Tokoh:
Seorang gadis kecil berwajah imut nan polos yang memiliki tanda bunga edelweis di bagian pundaknya, dia bernama Hino Alaska.
1.)Masa lalu
Sebuah desa pinggiran yang bernama "Desa batubara" dijuluki dengan "Desa ganas", mayoritas penduduk Desa Batubara memiliki kemampuan khusus yang kuat serta teknik bertarung nya yang ganas.
Seorang gadis kecil yang mempunyai tanda bunga edelweis di bagian pundaknya tinggal di desa Batubara bersama keluarganya. Dia adalah Hino Alaska, semua penduduk desa sangat mengagumi dan menghormatikeluarga bermarga Alaska, sebab keluarga Alaska dikenal dengan keluarga yang mempunyai teknik bertarung nya yang cepat dan unik serta keluarga tersebut bukan manusia binatang buas, akan tetapi mereka punya kemampuan khusus yang besar dan aura pemimpin yang kuat.
Mereka sangat disegani tetapi tidak dengan Hino, Hino justru dikucilkan dan tidak dihargai oleh penduduk Desa Batubara sebab Hino dijuluki "anak beban", "Anak payah" .
Hino dijuluki "Anak beban" karena Hino dari kecil tidak memiliki tanda-tanda dia mempunyai kemampuan khusus atau tanda-tanda dia seorang manusia binatang buas seperti manusia serigala, manusia singa, dan lainnya.
Hino juga tidak pandai bertarung, dan akhirnya Hino dijuluk "anak beban" oleh warga Desa Batubara.
Pada suatu hari Hino pergi ke balai kota tempat dimana berkumpul nya anak-anak seusia Hino, yang siap masuk pasukan/ tim.
Sesampainya di balai kota semua orang yang ada di balai kota langsung melihat Hino dengan tatapan sinis, semua anak-anak membicarakan hal-hal negatif tentang Hino yang membuat hati Hino tersinggung.
"Hey, lihat dia putri sulung dari keluarga alaskan kan? Aku dengar dia tidak memiliki kemampuan khusus atau tanda-tanda dia seorang manusia binatang buas." Ucap salah satu anak di balai kota.
"Iya dia namanya Hino, dasar anak beban! Gak tau malu dia itu hanya bisa mempermalukan keluarga Alaskan saja."sahut salah satu anak di balai kota.
"Mending dia pergi dari desa Batubara saja dan jangan pernah mau berteman sama Hino! ."
"Siapa juga yang mau berteman orang payah seperti dia, melihat wajah nya saja sudah membuat ku muak! ."
"Orang seperti dia tidak akan masuk kepasukan manapun , mana ada yang mau menerima orang seperti dia ."
Semua orang yang dibalik kota menertawakan Hino malangnya Hino tidak diteriman di pasukan manapun. Hino langsung pergi dari balaik kota sambil menangis.
"Aku rasa aku harus pergi dari Desa ini" batin Hino.
Hujan yan mulai menyerbu dengan deras tetesan tetesan air yang membasahi seluruh tubuh gadis kecil yang malang, Hino merasa tersinggung dan sedih dengan perkataan semua orang di balai kota. Ia menangis dibawah pohon apel yang teduh dan damai
Hiks..hiks...hiks..
"Sepatah itukah diriku?" Batin Hino.
"Mereka semua membenciku"Batin Hino
Tiba-tiba datang seorang lelaki dewasa yang berusia 20 tahun-an mengusap rambut Hino.
"Hey jangan menangis disini"ucap pria itu.
"Dimana orang tuamu?, Apakah kau tersesat?."
Hino pun diam saja dia hanya menatap pria dihadapannya dengan tatapan kosong.
"Hey jawab aku, kau tersesat?"
"A-aku d-dibenci oleh b-banyak orang"ucap Hino sambil menangis.
"A-aku juga t-tidak d-diterima pasukan m-manapun."
Hino menangis sangat keras tetapi pria yang dihadapannya malah mengusap rambut Hino lagi.
"Namamu siapa?" Tanya pria itu
"Hino Alaska om"
"Usiamu berapa tahun?"
"T-tiga b-belas t-tahun"ucap Hino dengan terbata bata.
"Hino, kau masuk saja ke pasukan ku pasukan "wolf white" ."
"Mulai sekarang panggil aku kapten Roberto."
"Namaku Roberto wolf salam kenal."
"B-benarkah aku boleh masuk ke pasukan wolf white?."
"Iya boleh, tetapi kau harus izin dulu kepada keluarga mu jika kau diizinkan aku akan menjemputmu besok."
"Terimakasih kapten Roberto!" Ucap Hino dengan nada riang
"Ya ya ya lebih baik kau pulang , orang tuamu pasti cemas."
"Baikk"
"Padahal aku merasakan bakat dan kemampuan khusus yang kuat darinya bisa bisanya dia ditolak dipad
sukan manapun."batin Roberto.Hino diantar pulang oleh kapten Roberto, setelah Hino sampai Hino disambut hangat dan rasa khawatir dari keluarganya.
"Hino kenapa kamu pulang telat nak?"ucap ibu Hino.
"Aku berteduh di pohon apel dulu Bu"Jawab Hino dengan jujur.
"Oh gitu, baju kamu basah kan?lebih baik kamu mandi dan ganti bajumu."
"Tapi Bu aku ingin membicarakan hal penting kepada ayah dan ibu."
"Ibu akan mendengarkannya tapi Hino harus mandi dulu."
"Siap bu."
Hino segera menurut perintah ibunya setelah Hino selesai Hino langsung pergi keruang tamu untuk membicarakan hal penting.
"Hino mau memberitahu hal apa?"ucap sang ayah
"Besok Hino harus pergi dari desa ini ayah, soalnya Hino diterima pasukan luar desa."
"Aku harap ayah, ibu, paman setuju."
"Kami semua setuju"ucap sang ayah.
"Benarkah??, terimakasih ayah, ibu, dan paman"ucap Hino dengan nada senang
"Tadi orang yang bernama Roberto menemui ayah mu dan membujuk supaya ayah setuju kau ikut pasukan wolf white." Ucap ibu.
"Kami khawatir tapi kami lebih mengutamakan perkembangan mu, jika kau terus disini kau akan menahan cemoohan warga desa kau tidak akan berkembang jadi ini memang keputusan terbaik lebih baik Hino ikut pasukan wolf white paman yakin disana Hino akan berkembang pesat dan jauh lebih hebat dari anak-anak Desa Batubara"ucap paman dengan penuh kelembutan.
"Terimakasih paman!"
"Yasudah Hino tidur besok kapten mu akan menjemputmu kan?"
"Iya Bu"
"Selamat malam ayah, ibu, dan paman"
"Malam"
Lanjut ke part berikutnya
•apa yang membuatmu mampir ke sini?
KAMU SEDANG MEMBACA
LAMBANG EDELWEIS
Mystery / ThrillerKisah cerita tentang Seorang gadis yang dikucilkan dan dibenci oleh warga desa ia adalah Hino Alaska, tetapi dia tidak menyerah! Justru dia meraih pangkat yang tidak pernah terpikirkan olehnya. Ikuti kisah perjuangan Hino Alaska dan perjalanan cinta...