3

70 3 0
                                    

Dia jatuh dan membentur semua benda, membuat suara berdentum. Pria yang jatuh di depan bosnya itu, tubuhnya gemetaran. Itu memicu aku ingin berbuat sadis. Oh, aku pikir aku bisa melilitnya dengan tali atau lakban sekarang.

"Apakah kamu Tuan Park? Apakah kamu menyuruhnya mengikutiku ke kamar mandi dan memerintah dia untuk menghisap pen*sku?"

Wajah Tuan Park memucat mendengar pertanyaanku yang sopan. Dia menatapku dengan mata melotot dan melihat aktor dari agensinya yang berdarah dan berbaring dilantai. Karena dia tetap tidak bicara, aku pikir benar dia sudah menyuruh pria yang berbaring ini. Ah, mengingat dulu, Tuan Park  juga yang menyodorkan seorang artis ke ranjangku beberapa waktu yang lalu.

"Aku rasa kamu pasti salah paham karena Gahye atau siapapun wanita jal*ng itu sudah sangat longgar ketika aku menusuknya dari belakang."

Saat itu, tidak peduli berapa banyak aku bercinta, kepuasaan tidak akan mecapai bahkan melebihi klimaks. Rasa panas mendidih dari dalam dan dorongan untuk pencapaian klimaks sangat hebat, tapi itu sangat menjengkelkan karena aku tidak bisa melepaskannya. Bahkan ketika mendorong dan menusuk dengan dalam, aku tidak mendapatkan kepuasan, jadi aku menarik pen*sku yang memakai kondom lalu memasukan pen*sku ke dalam anusnya. Rasa dari himpitan itu kurang dari vag*na, tetapi perasaan itu menyenangkan, dan aku menyukai kenyataan bahwa jal*ng itu menggelepar dan menangis karena kesakitan. Aku menjambak rambutnya dan mendorong pantatnya dengan telapak tanganku yang bahkan tidak menempel pada tubuh dengan benar. Setiap kali itu terjadi, aku mengencangkan pantat itu secara diam-diam karena itu sangat merangsang. Apakah boleh membuat seorang bajingan terobsesi dengan pantat?

"Aku.. Direktur Jung..."

"Aku mendengar ini terkejut dan aktor pendatang baru ini bersumpah kalau dia sangat mahir menghisap tapi dia hanya menggeluarkan air liur nya dipen*sku."

Ucapanku bergema di ruangan yang semua bunyi sudah menghilang kecuali suara yang berasal dari napas. Aku tidak berbicara terlalu keras, tapi suara rendahku tampaknya menjadi sangat keras. Aku menyukai kebisuan ini.

"Tidak ada yang keluar. Aku rasa pen*sku ini bajingan."

Apakah aku bajingan? Aku mengatakan humor, tapi tidak ada seorangpun yang tertawa. Wajah yang lain memucat dan diam karena aku cekikikan sendiri.

"Direktur, Tuan..."

"Atau mungkin aktor ini yang bajingan."

Sang bos bahkan tidak bisa memanggilku sekarang dan tersentak. Dia gemetar dan tidak tahu harus berbuat apa, dan dia tidak mampu untuk menenangkan aktor yang gemetaran dibawah kakinya. Aku menjadi sedikit lebih bersenang-senang karena efek obat perlahan hilang. Setidaknya itu tidak terasa sia-sia. Sebuah permainan yang lebih menyenangkan dapat dimainkan dalam situasi seperti ini muncul dibenakku. Aku menyeringai dan menendang pria yang ada di lantai. Pria lemah ini, yang berlumuran darah karena sudah aku tendang beberapa kali, terkejut saat tubuhnya yang gemetar menyentuh kakiku. Ini terlihat sangat lucu karena dia berjuang seperti ikan yang baru ditangkap. Jadi, aku tertawa.

"Kamu harus membuktikan kalau kamu lihai menghisap, benar begitu?"

Baik bos dan aktor menatapku dengan mata terbelakak. Oh, aku melewatkan penjelasan lagi. Aku selalu lupa kalau orang yang bodoh butuh penjelasan yang detail dan lengkap.

"Satu menit sudah cukup, kan? Karena kamu bilang kamu lihai menghisap, aku akan meminta maaf dan memberi kamu peran utama dalam film ini jika kamu bisa membuat bos kamu ejakulasi dalam satu menit. Aku meminta maaf  tidak bisa ejakulasi karena pen*sku ini bajingan."

Aku mendengar suara napas yang berhembus dari semua orang. Itulah kenapa aku suka dengan keheningan. Suara dari pernapasan ditrasmisikan tanpa penyaringan, dan emosi dapat dipahami hanya dengan mendengar dari penapasan ini. 'Bajingan gila ini melakukan hal gila lagi'. Bahkan dengan pikiran itu, suara napas mereka, terkuras karena ketakutan, membuatku merasa lebih baik seperti aku jatuh ke selokan. 

"Atau.."

Aku mengulurkan tangan dan mengambil botol yang diatas meja. Aku tidak menekan terlalu kuat, tapi aku memukul botol ditepi meja. Botol bir pecah dan ada pecahan yang tajam.

"Apakah wajah kamu mau dirobek dengan botol ini?"

"!!!"

"Sekarang, 10 detik lagi."

"10"

"9"

"8"

Aku rasa tubuh kamu bergerak terlebih dahulu meskipun kamu tahu itu konyol ketika kamu panik. Pada saat hitungan telah hampir selesai, pria yang berbaring di lantai telah bangkit. Dan tergantung di antara kaki bosnya, dia terburu-buru untuk melepaskan ikatannya, jadi dia tidak bisa melepaskannya dengan benar. Presiden Park buru-buru mulai membantu tangan yang tergesa-gesa, tetapi tangannya gemetar, jadi hanya ada bunyi berderak dan tidak ada yang berjalan dengan benar. Ketika hitungannya sampai di dua, dia nyaris tidak menarik celana dan pakaian dalam.

******************************************************************************************************************************************************************************

Hmmm.. Direktur Jung ini sangat sadis... Tunggu ya, kamu akan menemukan kepuasan sebentar lagi... HAHAHA...

Btw, semoga kalian paham terjemahanku ini.. Huhu.. Kadang ada kata-kata yang tidak bisa aku artikan dengan baik...

[BL] EXOTIC LOVE [Novel Terjemahan Bahasa Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang