11

0 0 0
                                    

12.berubah

Tiga tahun sudah berlalu semenjak kejadian Hino dan pasukan Wolf White membantai pasukan Lion black, Hino kembali ke sifat aslinya yang pendiam.

Rio yang melihat sikap Hino sama seperti Hino dulu kecil sangat sedih ia tidak bisa melihat lagi Hino yang ceria dan selalu tertawa yang ia lihat adalah Hino yang pendiam dan tertekan, kini pasukan wolf white hanya tersisa Rinka, Rio, dan Hino.

Kapten Roberto, Lufya, dan Extrainer meninggalkan mereka bertiga untuk selama lamanya.

#flasback on

Rio yang membawa tubuh kapten Roberto yang sekarat sedang mencari keberadaan Rinka lavender istri dari Roberto wolf dan Lufya sahabat Rio.

Rio yang mempunyai Indra penciuman yang tajam mulai mengendus sambil melihat kesana kemari dan akhirnya Rio menemukan keberadaan Lufya dan Rinka.

Rio yang melihat Rinka dan Lufya bertarung oleh salah satu pasukan Lion black langsung menolong nya, sebelum ia menolongnya ia membaringkan kapten Roberto di bawah pohon.

"Lufyaa!!! Lari dari sini biar aku saja yang melawan mereka"ucap Rio.

"Tidak aku akan membantu mu! Aku tidak mau jadi beban Rio"ucap Lufya.

Rinka yang melihat suaminya sekarat langsung berlari ke bawah pohon dan berusaha menyembuhkan nya menggunakan sihir penyembuh milik Rinka.

"Aku mohon Roberto kau harus bangun kau harus melihat perkembangan anak anak kita Hino, Rio, Extrainer dan Lufya mereka semakin hebat"ucap Rinka.

Rinka dan kapten Roberto sudah menganggap Hino,Rio, Extrainer dan Lufya sebagai anaknya sendiri sebab Rinka dan kapten Roberto sudah mengasuh Rio, Extrainer dan Lufya sejak kecil. Dan Hino, Rinka dan Roberto sudah menganggap sebagai anaknya sejak Hino hadir di usia 13 tahun.

"Roberto aku tau kau orang yang kuat, bukankah kau yang ingin sekali melihat masa depan keempat anak kita?"ucap Rinka sambil menangis.

Disisi lain Lufya dan Rio sedang melawan 10 musuh kuat dari pasukan Lion black, disaat itu kondisi Rio sangat tidak menguntungkan ia masih terasa sakit lukanya dan energi nya sangat dikit walaupun ia sudah di sembuhkan oleh sihir Hino tetapi ia kondisinya tidak prima karena ia mengalami luka parah yang menyebabkan ia hampir mati.

"Lufya  keluarkan seluruh kekuatan mu, gunakan pedangmu!"ucap Rio.

"Percaya dirilah ikuti saja gaya pedang yang sudah ku ajarkan kepadamu Lufya, aku tau kau orang yang hebat"ucap Rio.

"Baik, aku akan melakukan nya"ucap Lufya.

Lufya dan Rio berhasil mengalahkan 10 musuh kuat, Lufya yang mempunyai sihir racun sedangkan Rio yang mempunyai sihir bayangan mereka berhasil melawan musuh itu.

"Sial!aku mulai oleng tubuhku sudah mati rasa semua"batin Rio.

"Rio terimakasih sudah membantu ku"ucap Lufya.

Lufya dengan kondisi yang tidak baik mempunyai luka parah dan terlebih lagi tubuh Lufya tidak sekuat lainnya ia mempunyai tubuh lemah.

"Sekarang kita harus ke tempat Hino dan Extrainer"ucap Rio.

SRAKK.. ..

"ROBERTOO!!!!"teriak Rinka.

Rio dan Lufya yang mendengar teriakan Rinka langsung berbalik badan dan mereka langsung kaget.

"R-rinka jaga anak-anak hebat kita"

"T-terimakasih kau sudah menjadi istri yang baik dan lembut"ucap Roberto sambil menutup matanya.

Rio segera berlari ke arena bawah pohon itu tetapi ia mendengar suara yang sama lagi tepat dibelakang nya.

SRAKK...

"R-rio"ucap Lufya yang tertusuk panah sihir hitam.

"Sial aku lengah!"batin Rio.

"Bertahanlah Lufya, aku akan menggendong mu dan ketempat Hino, Hino pasti akan menyembuhkan mu dengan sihir barunya itu"ucap Rio dengan nada cemas.

"A-aku senang bisa bertemu kalian, aku yang sudah menganggap Rainer sebagai kakak ku, Hino yang sudah ku anggap sebagai adikku, dan Bibi Rinka kapten Roberto yang sudah kuanggap sebagai orang tuaku aku mencintai kalian semua"ucap Lufya dengan nada lemas sambil terbaring lemah di pangkuan Rio.

"A-aku m-mencintaimu sebagai pria Rio bukan sebagai keluarga,"

"Walaupun aku tau kau menganggap ku sebagai kakak bukan sebagai wanita, tapi aku senang bisa berada disamping mu terus.

"Selamat tinggal Rio"ucap Lufya dengan senyum nya.

Setelah mengucapkan kata-kata itu Lufya meninggalkan Rio untuk selamanya.

Rio segera menggendong jasad Lufya dan Rio berlari ke arena pohon dimana ada Rinka dan jasad Kapten Roberto.

"Bibi! Ayo kita pergi dari sini"

"Jika kita tidak pergi selanjutnya kau yang akan mati bibi!"ucap Rio

Flashback end

.........................................…......................…...........…......

Hino POV

Aku yang sedang berada di kamar kak Rainer sedang duduk sambil termenung semenjak kematian kapten Roberto, Extrainer,dan kak Lufya aku bener bener sangat terpuruk dan merasa bersalah kepada mereka.

Aku menyesal karena aku tidak bisa melindungi mereka padahal aku sudah berjanji pada diriku sendiri aku akan melindungi keluargaku dan keluarga pasukan wolf white, soal keluarga ku aku bersyukur orang tuaku, paman, dan adikku sudah sembuh kembali walaupun harus butuh pengobatan sampai bertahun tahun ini berkat paman Felix.

Walaupun ayahku dan paman tidak bisa bertarung lagi seperti sebelumnya tapi ini adalah kondisi terbaik nya bagiku aku tidak ingin kehilangan orang yang selalu aku sayang dan berharga.

Aku berusaha melewati trauma yang aku alami semenjak kejadian itu dimana aku melihat orang yang aku sayang mati dihadapan ku, tetapi aku bersyukur masih mempunyai Rio dan bibi Rinka hanya mereka yang selamat mereka selalu membantuku dalam memulihkan diriku kembali. Aku selalu kagum kepada bibi Rinka walaupun ia ditinggal oleh kapten tetapi ia masih bisa tersenyum sedangkan aku? penderitaan ku belum seberapa tetapi aku malah drop seperti ini.

POV end

Hino berdiri dan memutuskan untuk membersihkan kamar Extrainer. Saat membersihkan Hino menemukan kertas dalam laci Kertas ini sangat berdebu dan usang tetapi Hino memutuskan untuk membuka dan membaca kertas itu.

"Kertas apa ini?"batin Hino.

"Sangat berdebu dan terlihat usang."

Hino membaca kertas usang yang dipegangnya ternyata disana ada sebuah pesan dari Extrainer.

Lanjut ke part berikutnya


LAMBANG EDELWEISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang