6.

0 0 0
                                    

7.) hampir dimulai

Semua anggota pasukan Wolf White berkumpul di ruang utama termasuk Hino,Rio, Extrainer, dan Lufya, mereka merasakan ketegangan dan tatapan tajam dari kapten mereka.

"Seminggu lagi kita akan menjalankan misi!"ucap Roberto dengan nada tegas.

"Aku ingin kalian memperbaiki dan mengembangkan kemampuan khusus kalian,"

"Kesimpulan nya kalian harus berlatih, berlatih, dan berlatih!."

"Ini bukan misi yang seperti biasanya, ini adalah misi besar karena kita langsung berhadapan organisasi gelap yaitu pasukan 'Lion black'. Semua anggota mereka tidak ada yang lemah dan jumlahnya sangat banyak berbeda dengan kita,"

"Kita memang tidak kalah kuat tetapi anggota pasukan Wolf White hanya 4 walaupun kita sedikit jangan menjadikan alasan untuk menyerah!, Dalam kondisi apapun kita harus berani melampaui batas kemampuan khusus kita."

"Aku percaya kalian bisa menjalani misi ini tidak usah memikirkan kematian yang akan datang, aku percaya pada kalian karena pengalaman bertarung kalian jauh lebih baik dibandingkan mereka."

"Apa kalian mengerti!?"ucap kapten Roberto.

"Sangat mengerti Kapten!"ucap mereka serentak.

Setelah kapten Roberto memberi arahan Hino langsung pergi dari ruang utama, Hino berhenti di lorong yang lumayan kecil. Rio yang melihat Hino di lorong ia langsung menghampiri nya.

"Hino"panggil Rio.

"Kenapa?"ucap Hino.

"Aku ingin berkata jujur padamu"ucap Rio.

"Saat itu kau pernah bertanya apakah aku mempunyai lambang, jawabannya aku mempunyai lambang Hino."

"Apa lambang mu?"tanya Hino.

"Lambang mu Elang di bagian pundak kiri"ucap Rio.

"Elang?seperti pria yang dimimpiku"batin Hino.

"Apakah kau mempunyai 2 lambang?"ucap Hino.

"Tidak aku hanya mempunyai satu lambang"ucap Rio sambil menatap Hino.

"Ternyata bukan, pria yang dimimpiku mempunyai dua lambang lantas pria itu siapa?!"batin Hino.

"Kenapa kau menyembunyikan dari pasukan Wolf White?"ucap Hino.

"Tidak apa-apa aku hanya ingin merahasiakan nya"ucap Rio.

"Apakah kak Lufya dan kak Rainer tau?atau bibi Rinka dan Kopten Roberto?"ucap Hino.

"Aku hanya ingin memberitahu mu"ucap Rio.

"Oke baiklah, tapi saran ku beritahu kak Lufya tentang ini"ucap Hino.

"Akan kupikirkan"ucap Rio dengan nada datar.

"Bagaimana kabar orang tuamu?"ucap Rio.

"Besok aku akan mengunjungi nya"ucap Hino.

"Hino, apakah  warga kota atau warga didesa mu tau kalo kau mempunyai lambang bunga edelweis?."

"Tidak, hanya keluarga ku dan teman teman pasukan wolf white"ucap Hino.

"Rio, aku ingin latihan dulu."

"Oh, okey"ucap Rio

"Hino!"panggil Rio sambil menghentikan langkah Hino.

"Apalagi?."

"Aku besok ikut berkunjung orang tuamu apakah boleh?"ucap Rio

"Kau mengkhawatirkan ku?"ucap Hino dengan nada ejek.

"Apa kau bilang mana Sudi aku mengkhawatirkan mu"ucap Rio dengan nada kesal.

"Terserah kau saja"ucap Hino dengan melangkah kakinya untuk pergi.

Part nya cukup sampai sini aja ya.

Lebih milih Rio apa Extrainer?

LAMBANG EDELWEISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang