Terlihat pria itu yang sudah mengganti baju nya, dan Silvanna yang duduk di sebelah nya. Di tengah gelap nya malam, dan udara dingin yang mencekam. Tampak dua orang itu tengah menyalakan lilin aroma terapi itu.
Silvanna sangat menyukai aroma ini, dan sepertinya ada orang lain yang juga akan menyukai aroma Lily of the Valley itu.
"Bunga ini banyak di gunakan untuk pembuatan kosmetik dan juga parfum, karena aroma nya yang lembut dan memiliki sifat terapeutik, Lily of the valley sangat ampuh untuk mengurangi stress dan depresi," jelas Silvanna. Saking suka nya dia dengan bunga itu, dia bahkan tau khasiat nya.
Pria itu tampak mengendus sesuatu, hingga sampai lah dia di dekat Silvanna. Gadis itu terkejut begitu juga pria itu.
"Aroma yang sama," ujar nya sambil duduk menjauh dari Silvanna karena takut gadis itu merasa risih kepada nya.
Silvanna terkekeh kecil. "Aku memakai parfum yang beraroma Lily ini, jadi wajar jika aromanya sama."
Pria itu hanya mengangguk paham, sedangkan Silvanna masih terkekeh kecil di buat nya. Sudah lama rasanya memiliki teman berbicara seperti ini.
"Siapa nama mu?" Tanya Silvanna. "Kita belum berkenalan, kan?" Tanya gadis itu kepada nya.
"Granger Chanter," jawab nya.
"Silvanna Aurelius," jawab Silvanna sambil tersenyum lebar.
......
Pagi hari sudah tiba, tampak Silvanna yang tengah tergesa gesa menyiapkan sarapan di meja makan. Gadis itu sekarang sudah siap dengan Jas putih khas dokter nya.
Hari ini dia harus menemui dosen untuk membahas skripsi nya yang sudah selesai di sidang beberapa hari yang lalu.
Tampak Dyroth yang baru keluar dari kamarnya lengkap dengan seragam sekolah nya tengah berjalan ke meja makan sambil menunggu Silvanna menyelesaikan masakan nya.
"Sup jamur?" Ujar nya sambil menatap mangkuk yang sudah di tata Silvanna di atas meja.
"Ya? Jangan menolak! Hanya itu yang bisa ku masak pagi ini!" Ujar Silvanna sambil menatap sinis kepada Dyroth yang menunjukkan muka kesal nya.
"Pagi," ujar seorang pria yang baru saja keluar dari kamar mandi lengkap dengan pakaian nya. Ya ... Silvanna yang memberi kan nya.
Gadis itu tampak langsung memberikan semangkuk sup jamur itu kepada pria itu yang baru saja duduk di kursi meja makan.
"Maaf ... cuma itu yang sempat ku masak," ujar Silvanna kepada Granger yang tengah mengambil sendok.
"Tidak masalah," jawab nya. Justru dia berterima kasih kepada gadis ini karena sudah membantunya.
Silvanna langsung mengambil bekal nya dan memasukkan sup jamur itu. Dia sudah tak memiliki banyak waktu sekarang.
"Aku pergi dulu, jika membutuhkan sesuatu, telpon saja aku. Nomor handphone ku ada di sticky notes yang ku tempelkan di kulkas," ujar Silvanna sambil berlari tergesa gesa menuju kampus nya.
Setelah Silvanna pergi, hanya ada Dyroth yang masih mengaduk aduk sup jamur nya, dan ada Granger yang tengah meniup sup jamur yang masih hangat itu.
"Hei ... kau suka sup jamur? Asal kau tau, tidak jamur yang tidak beracun, jadi aku tak mau memakan nya," ujar Dyroth yang percaya dengan sebuah hoax di Internet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Heart
FanfictionYou make me have a Lilac in my heart. You send your pink Rose into my heart. But you have some Red Rose in back of me. Then you make my night like Belladona. And i try to forget you, then i the Lily of the valley Silvanna si gadis yang memiliki mas...