Gadis Cilik Bernama Kanara

14 4 0
                                    

Bocil buaya
Silimit pigi, ning.

Surga Ratusenja
Apaan sih bocil, keyboard lo cma punya vokal I?.

Bocil buaya
Sesuatu yang indah itu diawali huruf I.

Surga Ratusenja
Apasih org gue jga gak nanya cill!

Surga Ratusenja
Lagian gak paham, yang indah diawali huruf I apa cobaa? Au ah ngebugg.

Bocil buaya
I love youuu, muachh.

Surga Ratusenja
Gak baper wkwk, anjwing.

Bocil buaya
Dih, emang gak niat ngebaperi lo neng!.

Bocil buaya
Ya kali gue embat punya Abhy, bisa-bisa gue opname kena tonjokan makhluk itu.

Surga Ratusenja
Belum aja pacaran ahaha, kok bisa klaim gue punya Abhy? Bangke.

Surga Ratusenja
Abhy juga gak kenal gue elah!

Bocil buaya
Masalah lo sama Abhy, gue maju garis terdepan. Gue ngeship kalian!.

Bocil buaya
Abhyy, he's a.. Ah dia cupu masalah percintaan. Saking sibuknya basket sampai lupa dunia remaja. Masalah cewek? Gue rajanya nih!.

Melihat sekaligus membaca pesan Aljasiyah tadi pagi membuat Surga terkikik. Sekarang ini Surga sedang on the way ke gedung SMP menemui Aljasiyah. Pasalnya tadi kakak dari si bocah playboy itu meminta tolong pada Surga untuk mengantar buku paket milik Aljasiyah yang tertinggal. Aljazair itu terlalu malas bertatap muka dengan adiknya yang slengean, dasar.

"Aljasiyah ada di lapangan, Kak"

Begitu jawaban dari teman Aljasiyah. Surga melajukan kakinya menuju lapangan yang dimaksud. Pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah seorang gadis yang berjongkok sembari menenggelamkan wajahnya di antara kedua lututnya. Sementara Aljasiyah tampak sedang mencoba membujuk gadis yang sepertinya bersedih, ngegombal kali ya? Anying.

"Kak Aljasiyah pergi, pergi ajaa!" Gadis yang berjongkok itu semakin menangis keras.

"Lo kenapa Kanara, ayo jangan gini terus!" Aljasiyah mengacak gemas rambut gadis yang bernama "Kanara" itu. Surga mendengus melihat kelakuan Aljasiyah dan sepertinya Aljasiyah tidak terkejut sama sekali dengan kehadiran Surga.

"Gak mau, gak mau.. Kanara maunya sama abang"

Aljasiyah berusaha mengangkat kepala Kanara yang ditenggelamkan pada lututnya. "Abang lo sibuk. Nanti aja gue panggilin abang lo. Sekarang lo berdiri, jelasin lo kenapa. Atau lo keseleo? Cidera habis praktik?"

"Kak Aljasiyah jangan maksa Kanara dong!"

Aljasiyah mengacak rambutnya frustasi, "Dasar adek siapa!"

Gerombol teman-teman Kanara mulai berbisik,

"Kanara caper sama Kak Aljasiyah"

"Kana gak usah sok cantik deh!"

"Ih kayak kerasukan setan!"

Ada juga banyak cibiran yang dilontarkan oleh para fans Aljasiyah, "Kecil-kecil mau jadi lonte!"

"Gatel banget anjir!"

"Baru aja kelas VII udah kayak gini kelakuan. Gue yang seangkatan sama Aljasiyah aja gak menye-menye!"

"Padahal abangnya berkelas, masa adeknya ngemis perhatian!"

"HUUU!" Sorak gerombolan tersebut lalu setelah itu kerumunan itu buyar satu-persatu. Kini tinggallah Aljasiyah, Surga, dan Kanara saja.

Surga ikut menjongkokkan diri. Gadis itu memiliki jiwa simpati dan empati yang tinggi. Melihat Kanara yang seperti itu membuat Surga iba.

"Lo nangisnya kayak corong masjid, sampe di samperin primadona SMA noh!" Dengus Aljasiyah berhasil membuat Kanara mendongak.

Gadis cilik itu mendongak. Wajahnya seperti pernah Surga kenal. Matanya teduh tersirat pengharapan pertolongan yang tulus, bahkan embun-embun air mata masih menempel pada bulu matanya yang lentik dan teganya para fans Aljasiyah menyimpulkan bahwa gadis lugu itu hanya sedang caper.

"Kakak mau kan bantu Kanara?"

"Gue lo anggap apa daritadi? Udah siaga nolong malah diusir. Giliran primadona datang baru minta tolong!" Aljasiyah memutar bola matanya malas sembari menenteng bola volly yang ia lempar sekenanya tadi.

Surga mengusap rambut Kanara, melukis sebuah senyuman di wajahnya yang berseri seperti senyuman tersebut ialah obat penenang.

"Ayo berdiri" Surga mengulurkan tangannya, Kanara tampak ragu. Kanara menatap Aljasiyah takut-takut. Surga mengernyitkan dahinya bingung, Aljasiyah pun begitu.

"Kakak disini" Kanara mengatur posisi Surga menutupi punggung dan bagian belakang Kanara. Sedikit membingungkan untuk Surga apalagi Aljasiyah. Tetapi kebingungan itu hilang tatkala Kanara memegangi perutnya mencoba bangkit dari jongkoknya dan Surga melihat adanya noda darah di celana training Kanara.

"Apaan sih kayak main rahasiaan"

Dengan gesit Surga membalik tubuh Kanara menutupi noda merah disana, "Ahahah lo pertama kali bulanan ya? Hahaha akhirnya Kana yang polos kena juga!" Aljasiyah menyadari hal itu.

Surga mendelik sebal pada Aljasiyah sedangkan Kanara mencubit lengan Aljasiyah, "Ya elah. Sans aja kali. Gue paham. Perlu lo ingat cewek gue banyak, gue udah pro segala hal tentang cewek!"

"Dodol. Kalo paham kenapa tadi gak bisa juga nolong Kanara. Kasian sampe dihujat fans lo!"

Bukannya menjawab, justru Aljasiyah berlari mengambil sebuah jaket yang digantung di pagar-pagar lalu mengikatnya pada perut Kanara hingga menutupi bagian tembusannya.

"Neng. Tuh udah gue bantuin. Kanara-nya diantar ke toilet sama UKS ya! Pasti kram tuh!" Teriak Aljasiyah sok tahu, Surga memutar bola matanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AbhyGaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang