pisah

11 2 0
                                    


Hera terbangun dengan pria tampan didepannya yang sedang tidur tanpa memakai baju hanya memakai celana dalam berwarna biru tua puas memandangi nya Hera teringat dia harus bekerja sekarang

Hera meraba mencari ponselnya namun tidak ditemui olehnya
Hera duduk mengedarkan pandangannya mencari dimana ponselnya

" Ahh siall kenapa disana" ucap Hera melihat ponselnya dibalik bokong jimin

Hera perlahan menarik paha jimin sialnya ponselnya malah lebih masuk lagi ke bokongnya
Hera mengedarkannya pandanganya melihat ponsel Jimin diatas nakas tidak ingin membangunkan Jimin Hera meraihnya

"Aku hanya melihat jam seharusnya tidak apa-apa" ucap Hera membuka ponsel kekasihnya yang tidak terkunci
" Dasar pria mesum" ucap Hera menatap Jimin yang sedang tertidur saat melihat  wallpaper yang dipakainya siluet pungung wanita yang sedang telanjang 

"Jam Dua belas mati aku" ucap Hera menepuk jidatnya

Hera bingung bagaimana cara mengambil ponselnya hera hanya berjalan mengelilingi ranjang ( itung-itung olahraga ya he)

Namun otaknya buntu tidak bisa berpikir dia kwatir Jimin bangun dan berpikiran yang tidak-tidak
" Ahh bodo " ucap Hera membulat-bulatkan tekadnya dengan cepat membuka kedua paha Jimin lebar namun tidak sengaja  menyentuh penisnya
" Ais paboo" ucap Hera Jimin mengeliat memudahkan Hera mengambil ponselnya

" Hufftt Dapat " ucap Hera lega
Hera mengecek ponselnya banyak panggilan masuk dari rekan kerjanya, felisya juga spam chat padanya

" Sayang" ucap Jimin dengan suara seraknya
" Apa yang Kamu-" tanya Jimin mendapati Hera ditengah pahanya

" Jim buang pikiran kotormu dengarkan aku tadi ponselku dibawah bokong mu jadi aku mengambilnya hanya itu" ucap Hera

Jimin tersenyum menyibak rambutnya kebelakang Hera  akan pergi

" Tetap disana " ucap Jimin yang kini mengubah posisi tidurnya menjadi duduk didepan wajah Hera sangat dekat membuat dadanya berdebar
Hera menelan ludahnya memalingkan wajahnya

" Morning kiss sayang " ucap Jimin mengecup pipi Hera membuat Hera tersenyum malu

" ahh Baiklah ak-ku bersihkan diri du-lu " ucap Hera gugup menunjuk kamar mandi

" Apa kamu ingin aku temani sayang ??" Tanya jimin

" Ani-yo ak-ku sendiri" ucap Hera gugup  Jimin menatapnya tidak berkedip lalu

" Eumh pergilah sebelum aku memakanmu" ucap jimin  mendekatkan bibirnya Hera menganguk turun dari ranjang

Karena rasa gugupnya hera hanya berputar-putar
" disana sayang " ucap Jimin menunjuk kamar mandi mendapati

" Ahhh nee  " ucap Hera tersenyum berjalan cepat kekamar mandi

" Apa dia wanita yang sama kenapa sangat berbeda semakin mengemaskan" bathin jimin
Hera menutup pintunya berdiri di pintu menormalkan degup jantung nya Memukul kepalanya sendiri

" Kenapa aku begitu lemah dasar bodoh kamu Ra" keluh Hera pada dirinya sendiri

" Sayang boleh aku masuk,aku kebelet kencing " ucap jimin
Hera membuka pintunya " masuklah" ucap Hera berlalu pergi Jimin menahanya

" Haiss sial " bathin Hera frustasi pada debaran jantungnya

" Mandi saja aku hanya sebentar" ucap jimin

Otaknya lagi-lagi bleng " ahh ittu " ucapnya suara lantang

" Akku akan menelpon felisya iya aku akan menelponya " ucap Hera gugup
Jimin menganguk
" Masuk lah " ucap Hera
Jimin menutup pintunya
Hera membalikkan tubuhnya menyentuh dadanya belum usaii debaranya Jimin tiba-tiba memeluknya dari belakang

Mantan Pacar Idol (Park Jimin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang