|Chp 7|

371 37 4
                                    

Kazutora is calling...

Ciuman diantara keduanya terlepas, si mungil mengambil ponselnya yang bergetar. Matanya melotot menatap kaget siapa yang menelpon dirinya.

"Kak Baji... Kazutora nelpon"

"Angkat"

Jawaban singkat dari yang lebih tua itu membuat Chifuyu terkejut. Dengan berat hati ia menggeser tombol hijau yang tertera di ponselnya.

"M-moshi Moshi Kazu?" Nadanya terdengar begitu gugup.

"Ohh, Chifuyu, lagi sibuk?"

Baji mulai menelanjangi tubuh Chifuyu bagian bawah tentu saja dengan protesnya si mungil.

Tangan besar itu mulai meraba raba tubuh Chifuyu membuat si empunya harus menahan kekesalan nya kepada Baji.

"Tidak sibuk Kazutora... Ada apa?"

"Iie. Gue bosan. Mampir ya?"

Baji mengocok junior mungil Chifuyu yang tegak, itu membuat pemilik badan terangsang. Wajah Baji juga terlihat sangat bernafsu.

"A-aa... Tidak sekarang Kazu..."

"Kenapa? Gue mau curhat."

"Tidak! Jangan sekarang..."

"Pokoknya gue mau datang"

Pip

Panggilan itu diputus dari pihak Kazutora. Chifuyu menatap kesal kearah Baji dan menampar pipi sang pria.

"Jangan jadi bajingan kak!"

"Aku mau kamu Chifuyu!"

"Kak, ingat kazu-

Kedua belah bibir nya kembali dicium dengan kasar. Baji sudah seperti orang mabuk sekarang, Ia tidak bisa menahan hasratnya.

"Mmnnhhh!!!" Chifuyu terus meronta-ronta.

Tangan Baji tidak tinggal diam, ia elus puncuk kepala Chifuyu agar sedikit tenang. Memang tenang, namun hati Chifuyu tidak. Air matanya keluar dari kedua mata yang tertutup indah.

Sakit rasanya, tidak seharusnya seperti ini, sudah bagus ia mengalah agar tidak terjadi masalah lagi.

Tapi, ini adalah Baji. Sosok yang amat sangat egois dan keras kepala. Jika ia menginginkannya maka harus ia miliki, dan jika tidak ia akan terus berusaha untuk mendapatkannya.

 Jika ia menginginkannya maka harus ia miliki, dan jika tidak ia akan terus berusaha untuk mendapatkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ditempat Kazutora, anak manis itu tengah mengasah pisau agar tajam. Tatapannya sudah kosong, ia sudah tidak tahan lagi.

Chifuyu, Chifuyu, Chifuyu. Selalu saja orang itu. Ia muak.

Ia ingin orang itu musnah.

"Mo~~ aku sudah tidak tahan lagi, cepatlah pergi dari dunia ini!!"

Ia mengambil ponselnya dan memakai mantel karena malam hari anginnya lumayan dingin.

WHY?! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang