, Heesung kita tampan, bukankah dia tampan?"

"... Aku Yoon Hee-Gyeom. Yoon Hee-Sung adalah nama panggung, tapi aku tidak menggunakannya lagi sekarang."

"Ah, ya. Yoon Hee-Gyeom. Hee-gyeom. Sebenarnya, aku sudah memperhatikannya sejak dia masih seorang aktor. Jadi, aku sudah terbiasa dengan Hee-sung, Haha.."

Dengan wajah yang bahkan terlihat masam, seorang aktor kelas bawah yang menurutku tidak memiliki apa-apa selain wajah tanpa ekspresi. Dia tertawa ke arah layar. Senyum itu bersinar, begitu menyilaukan.

Pada saat ini, dadaku menegang dan perutku bergemuruh seolah-olah bernafas terasa sesak. Karena itu...

"Sangat menyedihkan bahwa karir aktingku tiba-tiba berhenti."

Aku tersandung karenanya.

Sehingga aku tidak pernah melihatnya lagi.

"Pokoknya, Jaehan. Tenang, ok. Hee-gyeom benar-benar tampan. Tapi, situasinya bahkan lebih buruk. Aku lebih suka Hee-gyeom memainkan peran utama. Ketika aku melihat wajah tampan ini di layar, aku berkata-"

"Apa kelebihannya menjadi tampan?" suara gumamanku terdegar dingin.

Seperti biasa, aku mencoba tertawa seolah-olah perutku melilit. Tapi entah kenapa, otot-otot wajahku bahkan tidak bergerak. Suara dingin ini sangat keras. Rasanya sangat berbeda denganku.

"Karena itu..,"

Ketika dia kembali menjadi sutradara, kulitnya yang tadinya putih seperti krim aprikot menjadi lebih gelap dari sebelumnya. Wajah yang menatapku masih terlihat kaku tapi perasaan tidak jelas dari sebelumnya telah hilang. Sebaliknya, itu adalah wajah yang berkerut. Wajah yang terlihat kering seperti gurun dan keras seperti ada batu di atasnya.

"Apakah kamu akan menjadi dirimu sendiri atau bagaimana?"

Meskipun begitu, wajah itu terlihat bersemangat. Dia tidak bersemangat sebelumnya, tapi wajahnya menjadi putih cerah karena gairah. Sebaliknya, cahaya yang masih belum pudar tampaknya kuat. Sekali lagi. Aku memutuskan untuk menghancurkannya secara menyeluruh di bawah kakiku.

***************************************************************************************

[BL] EXOTIC LOVE [Novel Terjemahan Bahasa Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang