12 第十二部:Bertemu Denganmu 看见你

8 7 0
                                    

Yu-xing merebut surat dari tangan Guo-yang yang masih belum berhenti menertawakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yu-xing merebut surat dari tangan Guo-yang yang masih belum berhenti menertawakannya. Buru-buru, ia melipat benda itu lalu memasukkan lagi ke amplop. Ia berdiri, memandang amplop cokelat di tangannya. "Aku akan membuangnya."

Dirinya ingin berjalan dari kursi, tetapi Shao-luo menghalangi. "Kenapa harus dibuang? Tidak inginkah kamu menemui siswi itu?"

"Kurasa tidak perlu," jawab Yu-xing tenang.

"Tidak ada salahnya kamu menemuinya. Kamu punya banyak penggemar." Guo-yang melirik beberapa siswi yang memperhatikan mereka. "Kamu bisa berteman baik dengannya."

Shao-luo mengangguk, sangat setuju dengan pendapat Guo-yang. "Setelahnya, kamu juga bisa memiliki banyak teman dan bersikap ramah dengan mereka."

Yu-xing menggeleng. Ini bukan kali pertama dirinya mendapat surat. Tidak ada satu pun yang dirinya tanggapi, dan surat-surat tersebut sering berakhir di laci sampai tertumpuk. Namun, bukan berkurang, tetap saja ia masih mendapatkan surat lainnya.

"Aku tidak mau." Yu-xing mencoba lagi melewati Shao-luo.

Shao-luo melangkah maju, diikuti Guo-yang di sampingnya hingga membuat Yu-xing kembali duduk. "Kamu terima bertemu dengan si bandana hitam dan tunjukkan pada kami kalau kamu tidak takut dengan murid cewek."

"Aku tidak takut," kata Yu-xing percaya diri. Dirinya memang tidak takut dan tidak memiliki masalah dengan lawan jenis. Ia hanya enggan untuk meladeni mereka karena lebih memilih fokus mengejar prestasi.

"Kalau begitu, aku ingin melihatmu menemui si bandana hitam." Guo-yang ikut memojokkan.

"Baiklah. Satu menit. Aku akan bertemu dengannya hanya satu menit."

"Lima menit," ucap Shao-luo dan Guo-yang bersamaan. Shao-luo meluruskan tangan sambil melebarkan kelima jarinya.

Yu-xing menggeleng heran dan menyuruh mereka kembali ke tempat duduk masing-masing.

Sesuai waktu dan tempat yang tertulis dalam surat, Dirinya menemui siswi tersebut. Mereka bertemu di taman dekat gedung kelasnya. Yu-xing menyapa siswi berambut sebahu keriting memakai bandana hitam, sedikit tersenyum. Senyumnya yang jarang sekali muncul itu membuat siswi itu merasa senang.

"Hai, aku Xu Han-li." Han-li menyodorkan tangan. Ia tidak memedulikan beberapa pasang mata yang mengamatinya.

Yu-xing tersenyum dan menggapai tangan itu dengan ragu-ragu. "Chen Yu-xing."

Han-li tampak merona. "Terima kasih sudah bersedia menemuiku."

Yu-xing mengangguk.

"Apa mereka temanmu?" tanya Han-li melirik Guo-yang dan Shao-luo yang berada jauh di belakang Yu-xing. "Mereka terus memperhatikan ke sini."

Sekali lagi, Yu-xing hanya mengangguk. Ia merasa seharusnya tidak perlu melakukan ini. Dia ingin pamit, tetapi sudah terlanjur membuat siswi di depannya terkesan.

Our Youth | Wo Men De Yang 我们的样 (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang