nanti

21 2 0
                                    


___ Hera

Kami sampai dirumah sakit, aku sendirian memasuki rumah sakit Jimin masih menunggu di Carpark aku berjalan terburu karena rasanya tidak enak jika harus membuat orang menunggu lama

Yang baru kutahu Hana sudah dibawa pulang sedangkan aku tidak tau harus mencari kemana karna tidak mungkin mencari ditempat kerjanya pasti hasilnya sama nihilnya,,

Aku mencoba telpon  meminjam ponsel milik  jimin tapi lagi-lagi tidak diangkat

" Berikan padaku" ucap Jimin mengulurkan tangannya selang beberapa menit

" Dapat " ucapnya
" Secepat itu??" ucapku penasaran

" Eoh aku temukan lokasi temanmu " ucap Jimin dengan semangat dia mulai nyalakan mesin mobilnya

"Kenapa kau melakukanya??" Tanya hera

" Nee, ini satu-satunya cara menemukan temanmu" ucap jimin Hera mengeleng

" Aniya bukan itu kenapa kau melacak ponselku??" Tanya Hera

" Kau tahu itu privasi " ucap Hera

" Mianhe awalnya aku hanya penasaran karena kau selalu menghilang ini kulakukan hanya keadaan darurat saja kamu tau bukan aku sangat sibuk " ucap Jimin

"Tetap saja ini mengangu jim kadang aku butuh waktu sendiri juga" ucap Hera

" Ara aku tidak akan mengulanginya lagi mianhe nee " ucap Jimin Hera menganguk

" Kita sudah sampai" ucap jimin

Hera memencet bel namun pagar rumahnya tidak terkunci Hera masuk kedalam sendiri Hera melarang Jimin turun

Pintunya tidak tertutup saat Hera hendak mengetok terdengar suara desahan dan benar saja baju dan sepatu tercecer di lantai sedangkan beni juga Hana bermain di sofa dengan posisi duduk tidak memakai sehelai benangpun

Hana menaik turunkan pingulnya berpegang pada pingiran sofa ,beni sedang menyusu pada Hana desahan mereka terdengar dari luar bahkan mereka menutup rapat pintunya
Hera kembali memasuki  mobil jimin

" Kenapa cepat sekali dimana tas juga ponselmu " ucap Jimin menoleh pada hera

Hera nampak ngos-ngosan menatap Jimin
Hera terkekeh geli Jimin yang sedang bermain ponselnya menaruhnya penasaran
" waee,wae apa yang membuatmu tertawa seperti itu?"  Tanya Jimin

" Aku melihat mereka bercinta " ucap Hera mendudukan tubuhnya

" Jinja, kamu mengintip?? " Tanya Jimin

"Andwe  pintunya tidak tertutup rapat masih ada celah siapa saja bisa melihat bukan hanya aku"  ucap Hera

" Ahh apa seru?? " ucap Jimin

" Yaa memang pantas kunamai mesum pikiranmu sangat kotor Jim" ucap Hera mengedipkan bahunya

" Jadi apa yang kau lihat??" Tanya jimin

" Aniya aku langsung berlari keluar tadi" jawab Hera

" Jinjayo?" ucap jimin Hera menganguk

" Honey " ucap Jimin manja

" Waeyo kenapa kau menatapku " tanya hera

" Akh aniya " ucap Jimin menaruh kepalanya dipaha Hera, Hera mengelus rambut Jimin

" Jim bisa pinjam ponselmu" izin Hera

" Hais pakai saja " ucap Jimin masih setia dipaha Hera
" Jinja,kau tidak takut aku- " ucap Hera

"Jika kau mau kau bisa membawanya, Aku percaya kamu, pakailah" ucap jimin

"Tidak mungkin kau hanya punya satu ponsel " tuduh Hera Jimin terkekeh menengelamkan maniknya yang indah itu memberi jempol pada Hera

Mantan Pacar Idol (Park Jimin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang