Sepulang sekolah, Guo-yang, Qi-yi, dan Ma-chao sudah berdiri di hadapan Lin Da-wang. Guo-yang menjaga jarak dari mereka berdua karena masih merasakan gemuruh dalam dada yang sewaktu-waktu bisa meledak jika tidak dikendalikan. Selain menyimpan kemarahan karena masalah mereka dengan Shuo-luo, ia juga tidak senang karena mereka terang-terangan mengakui dirinya yang telah memukul mereka.
"Guo-yang, kenapa kamu memukul Qi-yi dan Ma-chao? Apakah kamu ingin jadi jagoan di sekolah ini?" Lin Da-wang menatap kesal murid yang membuat darahnya mendidih.
Guo-yang memilih untuk menutup mulut rapat-rapat. Dirinya merasa percuma membela diri karena tahu Lin Da-wang tidak akan percaya begitu saja.
"Kenapa diam?" Lin Da-wang makin memandang tajam.
Guo-yang tetap bergeming.
"Minta maaf pada mereka!"
"Mereka yang harusnya minta maaf pada Shao-luo," ucap Guo-yang sambil membalas tatapan tajam Lin Da-wang. "Jika mereka tidak mau minta maaf pada Shao-luo, aku tidak akan memaafkan mereka. Mereka sungguh keterlaluan."
Qi-yi dan Ma-chao sudah memasang wajah ketakutan. Bagaimana kalau Guo-yang menceritakan semuanya pada Lin Da-wang? Mereka tentu tidak ingin mendapat hukuman.
"Apa maksudmu? Apa hubungan mereka dengan Shao-luo?" Lin Da-wang menjadi bingung, lalu menatap ketiga muridnya.
"Laoshi tanyakan saja pada mereka! Permisi." Guo-yang melirik Qi-yi dan Ma-chao dengan kesal, lalu melangkah meninggalkan ruangan, tidak lupa ia menendang pintu yang menurutnya empuk untuk melampiaskan kekesalannya. Itu membuat orang-orang di sekitarnya terkejut.
Beberapa guru yang berada di ruangan berbisik-bisik membahas sikap Guo-yang barusan.
Lin Da-wang mencoba menanyakan pada Qi-yi dan Ma-chao tentang sesuatu yang terjadi, tetapi ia tidak mendapat jawaban yang tepat dari mereka. Mereka hanya menjelaskan jika sudah mencoba menjadi teman yang baik untuk Shao-luo, tetapi Shao-luo lebih dekat dengan Guo-yang. Dirinya ingin menggali penjelasan lagi, tetapi karena melihat hasil perbuatan Guo-yang di wajah mereka, ia menyuruh mereka pulang.
Keesokan harinya, Guo-yang berjalan seorang diri menuju kelas, tidak seperti sebelumnya yang selalu diiringi oleh Qi-yi dan Ma-chao. Kali ini, ia sendirian dan memasang wajah tidak menyenangkan. Bahkan senyum maut yang biasa ia sebar tiba-tiba menghilang.
Sesampainya di kelas, Guo-yang langsung menempati tempat duduk Shao-luo. Berharap ketika Shao-luo datang, ia langsung meminta maaf pada murid cerewet itu. Namun, sampai jam pelajaran dimulai, Shao-luo tidak juga menunjukkan sosoknya.
Guo-yang makin khawatir.
Lin Da-wang memasuki kelas. Sebelum memulai pelajaran, ia menceritakan bagaimana keadaan Shao-luo setelah ia menjenguknya kemarin. Ternyata, Shao-luo terkena gejala tifus, dan harus dirawat di rumah sakit. Ia juga menjelaskan jika hari ini, Shao-luo tidak masuk karena baru diizinkan pulang dan harus istirahat di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Youth | Wo Men De Yang 我们的样 (TERBIT)
Teen Fiction[Mandarin Fiction] Blurb: Xun Shao Luo, murid yang cerewet dan sering di-bully, kurang pintar, tidak jago bela diri mencoba berteman dengan Guo Yang yang terkenal serta pintar dan Yu Xing yang misterius. Pertemanan Shao Luo dengan Guo Yang dan Yu X...