8

0 0 0
                                    

9.Latihan

Hino dan ketiga sahabatnya sedang latihan mengasah, memperbaiki kemampuan khusus mereka, Hino yang sedang di latih langsung oleh kapten Roberto dilatih untuk memainkan pedang lebih baik lagi juga teknik bertarung tanpa senjata yaitu bela diri, Hino sedang mendalami itu semua.

"Hino kau lihai dalam bertarung dengan pedang tetapi payah dalam bela diri, bela diri itu penting Hino! Ketika senjata mu direbut oleh musuh atau disingkirkan"ucap Roberto.

"Baik, Hino akan berusaha lagi!."

"Kalian berlatih semau , jika kalian merasa lelah segera berhenti jangan dipaksa"ucap Roberto.

"Siap, kapten!"ucap mereka berempat serentak.

"Kak Rainer ayo bertarung denganku tanpa senjata lebih tepatnya bela diri"ucap Hino.

"Baiklah aku akan bersemangat!"ucap Extrainer.

"Anggap aku musuh jangan seorang wanita"ucap Hino.

"Aku tidak mau"ucap Extrainer.

"Kumohon, aku ingin menjadi petarung yang lebih hebat"ucap Hino.

Hino bukan wanita yang lemah dia adalah wanita yang kuat, memiliki sifat pantang menyerah dan dia lebih suka melawan musuh dengan solo lebih tepatnya sendiri itu sudah menjadi pengalam Hino yang membuat Hino terus bertambah kuat. Hino melakukan ini semua demi keluarga dan orang-orang yang selalu mendukung Hino serta ingin melindungi negri ini.

Hari pun sudah sore Hino dan sahabat nya sudah berlatih dari pagi hingga sore, Hino dan sahabat nya memutuskan untuk menyusun rencana bersama kapten Roberto.

"Jadi aku dan Rio  akan menyusup ke ruang kapten Lion black, Extrainerdan Hino kalian alihkan perhatian anggota yang menjaga depan markas Lion black"ucap Kapten Roberto.

"Kalian harus berhati-hati disana ada dua orang kepercayaan kapten Lion black mereka sangat kejam jadi saat kalian bertarung jangan terbawa emosi,"

"Dan untuk Lufya aku ingin kau menjaga Rinka istriku , jika ada musuh yang ingin menyerang kalian berdua hadapilah dan percaya bahwa kalian bisa menang"ucap kapten Roberto.

"Apa yang ingin membantai hanya pasukan kita ?"ucap Extrainer.

"Pasukan yang lainnya tidak ingin mencari masalah kepada pasukan Lion black lebih tepatnya mereka takut,"

"Dan yang melakukan pembantaian di Desa Batubara adalah pasukan Lion black"ucap Kapten Roberto.

"Sial!"batin Hino.

"Aku harus membunuh si kapten Lion black itu!"batin Hino.

"Pasukan breng*ek itu yang membuat kehancuran di Desa Batubara, aku akan menghabisi mereka semua"batin Hino.

"Oke aku akan pamit dulu"ucap Kapten Roberto.

"Baik, kapten"ucap mereka berempat.

"Hey kalian biarkan aku yang menghabisi kapten Lion black"ucap Extrainer dengan nada serius.

"Tidak bisa bodoh! Itu tugasku"ucap Rio.

"Kumohon satu kali ini aja"ucap Extrainer.

"Ada apa denganmu?tidak seperti biasanya"sindir Rio.

"Apa maksudmu?aku hanya ingin mengalahkannya memang tidak boleh?"ucap Extrainer dengan nada sinis.

"Kak Rainer sikap nya tidak seperti biasanya"batin Hino.

"Rio kau mengalah saja"ucap Lufya.

"Mungkin Rainer punya masalah pribadi dengan kapten Lion black"ucap Lufya.

"Terserah kalian saja lah"ucap Rio dengan pasrah.

"Aneh sekali Extrainer"batin Lufya.

"Rencananya udah selesai kan?, Aku mau pamit dulu"ucap Hino.

"Aku akan ke kamar"ucap Rio

"Aku juga"ucap Lufya.

Mereka berempat bubar, Hino langsung keluar dari markas. Tiba-tiba Extrainer langsung memeluk Hino.

"Kenapa kak?"ucap Hino.

"Baru pertama kali dipeluk kak Rainer"Batin Hino.

"Sikapmu berubah ya, pendiam sekali"ucap Extrainer.

"Ini sifat asliku"ucap Hino.

"Hino yang ceria itu palsu?"ucap Extrainer.

"Tidak, aku memang pendiam aku bersikap ceria hanya pada kalian"ucap Hino.

"Tapi kamu sama warga-warga ramah"ucap Extrainer.

"Ramah bukannya suatu perbuatan baik ya?gak ada urusannya sama sifatku."

"Kak Rainer apakah setelah misi besar ini aku bisa melihat bintang lagi sama kak Rainer?"ucap Hino.

"Ku usahakan ya"ucap Extrainer sambil mengusap rambut Hino.

"Hino rawatlah bunga edelweis yang kuberikan ya"ucap Extrainer dengan senyuman.

"Baiklah"ucap Hino.

"Kak aku mau ke rumah paman Felix, jadi kak Rainer masuk saja dulu"ucap Hino.

"Aku akan menemanimu"ucap Extrainer.

"Sambil melihat bintang bertaburan lagi"Ucap Extrainer.

"Tapi aku kan bilang nya setelah misi besar baru kita Melihat pemandangan malam lagi"ucap Hino.

"Sekarang aja sambil jalan jalan dan kita bisa bertemu  paman Felix"ucap Extrainer.

"Baiklah"ucap Hino.

Extrainer berubah gak si?







LAMBANG EDELWEISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang