10 第十部:Maafkan 对不起

11 8 2
                                    

Lin Da-wang yang menggunakan kemeja biru pastel menemui guru yang sedang mengajar untuk mengizinkan Shao-luo masuk ke kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lin Da-wang yang menggunakan kemeja biru pastel menemui guru yang sedang mengajar untuk mengizinkan Shao-luo masuk ke kelas. Ia menjelaskan ketidakhadiran sang murid karena menemani dirinya ke rumah sakit untuk menemui Guo-yang. Ia juga meminta Wen-ying untuk tidak terlalu keras pada Shao-luo jika kurang memperhatikan karena pikiran murid itu sedang bercabang.

Dirinya pamit kepada Shao-luo yang masih tampak gelisah untuk kembali ke rumah sakit. Selama di perjalanan, ia kembali menghubungi orang tua Guo-yang. Ia melakukan panggilan pertama ke kontak Wang Xiansheng. Lama tidak mendapat jawaban, ia hendak mematikan, tetapi panggilan baru saja tersambung.

"Wei."

"Wei. Ninhao?" kata Lin Da-wang.

"Hao. Lin Laoshi, maaf sekali saya baru bisa menjawab. Saya baru saja selesai rapat. Ada kabar apa sampai Lin Laoshi berulang kali menelepon?"

"Wang Xiansheng, saya ingin mengabari sesuatu tentang Guo-yang."

"Apa yang terjadi dengan Guo-yang? Apa dia membuat masalah di sekolah? Saya mohon maaf jika anak saya melakukan kesalahan. Saya akan memberinya peringatan agar bersikap baik di sekolah."

"Bukan. Bukan seperti itu, Wang Xiansheng. Guo-yang anak yang cerdas dan selalu hadir ke sekolah. Saya ingin memberi tahu jika sekarang Guo-yang sedang dirawat di rumah sakit. Saya ingin memberi kabar pada Wang Xiansheng sejak tadi, tapi sulit sekali untuk dihubungi."

"Apa yang terjadi dengannya?"

"Apakah Anda bisa datang ke rumah sakit? Akan saya ceritakan kejadiannya begitu Anda tiba di sana."

"Saya akan ke sana. Berikan saya alamatnya."

Sambungan terputus, Lin Da-wang mengirim pesan nama rumah sakit dan kamar Guo-yang dirawat. Ia mengembuskan napas lega karena sudah berhasil memberi kabar ayah dari muridnya itu. Masih ada satu tugas lagi, ia harus menghubungi Wang Taitai. Namun, dirinya harus menunda karena sudah hampir mencapai lokasi yang dituju.

Dirinya langsung ke kamar rawat Guo-yang setelah sampai parkiran rumah sakit. Ia melihat Guo-yang sedang terlelap, tetapi menu makan siang yang sudah disediakan di meja belum disentuh sama sekali. Ia ingin menyapa muridnya, tetapi diurungkan karena tidak ingin menganggu istirahatnya.

Lin Da-wang memutuskan ke luar ruangan, duduk di kursi tunggu yang tidak begitu ramai, kemudian menghubungi Wang Taitai. Beberapa kali ia mencoba, baru bisa tersambung. Dirinya menyampaikan keadaan Guo-yang, sedangkan Wang Taitai terdengar syok serta menangis. Setelah saling berdiskusi, ia memberi tahu nama rumah sakit tempat Guo-yang akan menginap.

Sekitar sejam sudah, Lin Da-wang menunggu kehadiran Wang Xiansheng yang baru saja menyampaikan--melalui panggilan telepon--jika sudah sampai di parkiran. Ia pun berdiri dari duduknya agar mudah dikenali sang orang tua murid.

Wang Xiansheng yang berbadan tegap memakai kemeja krim yang sepadan dengan celana panjangnya keluar dari lift lalu jalan terburu-buru menghampiri guru anaknya. Ia menanyakan kondisi serta kejadian yang menimpa anaknya kepada sang guru. Lin Da-wang menceritakan mulai dari kejadian kemarin ketika Guo-yang menghadapi perkelahian dengan Jiang-gao hingga kejadian tadi pagi yang sampai membuat muridnya itu harus ia bawa ke rumah sakit.

Our Youth | Wo Men De Yang 我们的样 (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang