Suasana kelas 7B begitu hening. Murid-murid duduk di tempatnya dengan rapi tanpa ada keributan. Ketika Shao-luo memasuki kelas dan menyapa murid-murid lainnya, ia tidak mendapatkan sahutan dari mereka. Shao-luo heran sambil berjalan menuju tempatnya. “Guo-yang, ada apa?” tanya Shao-luo dengan suara agak keras yang sudah berdiri di dekat kursi Guo-yang.
Guo-yang hanya menggeleng tanpa mengeluarkan suara dari bibirnya.
Shao-luo bertambah bingung, serta memperhatikan Qi-yi dan Ma-chao yang menunduk sambil melihat buku. Mereka tidak seperti biasanya yang suka bicara dengan Guo-yang. "Kamu belum minta maaf pada mereka?" tanya Shao-luo sambil melebarkan mata.
Guo-yang mengangkat bahu.
"Guo-yang, kamu harusnya minta maaf. Kamu lihat, Qi-yi dan Ma-chao jadi diam begitu. Mereka pasti tidak enak mau bicara sama kamu. Kalian kan biasa becanda bareng. Kamu harus berbaikan sama mereka. Kamu––"
Begitu cekatan, Guo-yang sudah berdiri dan membekap mulut Shao-luo. "Kamu berisik sekali, Shao-luo. Kamu baru saja sembuh dari sakit. Simpan tenagamu." Dirinya menggiring Shao-luo ke tempat duduk tanpa melepaskan tangan.
Shao-luo dengan terpaksa duduk.
Guo-yang menjauhkan tangan dari mulut Shao-luo dan menyuruh murid itu untuk diam. Dirinya pun kembali ke tempat duduk saat murid cerewet itu tidak bicara lagi.
“Yu-xing, apa yang terjadi?” Shao-luo bertanya pada Yu-xing yang sedang sibuk membaca buku pelajaran.
Yu-xing pun menggeleng sambil tetap memandang buku.
Tidak mendapat jawaban, Shao-luo pun memilih diam dan berpura-pura membaca buku.
“Kejutaaaan,” ucap para murid bersamaan yang sudah berada di depan Shao-luo dan membuat murid cerewet itu terkejut. “Selamat kembali ke sekolah.” Mereka bergantian mengucapkan selamat dan mendoakan semoga Shao-luo sehat selalu sambil menaruh hadiah secara bergantian. Ada yang memberi bunga, cokelat, minuman, makanan, dan lainnya. Hanya Guo-yang dan Yu-xing yang masih duduk di tempat masing-masing sambil memberikan senyum bahagia.
Qi-yi dan Ma-chao menjadi yang terakhir memberikan hadiah untuk Shao-luo. “Shao-luo, maafkan kami. Kami sudah keterlaluan padamu,” kata Ma-chao. Qi-yi menyusul meminta maaf.
Shao-luo tersenyum senang. “Aku sudah memaafkan kalian. Terima kasih,” ucapnya sambil menerima hadiah dari Qi-yi dan Ma-chao. Shao-luo merasa sangat bahagia karena tidak menyangka akan mendapat sambutan seperti ini setelah ketidakhadirannya selama dua hari. Shao-luo menunjukkan senyum kebahagiaan kepada Yu-xing dan Guo-yang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Youth | Wo Men De Yang 我们的样 (TERBIT)
Roman pour Adolescents[Mandarin Fiction] Blurb: Xun Shao Luo, murid yang cerewet dan sering di-bully, kurang pintar, tidak jago bela diri mencoba berteman dengan Guo Yang yang terkenal serta pintar dan Yu Xing yang misterius. Pertemanan Shao Luo dengan Guo Yang dan Yu X...