14. Actually, what are we?

77 14 16
                                    

Music on!
Untuk menambah kesan, harap putar musik yang author saranin ya!
Star Blossom

Saat ini Silvanna bersama dengan Granger tengah makan di sebuah Cafe, tak lupa bersama anak kecil yang masih setengah sadar karena baru terbangun.

"Kau mau makan apa?" Tanya Granger sambil menatap Silvanna yang tengah mengelus surai hitam gadis kecil itu yang tengah bersandar pada nya.

"Ah? Aku ingin Spaghettie, dan lemon breeze. Kau ingin apa?" Usai menjawab pertanyaan Granger. Silvanna langsung bertanya kepada gadis kecil itu.

"Aku mau tiramissue, tapi aku mau ibu," ujar nya dengan nada sedih membuat Silvanna merasa Iba. Bagaimana bisa anak sekecil dia berpisah dengan ibu nya.

"Makanlah terlebih dahulu, baru kita cari ibu mu lagi, ya?" Bujuk Silvanna agar dia menurut.

"Heeum! Ibu bilang, aku tak boleh percaya pada orang asing, tetapi kalian kelihatan nya baik," ujar gadis kecil itu sambil mengangguk kecil.

"Ya, kalau begitu Spaghetti, Lemon Breeze, Tiramissue, steak sapi, Ice Coffee," ujar Granger kepada pelayan yang baru datang itu.

Pelayan itu kemudian menulis pesanan mereka dan akan menyajikan nya kurang lebih dari satu jam. Silvanna dan Granger hanya mengangguk mengiyakan ucapan pelayan itu.

Kedua nya kemudian menunggu sambil berbincang bincang kecil, entah itu tentang pekerjaan ataupun yang lain, bahkan mereka seolah tak mengingat kejadian memalukan yang hampir terjadi diantara mereka.

Kurang dari satu jam, pramusaji itu langsung menyajikan pesanan mereka. Tampak anak kecil itu langsung bersemangat kala melihat dessert tiramissue kesukaan nya.

Silvanna langsung merasa gemas kala melihat anak kecil itu memakan tiramissue nya sampai mulutnya penuh dan nenggembung.

"Kenapa anak kecil bisa selucu ini? Bagaimana rasanya jika aku mempunyai anak nantinya?" Ujar Silvanna yang merasa gemas melihat tingkah laku gadis kecil itu.

"Kau mau anak kecil?" Tanya Granger kepada Silvanna yang tengah memandangi anak kecil itu.

"Ya, suatu saat nanti pasti aku punya, walaupun harus berjuang nantinya," ujar Silvanna sambil terkekeh kecil.

"Tetapi hari itu hampir saja," ujar Granger membuat Silvanna mengernyitkan kening nya tak paham.

"Hampir? Hampir apa?" Tanya Silvanna yang kebingungan.

"Hampir mempunyai anak," ujar Granger sambil mendekatkan wajah nya ke depan wajah Silvanna agar suara nya terdengar.

Deg!

Wajah Silvanna langsung berubah menjadi merah sempurna. Dia langsung menginjak kaki pria itu dengan kuat membuat pria itu mengaduh kesakitan.

"Sejak kapan kau bisa berbicara seperti ini? Mau ku pukul? Huh?!" Gertak Silvanna membuat Granger tersenyum kecil namun tak tertawa.

"Ah! Paman itu tersenyum, sedari tadi dia selalu berwajah datar," ujar gadis kecil itu yang menyadari senyuman kecil Granger.

Silvanna hanya tertawa kecil mendengar nya. Terlebih gadis kecil itu seolah terkejut melihat senyuman Granger yang memang sangat jarang terlihat oleh orang orang.

Tring! Tring!

Suara handphone Silvanna berbunyi. Terlihat nomor tak di ketahui muncul. Gadis itu langsung mengangkat nya kemudian mendengar suara dari si penelpon.

"Kami dari pihak kepolisian. Orang tua anak bernama Rysella telah datang mencari putri mereka."

"Ah! Baiklah, kami akan kesana!" Ujar Silvanna sebelum menutup telpon nya.

Spring HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang