9 第九部:Tidak Perlu! 不用!

8 7 0
                                    

Guo-yang sudah selesai diperiksa dokter, dan perawat bertugas membersihkan dan mengobati memar di tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Guo-yang sudah selesai diperiksa dokter, dan perawat bertugas membersihkan dan mengobati memar di tubuhnya. Lin Da-wang mengatur agar muridnya itu mendapat ruang perawatan. Meski dokter sudah mengizinkan Guo-yang bisa pulang setelah sadar, dirinya ingin agar muridnya beristirahat beberapa hari.

Lin Da-wang sudah selesai mengurus surat-surat dan Guo-yang sudah dipasang infus dan dipindahkan ke ruang rawat kelas satu. Shao-luo mengikuti dan menjaga di samping Guo-yang.

"Kamu temani Guo-yang. Laoshi akan mencoba menghubungi orang tuanya," perintah Lin Da-wang kepada Shao-luo sambil mengeluarkan ponsel. Ia beranjak ke luar ruangan. Berulang kali, ia menghubungi Wang Xiansheng dan Wang Taitai. Namun, tidak ada satu pun dari mereka yang mengangkat. Dirinya mondar-mandir, duduk di kursi tunggu, belum juga berhasil menyambungkan panggilan.

Karena merasa hampir putus asa, ia memutuskan untuk menghubungi mereka lagi nanti. Ia kembali ke ruangan untuk melihat kondisi Guo-yang. "Bagaimana keadaanya?" tanyanya ketika sudah berdiri di samping Shao-luo. Satu ruangan terdapat dua pasien sehingga ia memelankan suara.

"Guo-yang sempat mengigau memanggil Pa, Ma, tapi dia sudah tidur lagi," jelas Shao-luo.

Lin Da-wang mengangguk. Ia memegang kening Guo-yang. "Demamnya masih belum turun." Keputusan agar muridnya itu dirawat ternyata tepat. Ada perawat dan dokter yang bisa mengontrol kondisi fisiknya.

"Apakah Laoshi sudah memberi tahu orang tua Guo-yang?"

"Belum. Mereka belum bisa dihubungi."

"Guo-yang pasti ingin sekali orang tuanya ada di sampingnya sekarang. Dia sampai mengigau seperti tadi."

"Laoshi akan menghubungi mereka lagi nanti. Shao-luo, sebaiknya kamu kembali ke sekolah, biar Laoshi yang menemani Guo-yang sampai orang tuanya datang."

Shao-luo menggeleng. "Laoshi bantu aku izin untuk hari ini ya." Ia tampak memohon sambil merapatkan kedua tangan.

Lin Da-wang membuang napas berat, tidak mungkin juga ia bersuara keras hanya untuk memaksa muridnya itu kembali ke sekolah karena sedang berada di kamar rawat. Ia pun mengizinkan Shao-luo tetap berada di samping Guo-yang.

Beberapa jam kemudian, Guo-yang sadar. Ia berusaha mengenali tempat karena ingatan terakhirnya berada di gedung kosong. Dirinya menengok ke kanan dan kiri, masih mencoba waspada dari Jiang-gao dan teman-teman yang menyerangnya.

"Laoshi, Guo-yang xing le," kata Shao-luo sambil tersenyum senang. Ia langsung berdiri dari duduknya.

Lin Da-wang pun tersenyum.

Guo-yang memperhatikan mereka, tetapi ia mencari sosok lain yang sangat diharapkan berada di dekatnya. Karena masih merasa pusing serta kecewa karena tidak melihat orang tuanya, ia memilih tidak berbicara.

"Guo-yang, bagaimana perasaanmu? Apa ingin kupanggilkan dokter?" tanya Shao-luo begitu antusias sampai refleks memegang sikut Guo-yang hingga membuat pasien itu menjerit kesakitan.

Our Youth | Wo Men De Yang 我们的样 (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang