Ketika aku tiba di suite hotel, Yoon Hee-gyeom sedang berdiri di depan pintu. Seolah baru saja tiba, dia melirik ke arahku yang berdiri dengan sikap bingun dan aku membuka pintu dengan kunci tanpa menyapanya. Dia mengikutiku saat aku masuk.
Pria dengan jeans hitam dan rajutan vintage berwarna biru tua yang tebal ini sangat tampan, tapi dia tidak pernah cocok dengan penampilan ini. Kesempurnaan fashionnya adalah wajahnya, tinggi badannya dan bahu lebar. Ia tampak hebat bahkan dalam pakaian compang-camping, namun ia tetap tidak bisa menyembunyikan kesan vintage yang muncul. Sampai-sampai aku tidak ingin duduk satu meja dengan Yoon Hee-gyeom.
"Apakah itu cukup untuk kita berdua?"
Tanpa menyuruh duduk, aku menghentikan Yoon Hee-gyeom dan menemukan sebatang rokok dan memasukkannya ke dalam mulutku. Aku biasa tertawa dengan baik. Aku tertawa ketika aku merasa baik, dan aku tertawa ketika aku merasa buruk. Namun, menghadapi Yoon Hee-gyeom di depanku tidak membuatku tertawa. Rasanya aku tidak mampu untuk tertawa. Dia hanya menatapku tanta mengucapkan sepatah kata pun. Meskipun dia tidak mengancamku, aku merasa seperti sedang dikejar ke suatu tempat dengan dia dihadapanku. Dia berdiri di tepi tebing dan rasanya seperti dia mendorongku kembali.
Tak perlu dikatakan, aku tidak terlalu menyukainya.
"Apakah kamu menyukai hotelnya? Atau haruskah aku mengatarmu pulang bersamaku?"
Terkadang ada hal yang membuatku ingin pulang ke rumah. Memang benar memasuki ruang pribadiku adalah suatu perlakuan khusus, dan dia sombong seolah-olah dia pantas mendapatkan perlakuan khusus seperti itu. Tetap saja, dalam ruang pribadiku, mereka akan mengira aku menerimanya dari hati karena aku membawanya ke sana.
"Sudah cukup jika ini adalah perusahaan Direktur Jung."
Untuk sesaat aku tidak bisa mengikuti kata-katanya dan menggigit mulutku. Aku menganggap dia mengatakan bahwa dia bisa melebarkan kakinya bahkan di kantor perusahaan di mana ada pandangan orang lain, tapi sepertinya bukan itu masalahnya.
"Saat aku pergi ke perusahaan, kamu tidak bertemu denganku, tapi kamu memanggilku seperti ini, jadi aku sedikit terkejut."
"... Apakah kamu datang ke perusahaan..?"
"Ya, tiga kali.. Apa kamu tidak tahu?"
Oh, Kim Tae-woon, bajingan sialan. Aku menelan kata-kata makian dan bersumpah akan membuat Kim Tae-woon menyesal. Aku tahu bahwa kadang-kadang aku harus bertemu langsung dengan direktur sebuah perusahaan produksi untuk menerima skenario, jadi jika seorang official film datang ke perusahaan dan mencariku atau karena dia tidak ingin aku menyentuh Yoon Hee-gyeom, tapi Kim Tae-woon adalah satu-satunya orang yang akan memblokir kunjungan Yoon Hae-gyeom dari pintu masuk sehingga aku tidak akan mengetahui hal tersebut.
"Kalau begitu, beritahu aku apa yang ingin kamu katakan."
Bukan Kim Tae-woon yang penting sekarang. Cukup bagiku untuk pergi bekerja besok dan bertemu langsung dengannya.
Ketika aku memberikan kesempatan padanya untuk menjelaskan, Yoon Hee-gyeom ragu-ragu dan tidak dapat berbicara. Sepertinya dia meilih kata-kata untuk diucapkan saat aku sedang merokok dan mengembuskan asap berulang kali. Ketika aku hampir kehabisan kesabaran karena aku bertanya-tanya apa yang akan dilakukan bajingan ini sekarang, Yoon Hae-gyeom akhirnya berbicara.
***************************************************************************************
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] EXOTIC LOVE [Novel Terjemahan Bahasa Indonesia]
RomansaJung Jaehan, chaebol generasi ketiga, adalah orang berpengaruh di industri hiburan dan dia bosan setengah mati. Bosan dengan obat-obatan, alkohol, dan kesenangan, Jung Jaehan bertemu dengan sutradara film bernama Yoon Heegyeom. Yoon Heesung, dulun...