jepang

8 2 0
                                    


Pagi yang panas

Jimin tersenyum ia merasa penantiannya tidak sia-sia ia merasa gairahnya terpuaskan

Bukan hanya sekali tentu saja Jimin tidak menyiakan tubuh hera yang ia nantikan

Melihat sekeliling dimana mereka tidak melewatkan satu sudut dari kamar hotel sofa,ranjang,jendela kaca didepannya dimana masih melekat siluet tubuh kekasihnya yang basah akan keringat
Dia tersenyum lagi mengingatnya
berbagai macam gaya untuk memuaskan fantasi seks satu sama lainnya

" Ehm mikirin apa hayo " ucap Hera  melingkarkan tangannya di perut Jimin mengecup leher jimin

Hera mengecup pungung dibalik kaos putih oversize miliknya
Jimin mengelus punggung tangan Hera memiringkan kepalanya mengecup bibir Hera singkat

"Perlu aku jawab ?"tanya Jimin mengedipkan satu matanya

"Tentu saja aku ingin tahu  " Ucap Hera menganguk

"Setauku kamu tidak menyukainya " ucap jimin Hera menelaah apa yang Jimin pikirkan

"Sayang" ucap Jimin Hera berlalu ke ranjang merapikan baju dan selimut yang berantakan

"Sayang Biarkan saja nanti staff hotel yang bersihkan " ucap Jimin namun Hera tidak menghiraukan ucapan Jimin

"Sayang apa kamu tidak penasaran dengan apa yang ku pikirkan heum?" Tanya Jimin
Hera tersenyum smirk

" I know you thinking honey" ucap Hera

Jimin menaruh coffe yang belum ia habiskan menghampiri Hera menggendongnya membawanya ke sofa Hera yang berada dipangkuan kekasihnya mengigit bibirnya

" Apa yang kamu mau heum say-ang" ucap Hera

"Eum Maybe menelanjangi mu ?" Ucap Jimin berbisik

"Maybe no aku lapar" ucap Hera mengusap perutnya manja Jimin tersenyum

" Baiklah mau makan apa?" Tanya Jimin Hera menunjuk mie ramen di meja

" Kamu ingin aku yang membuatnya ?" Tanya Jimin Hera tersenyum mengangguk

" Baiklah nyonya Park saya siap melayani" ucap jimin memberi hormat
Lagi-lagi Hera tersenyum memeluk leher kekasihnya

"Sayang Berdiri atau aku hanya akan memakanmu heum?" Tanya Jimin

"Oke- oke perlu bantuan? " ucap Hera berdiri  Jimin mengeleng berdiri mengusap rambut kekasihnya

" Sayang buatkan aku yang pedas ada cabai disana  " ucap Hera berlalu ke ranjang

"Sesuai pesanan nyonya " ucap Jimin

" Sayang Biarkan saja " ucap Jimin menatap kekasihnya merapikan lagi ranjang

"sambil nunggu sayang liat deh berantakan akibat ulah kita kasihan tahu kita yang berbuat mereka yang susah" ucap Hera

" Itukan tugas mereka sayang nanti kita tinggalkan tips tugasmu hanya membersihkan rumah kita nanti " ucap Jimin

" Rumah boneka? " Ucap Hera

"Rumah kitalah, Emang gak mau gitu nikah sama aku banyak lho yang ngantri " tanya Jimin

" Enggak gak mau sih " ucap Hera
Jimin tersenyum Mengeleng tidak habis pikir ketika banyak wanita memuja ku

" Entar nyesel kesempatan gak Dateng dua kali lho " ucapnya Hera mengeleng

bel pintunya berbunyi Hera beranjak dari duduknya Jimin menghampiri hera menarik tanganya

" Sebentar " ucap Hera mengecup pipi kekasihnya tersenyum

Mantan Pacar Idol (Park Jimin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang