29. behind all this

23 3 5
                                    

Drek!

Mata Silvanna terbuka bersamaan dengan seseorang yang masuk kedalam ruangan itu. Dilihatnya seorang pria paruh baya bersama beberapa antek anteknya tengah tersenyum kecil menatap Silvanna.

"Hello, mrs Aurelius, uh, i mean mrs Chanter," ucap nya.

"Hei! Dimana aku! Siapa kalian!" Teriak Silvanna.

"Calm down. Kau berada di tempat ku. Sudah 5 tahun aku menantikan hal ini, ternyata mata mata itu bodoh semua, ya."

Jidat Silvanna mengerut. "Apa maksud mu!"

"Mereka menangkap orang yang salah."

"K --- kau! Kau mafia yang bekerjasama dengan paman sialan itu!"

"Sst! Jaga mulut mu nona, kata kata seperti itu tak baik keluar dari sana."

"Apa mau mu, huh!"

"Itu hal yang mudah, kau hanya perlu bekerja sama dengan ku untuk membunuh suami mu."

"YA SIALAN! APA MAKSUD MU!"

"Huh, suami mu itu menyimpan rahasia. Ada satu hal yang seharusnya dia tidak tahu, namun dia tetap menyimpan nya, benar benar baik, namun itu merugikan ku," jelas nya.

Mata Silvanna membulat, dia tak paham, benar benar tak paham apa maksud pria ini.

"5 tahun yang lalu, saat misi itu berjalan, dia tetap ikut menjalani misi itu dan mengambil sebuah berkas berharga milik ku, tentang konflik antara dua negara ini. Yah, pria itu benar benar keras kepala, karena aku sudah berkata, jika dia tidak mengembalikan itu, kapan pun aku akan mencelakai keluarga nya, namun sial nya dia benar benar cerdik dengan mengancam ku balik, tetapi dengan ada kau, aku menang sepenuh nya," jelas pria paruh baya itu dengan senyuman miring nya.

"YA SIALAN! KAU MEMBUNUH BANYAK ORANG!" Teriak Silvanna.

Plak!

Pria itu menampar wajah Silvanna hingga meninggalkan bekas dan membuat sudut bibir wanita itu berdarah.

"Oh ... nona, maaf aku tak sengaja."

"Tidak! Aku tidak akan menuruti kemauan mu!"

"Benarkah? Oh, begitu ternyata. Hei, bawa gadis sialan tadi kemari," perintah pria itu.

"Baik!"

Tak lama datanglah seorang pria membawa Guinnever yang dalam kondisi sama dengan Silvanna. Seperti nya gadis itu selalu di siksa dan menangis.

"K -- kau?! Sejak kapan kau tertangkap?!" Gertak Silvanna.

"Me -- mereka menjanjikan harta kepada ku, d -- dan -- "

"Aish! Sialan bodoh!" Teriak Silvanna.

"KYAA!" Guinnever berteriak kala sebuah senjata api berada di kepala nya.

"He --- Hei! Apa yang akan kau lakukan! Jangan bunuh dia!" Teriak Silvanna kepada pria berpakaian hitam itu.

"Huft ... diam lah! Cepat berikan pilihan mu atau gadis ini akan mati!"

"Baiklah! Tapi lepaskan dia!"

"Baik, dengan satu syarat, kau harus menyuruh suami mu untuk menyerah kan nya."

"Haish! Merepotkan! Berikan handphone ku!" Gertak Silvanna.

Pria itu memberikan handphone Silvanna. Pria itu tampak nya langsung memencet kontak Granger, bahkan senyuman miring sudah tercetak jelas di wajah nya.

"Silvanna?! Halo?! Ini Silvanna kan?! Kau dimana saja?! Rumah Sakit memberitahu ku bahwa kau tidak hadir, aku hampir mati mencari mu."

Spring HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang