Awal

8.4K 538 7
                                    

Seo Mark

Jung Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jung Jeno

Flashback on

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback on

"Mark, lo liat situs pencari partner sex kaga?"

"Engga, emang ada apaan?"

"Lu tau Jeno yang diincer banyak orang dari fakultas akuntansi? gila dia ikutan situs itu."

"Jung Jeno? yang waktu itu kita ospekin dia?"

"Iya bener. Lu ga ada niatan buat jadiin dia partner? keburu diambil orang."

"Coba liat situsnya, cas. Kayanya menarik sih, lagian orang secakep dia ngapain open bo."

Mark terkekeh renyah kemudian kembali melihat handphone Lucas. Tertera nama Jung Jeno yang sedang membuka lowongan untuk menjadi partner sex.

Mark tanpa ragu memasukkan email dan melakukan perjanjian lewat situs tersebut juga dengan Jeno.

Seminggu setelah melakukan transaksi, Jeno memutuskan untuk berhenti dari situs itu karena ia sudah memiliki Mark sebagai partner.

Saat ini mereka sedang melakukan pertemuan di salah satu cafe. Jeno terkejut bagaimana bisa kating dia adalah partner sex. Kating yang pernah memarahinya karena terlambat ospek. Sungguh kejadian memalukan.

“Mark?”

Hello, Jung Jeno. Long time no see. Akhirnya kia ketemu lagi.”

“Lo kok bisa ada di situs itu sih?”

“Seharusnya gua yang tanya, kenapa lo open partner sex disitu.”

Mark memiringkan senyumannya lalu mempersilahkan Jeno untuk duduk di kursi kosong di depannya. Jujur Jeno sangat canggung bertemu kating di kampusnya. Ia takut Mark akan membocorkan bahwa dia menjadi private baby boy.

“Tenang Jen, gua ga bakal mempermaluin lo. Anggap aja rahasia.”

Jeno menanggapi perkataan Mark dengan anggukan. Kemudian ia memberikan surat online kepada Mark. Yaitu adalah surat perjanjian. Mark telah menyetujui aturan FWB tersebut dengan Jeno.

Mark mengajak Jeno pergi ke mall untuk makan siang. Sembari tadi Jeno hanya diam di samping Mark. Bisa-bisanya kating tampan seperti Mark rela menjadi FWB untuk dia. Mark menyadari Jeno berjalan berjauhan darinya, ia pun menyentuh tangan Jeno agar tidak melamun. Namun Jeno tersentak dan langsung menjauhkan tangan Mark darinya.

“Kita makan dulu habis itu antar kamu pulang.”

Mark dan Jeno sudah memesan menu di restoran yang Mark pilih. Jeno bergerak canggung sembari mengumpat di dalam hati. Partner yang Jeno idamkan adalah seperti Jaehyun atau Jaemin, bukan Mark. Menurut Jeno, Mark hanya kating yang fokus dengan tugas kuliah. Bagaimana bisa pemuda itu memimpin permainan mereka nanti. Jeno hanya meremehkan postur tubuh Mark yang tertutup oleh jas. Ia masih penasaran bagaimana Mark akan memperlakukan dirinya nanti.

Mobil Mark tiba di parkiran apartemen Jeno. Ternyata Jeno adalah anak yang mandiri dari yang Mark lihat. Namun sia-sia kemandiriannya ia gunakan untuk mencari partner sex sebagai tempat mencari uang.

“Kapan lo mau sex sama gue?”

“Besok, masa sekarang? gua belom siap nunjukin semua, butuh persiapan” Mark menaikan alisnya lalu berbisik di telinga Jeno.

Jeno menjauhkan badan Mark darinya. Bagaimana jika cctv menangkap basah mereka yang sedang berbisikkan, akan sangat aneh. Setelah berpamitan, Jeno masuk ke dalam apartemennya; merebahkan diri dan menyiapkan segalanya untuk bertemu dengan Mark besok.

Disisi lain Mark kembali bertemu dengan sahabatnya yang bernama Lucas. Ia menceritakan semuanya kepada Lucas tentang perjanjian FWB.

“Loh tapi Mark, bukannya lu ada pacar?”

“Itu jodohan dari bunda gua. Mana mau gua sama dia.”

“Tapi lo liat manis banget di depan anak-anak fakultas.” Lucas menyeruput kopinya sembari memasang wajah serius mentap Mark, sahabatnya.

“Soalnya salah satu dosen tu kakaknya dia.”

“Siapa njir. Oh, gua tau. Kang Daniel bukan?”

“Mhm.. kalo sampe ke jenjang pernikahan, gua bakal batalin sih ini.”

“Tapi lo ngapain juga pake jadiin Jeno fwb?”

“Fwb ya fwb. Cuma temen ngesex, kaga boleh pake perasaan.”

Lucas memasang raut tidak yakin, ia tetap menyeruput kopinya hingga habis dan meminta bill kemudian membayarnya.

“Semoga aja hidup lo berjalan mulus. Yok pulang, besok gua ngampus.”

Mark dan Lucas pulang dengan mobil masing-masing. Mark memang harus memikirkan bagaimana hidupnya di masa mendatang. Ia harus tetap planning. Bagaimanapun Jeno tidak bisa dia lepas, pasalnya Jeno hanya tinggal sendirian dan beruntung bisa bertemu dengan Mark.

Beruntung sekali.

Flashback off.

Tbc.

Tinggalkan jejak dengan vote dan komen untuk mendukung penulis ya! thank you 😋🤞

HSHSHSJHhah semoga cerita ini ga ku gantung.

Into You [MarkNo] End. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang