Kuoh Academy
"Aaaaaaargh," terdengar suara teriakan laki-laki dari balik Gymnasium. Seorang laki-laki muda berambut emo yang menutupi mata kirinya, Stephen, atau sekarang dikenal sebagai Uchiha Sasuke, yang sedang berada di klub kendo untuk mengelolanya, terkejut dengan teriakan tersebut. Ia segera berlari kearah sumber suara, dan mendapati sekumpulan siswi anggota klubnya sedang mengelilingi sesuatu.
"Ada apa ini?" Tanya Sasuke dengan suara datarnya, namun tegas.
"U-Uchiha-sama, seperti biasa si ero Hyoudou mengintip kami." Ujar Murayama dengan wajah memerah.
"Itu benar Uchiha-sama, lihatlah." Timpal Katase juga dengan wajah memerah sambil menunjuk pemuda yang dimaksud, Issei.
Issei merasa mentalnya jatuh melihat Sasuke yang dipandangi para gadis dengan tatapan terpesona, 'matilah kalian pria tampan!'
"Sudah kubilang jangan memanggilku dengan sebutan 'sama'. Panggil aku dengan Sasuke, jangan panggil aku dengan nama keluarga." Ujar Sasuke. Kenapa sekarang murid-murid memanggilnya Uchiha atau Sasuke? Karena sekarang di sekolahnya, ia tertulis memiliki nama Uchiha Sasuke. Tentunya berkat campur tangan Sona dan Peerage nya.
"Hahh Issei, ternyata kau lagi." Sasuke hanya bisa memijit pangkal hidungnya. "Sebaiknya kau segera pergi dari sini sebelum keadaan makin runyam."
"Ha-hai', senpai. Tapi yang mengintip adalah Matsuda dan Motohama, aku sama sekali tidak mengintip, walau berniat sih." Ujar Issei.
"Kau bohong! Buktinya hanya ada kau disini!" Teriak Katase.
"Hah, sudah sudah. Sebaiknya kalian masuk saja dulu ke dalam. Biarkan aku yang mengurus Issei." Ujar Sasuke kepada anggota klubnya.
"U.. Sasuke-sa...senpai, ka-kau punya hubungan apa dengan ero Hyoudou? Karena kau tidak memanggilnya dengan nama keluarga." Tanya Murayama.
"Hnh, bukan urusan kalian." Jawab Sasuke. Tapi, sikap kalem dan dingin Sasuke membuatnya menjadi salah satu, dan satu-satunya laki-laki dari top 5 idola Kuoh Academy. 4 lainnya? Tentu mereka adalah King dan Queen dari keluarga Gremory dan Sitri.
"Ha-hai', Sasuke-sama. Kalau begitu kami masuk dulu." Ujar Katase senyum-senyum.
Setelah itu, Sasuke berbalik ke Issei dan menatapnya datar. Kemudian.....
Bletaak!!
"Ittai!" Issei memegangi kepalanya yang dipukul Sasuke.
"Hahh, Issei aku tahu kau memang suka mengintip, tapi jangan saat ada aku di ruang klub." Ujar Sasuke.
"Su-sumimasen." Ujar Issei sambil bersimpuh. Sasuke hanya menghela nafas melihat Issei. "Oh ya Issei, nanti bilang ke Rias, ada iblis liar di salah satu pabrik tua di kota ini." Ujar Sasuke seraya berbalik, namun kemudian terhenti.
"Ada apa, senpai?" Tanya Issei.
"Aku tidak akan bersekolah beberapa hari, aku perlu berlatih untuk lebih membiasakan diriku di tubuh ini." Ujar Sasuke seraya meninggalkan Issei.
~~~
Apartemen Sasuke
Sasuke saat ini menyiapkan beberapa barang yang akan dibutuhkannya untuk latihan. Sebenarnya ia tidak perlu repot-repot membawa barang-barang ke tempat ia berlatih, dikarenakan ia bisa menggunakan Hiraishin. Sebenarnya yang ia bawa hanyalah semua seri Icha-icha, mulai dari paradise hingga violence. Ia hanya tidak mau adik angkatnya, Akeno, membuka novel itu, kalau semenjak menjadi iblis pikirannya jadi kotor.
"Tadaima (aku pulang)." Terdengar suara Akeno yang baru pulang, Sasuke langsung menteleportasi semua buku-buku tersebut, agar tidak dilihat Akeno.
"Nii-sama?" Akeno pun mengintip ke kamar Sasuke, beruntung sedetik sebelumnya buku itu sudah berpindah tempat. "Ada apa?" Akeno bingung dengan sikap kakaknya yang terkesan seperti habis menyembunyikan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnation of Last Uchiha in DxD
AzioneSetelah kematiannya di usia tuanya, ia pun direinkarnasi ke dalam diri seorang anak kecil, lengkap dengan kekuatan dan ingatannya namun tersegel. Kini, di umurnya yang ke 19 tahun, ia berhasil mengembalikan kekuatan dan ingatannya, walau tinggal beb...