15. Old Friend?

58 12 24
                                    

Brak!

Deg!

Deg!

"Huft ... aaaa!" Teriak Silvanna sembari menjatuhkan tubuh nya ke tempat tidur.

Puft!

Puft!

Dia memukuli bantal nya sambil menenggelamkan wajahnya diantara tumpukan bantal yang ada di tempat tidur nya.

Tadi, saat pria itu melamar nya, dia membatu, dan bingung hendak menjawab apa, namun mulutnya seolah bergerak sendiri dan menyetujui nya.

"Seminggu lagi, ayo menikah."

"Apa?! Minggu depan?! Secepat itu?!"

"Aku tak perduli. Aku hanya ingin seluruh dunia tahu, bahwa Silvanna Aurelius akan menjadi Silvanna Chanter."

Deg!

Mengingat perkataan itu membuat jantung Silvanna berdebar sangat kencang dari pada biasanya. Bisa bisa dia gagal jantung jika terus mengingat nya.

Silvanna tampak mengambil handphone nya dan membuka log panggilan, lalu dia menekan satu nomor disana yang bertuliskan nama adiknya sendiri.

"Halo, Dyroth."

"Oh! Kakak! Ada apa?"

"Aku punya berita bagus!"

"Oh ya?! Apa itu?! Kau membelikan ku PC set gaming?!"

"Bukan!"

"Aku akan menikah."

"HA?! APA APAAN KAU?! DENGAN SIAPA?! KENAPA TIDAK MEMBERITAHU KU?!"

"Sejak kapan kau berkencan?! Siapa pria itu?! Apa dia tampan melebihi ku?!"

"Hei! Bocah! Kau banyak tanya sekali. Aku akan menikah minggu depan, pria itu adalah orang yang kau kenal, coba tebak!"

"Eum ... paman khaleed pemilik Cafe Arabian? Paman Grock penjual bibit pohon? Atau Kak Chou si tidak laku berkedok tak ingin menikah dulu?"

"Anak bodoh! Yang benar saja! Dia Granger Chanter! Orang yang pernah tinggal di rumah kita dulu! Orang yang sempat kita selamat kan!"

"Oh ... HA?! GRANGER?! KAKAK YANG HARI ITU?! YANG BENAR?!"

"Tidak ada gunanya aku untuk berbohong. Sudahlah, besok datang lah kesini dan tinggal sampai hari pernikahan ku."

"Baiklah ... ta --- "

Tit~

Silvanna mematikan ponsel nya, dia terkekeh mengingat betapa terkejut nya Dyroth tadi. Anak itu masih sama, dia menjengkelkan, kekanak kanakan, dan tentu saja bodoh.

Ia menutup matanya, namun tidak bisa, perasaan menggebu gebu itu masih belum hilang. Ia membuka kembali layar handphone nya.

"Eoh? Sejak kapan aku masuk ke Grup Alumni Sekolah?" Heran nya kala tiba tiba sebuah grup chat muncul.

Angkatan 23 Moniyan Highschool.

Guinnever Added Silvanna Aurelius.

Oh? Silvanna?

Yang benar Silvanna?

Silvanna siapa?

Sepupu nya Guin?

Oh! Si gadis ambis!

Haloo!

Silvanna mengernyitkan kening nya, apa apaan gadis ini memasukkan nya ke Grup chat yang bahkan ia sangat tak ingin masuki.

Spring HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang