Life 5 : Tamu tak terduga

195 13 1
                                    

Ruang Klub Penelitian Gaib

"Ohayou gozaima... eh, Issei, kenapa wajahmu bengkak begitu?" Tanya Stephen yang baru masuk ke ruang klub.

"Ittai (sakit)," Issei hanya meringis ketika disembuhkan Asia.

"Dia pantas mendapatkannya." Ujar datar Koneko, walau dari caranya berbicara bisa disimpulkan dia marah.

Stephen yang memiliki insting kuat seperti Uchiha langsung berkata, "hoo, berarti kau mengintip Koneko ya Issei."

"Tebakanmu selalu dan terlalu tepat, Stephen-senpai." Ujar Koneko datar.

"Lagipula kenapa kau lakukan itu?" Tanya Rias yang juga berada disana.

"Hahaha, teman-temanku mengajakku." Ujar Issei, yang wajahnya sudah kembali normal.

"I-Issei-san, jika kau ingin sekali melihat wanita telanjang.... maka aku yang akan..." Asia bersiap membuka pakaiannya, yang langsung dihentikan Issei tentunya.

"Dia benar Issei. Aku pun mungkin akan menunjukkan tubuh telanjangku, karena kau juga sudah melihatnya berkali-kali bukan?" Ujar Rias.

"Ku-kurasa begitu." Issei hanya terkekeh sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Asia yang terbakar api cemburu hanya bisa mencubit keras pipi Issei, "huaaa Issei-san jahat,"

Rias yang melihatnya hanya tersenyum kecil, sedangkan Stephen dan yang lain mengabaikan mereka bertiga.

~~~

Sore harinya, para peerage Rias minus Akeno pulang. Tersisa Rias, Akeno dan Stephen di ruang klub.

"Aneh ya, walau dia tidak berhasil membuat kontrak untukmu, semua angket panggilan yang Issei-kun lakukan semuanya positif." Ujar Akeno sembari membereskan kertas-kertas laporan. "Kurasa ini pertama kalinya. Mungkin ia gagal menjadi iblis, tapi semua pelanggan kita puas dengan layanan Issei-kun. Apa harus kita lakukan?"

"Ini masalah," ujar Rias dengan ekspresi rumit.

"Tapi Issei-kun memiliki ke...."

"Bukan itu maksudku. Aku takut ini karena hal yang baru-baru ini terjadi, dan Issei mungkin akan kehilangan kepercayaan dirinya. Karena itulah, aku harus lebih memanjakannya lagi." Ujar Rias masih dengan ekspresi yang sama.

"Rias, menurutku sebaiknya kau membiarkannya berjalan sebagaimana biasanya, tapi kau malah lebih memanjakannya lagi." Ujar Akeno. "Rias, apa kamu..."

"Kurasa tidak masalah jika seperti itu." Stephen menutup bukunya dan memutuskan untuk angkat bicara. "Biarkan aku yang menasihatinya supaya dia lebih berusaha lagi. Bagaimanapun juga, ini belum sepekan semenjak dia menjadi iblis."

"Akeno, bukannya aku tidak senang mendapat perhatian dari sahabatku sendiri, tapi ini adalah masalahku sendiri." Ujar Rias. Ia kemudian berbalik menatap jendela, "dan di klub ini, aku adalah buchou. Dan Stephen, aku serahkan Issei padamu."

Akeno yang sudah mendapat kata-kata seperti itu pun memutuskan untuk tidak ikut campur lebih jauh. "Hai', buchou. Kalau begitu, kami pulang dulu." Ujar Akeno sambil membungkuk. Stephen hanya diam dan menatap Rias cukup lama sebelum akhirnya keluar dari ruang klub.

~~~

Selama perjalanan, Akeno dan Stephen hanya diam. (Oh iya, untuk yang lupa Stephen adalah kakak angkat Akeno. Ini nanti akan diceritakan mengikuti jalan cerita)

"Ne Akeno, kurasa Rias sedang ada masalah." Stephen memutuskan angkat bicara.

Akeno yang sudah mengenal kakak angkatnya itu lebih dari 10 tahun masih bingung penyebab insting kakaknya itu yang super tajam. "Yah, kurasa begitu."

Reincarnation of Last Uchiha in DxDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang