13 第十三部:Apa Yang Aneh? 有奇怪吗?

5 6 2
                                    

Surat hanyalah surat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Surat hanyalah surat. Yu-xing berpikir jika dirinya mengabaikan amplop misterius tersebut, tidak akan ada masalah lagi. Sama seperti amplop-amplop lain yang sering tidak terbalas karena dirinya enggan untuk menanggapi. Namun, amplop hitam itu kembali muncul di meja, tanpa ada surat lainnya.

Seperti surat pertama, surat kedua juga tidak ada nama pengirim. Yu-xing membuka dengan hati-hati karena khawatir isinya mengejutkan lagi. Benar saja, tulisan di kertas putih bertinta tebal itu hampir memenuhi kertas.

"Ni shi wo de!"

Yu-xing langsung membanting kertas itu ke meja sambil membalik lembar. Agak gemetar, dirinya merobek kertas tersebut dan memasukkan ke amplop. Dirinya meremas amplop hingga tidak rapi lagi, lalu menaruh ke laci. Ia tidak ingin Shao-luo sampai tahu dan membuat keributan.

Selama pelajaran berlangsung, Yu-xing masih memikirkan kata-kata dalam surat beramplop hitam. Ia tidak pernah menyangka ada yang terobsesi padanya. Satu-satunya pelaku dalam pikirannya yang mengirim amplop itu adalah Xu Han-li. Siswi itu mungkin tidak terima penolakan darinya.

Ia membolak-balik buku seakan mendengarkan penjelasan dari Lin Da-wang. Dirinya bahkan tidak mendengar suara Shao-luo yang memanggil namanya dengan pelan. Ia baru sadar saat merasa buntut pensil mengenai tangannya.

"Ada apa?" Shao-luo masih mengeluarkan suara, pelan dan berusaha tenang.

Yu-xing hanya menggeleng lalu mengangkat kepala untuk melihat sang guru.

"Dari tadi kamu aneh." Shao-luo menengok ke Yu-xing.

"Xun Shao-luo! Apa yang aneh?" tanya Lin Da-wang yang memandang ke Shao-luo hingga membuat para murid menengok ke belakang.

"Tidak ada, Laoshi. Tidak ada." Shao-luo menggeleng sambil tersenyum.

"Kalau kamu menganggap saya aneh, kamu boleh belajar di luar." Lin Da-wang menatap tajam muridnya itu.

"Tidak, Laoshi." Shao-luo menggeleng cepat, berdiri lalu sedikit membungkuk, meminta maaf.

Lin Da-wang kembali melanjutkan pelajaran, sedangkan Shao-luo bernapas lega. Namun, Shao-luo menggerutu tanpa suara sambil memandang Yu-xing. Yu-xing yang aneh, Laoshi.

Saat pelajaran dari Lin Da-wang selesai, Shao-luo langsung bertanya mengenai diamnya Yu-xing, tetapi yang ditanya hanya menggeleng. Dirinya tidak menyerah sampai ketika jam istirahat dan mereka berkumpul di kantin dalam satu meja, ia kembali mempertanyakan keanehan Yu-xing, tetapi tidak ada jawaban yang meyakinkan. Yu-xing hanya mengatakan belum menghafal materi yang dijelaskan Lin Da-wang.

Guo-yang menyangkal penjelasan itu karena tahu kesiapan dan kecerdasan Yu-xing sebelum pelajaran berlangsung. "Apa kamu masih memikirkan surat itu?" tanyanya, mengira-ngira.

Yu-xing menelan ludah pelan, tidak ingin memandang Guo-yang.

"Surat apa?" tanya Qi-yi penasaran yang memang sedang duduk di kiri Guo-yang, sedangkan Ma-chao di sebelah kana.

Our Youth | Wo Men De Yang 我们的样 (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang