Warning, bxb, vulgar, blowjob 🔞
MARK bergegas pergi ke parkiran begitu matkul dosen hari ini selesai. Jika ditanya mengapa, mungkin Mark ingin menghabiskan waktu bersama Jeno daripada pacarnya, apalagi Lucas si bodoh.
Di koridor sekolah, Mark dapat melihat Jeno sedang berinteraksi dengan pria. Tetapi bedanya Jeno bisa sedekat itu dengan pria yang Mark tau bernama Na Jaemin. Mark dulu sempat melakukan ospek kepada mereka, jadi dia hafal nama mereka.
Mark menarik tangan Jeno agar mengikutinya. Terlihat posesif bagi Mark, karena dia tau tatapan Jaemin terlalu dalam. Jeno menangkis tangan Mark yang dengan seenaknya menarik tanpa permisi.
"Mark ngapain sih?"
"Jangan deket Jaemin."
"Hah? dia kan temen, Mark."
"Mau itu temen atau bukan, sekarang janji lo sama gua."
"Ngga habis pikir ya Mark. Iya lo nanti bisa sama gue tapi juga gabisa seenaknya ngatur. Jaemin itu temen gue, jangan kek anak kecil dah."
Mark menarik lagi tangan Jeno dan menggandengnya dengan erat. Jangan sampai Jaemin merenggut waktu bodohnya.
"Dan sekarang urusan kita, jadi tepati itu-"
"Sayang! kamu ngapain sama Jeno? oh iya nanti malem ga lupa kan? kita mau dinner di cafe baru deket kampus."
"Ah.. Mina, nanti kalo bisa aku kabarin kamu"
Najis aku kamu -Jeno
Mark melepaskan gandengan tangan dia dan Jeno. Sudah pasti itu pacar Mark, Jeno tau itu.
"Okayy, good bye honey."
Setelah kepergian perempuan bernama Mina itu, Jeno berjalan mendahului Mark yang tengah membalas ucapan selamat tinggal pacarnya. Memang tidak habis pikir kalau kata Jeno.
Mark yang merasa ditinggal Jeno pun menyusul dan merangkul pundak itu. Jeno risih dengan sikap Mark. Sana sini playboy, suka ngatur hidup orang tapi hidupnya sendiri terlihat lebih gila.
"Jangan posesif Mark. Gue mau temenan sama Jaemin masa gaboleh? giliran sama pacar, sikap lu keliatan ga bersalah."
"Mau nasehatin gua ceritanya? gatau apa-apa diem aja."
Fine, terserah lo dulu -Jeno
"... yaudah sekarang mau lo apa?"
"Lu ga logout kan dari situs itu? gimana kalo kita bikin live streaming? untung-untung dapet duit buat kuliah ya ga?"
Memang ide yang bagus bagi Jeno, tidak ada salahnya mereka membuka akun sendiri dan join sebagai membership untuk live streaming seks atau juga menyumbangkan video porno agar semua merasa puas dan membayar ke mereka.
Di tengah pembicaraannya dengan Mark, seseorang menepuk pundak Jeno dan merangkulnya untuk dapat melihat wajah putih Jeno.
"Jen, besok makan kuy?"
"Bo-
"Gak bisa, Jeno sama gua lagi ada tugas dan itu jadi wacana," belum sempat Jeno jawab, Mark sudah mendahului jawaban Jeno. Hari yang sangat mengusik.
"Yelah kak Jeno mulu, pacar dikemanain? hahaha bercanda. Duluan Jen."
Jeno membalas dengan lambaian tangan dan menertawai Mark yang tengah menatap Jaemin dengan emosi.
Mereka berjalan ke tempat parkir; kali ini Mark hanya membawa motor. Jeno memakai helm lalu menaiki motor Mark. Tujuan Mark tidak akan ke apartemen Jeno, namun apartemennya sendiri.
"Lo kenapa bawa gue kesini?" Jeno masuk ke apartemen yang terlihat sangat keren dan mahal, sudah biasa Jeno melihat Mark memamerkan apa saja, termasuk badannya.
"Kita bakal seks disini."
"Sekarang?? tapi ntar lo ada janji..."
"Blowjob"
———————————
"Ohh.. damn, pinter sayang.." Jeno mengulum penis Mark dengan semangat dan lihai tentunya.
Jeno mendongakkan kepala menatap Mark yang tengah memejamkan matanya menikmati hangat dari mulut Jeno. Tidak ingin berlama-lama; Mark memegangi kepala Jeno dan memaju mundurkannya dengan tempo yang teratur.
Batin Jeno, penis Mark adalah yang terbaik dan orang pertama seperti Mark sangat tidak mengecewakan.
"Eumpn.. Ahmm," mengocoknya dengan handal dan memberi hisapan kuat hingga pipinya tirus juga wajahnya yang mulai memerah, memberi kesan hot dibawah Mark. Servis Jeno tidak pernah mengecewakan.
"Terus sayang, dihisap lagi."
Sesuai perintah Mark, Jeno mengangguk lalu menghisap benda itu lagi dengan lahap seakan itu adalah permen kesukaanya. Jeno merasakan penis Mark mulai mengalirkan precum.
"Arg fuck!"
Dengan tiba-tiba, Mark menghentakkan penis besar itu hingga ke pangkal lidah Jeno, membuat Jeno tersedak dan mengeluarkannya dari mulut.
"Kenapa dikeluarin? gak ada yang nyuruh."
Mark menampar kedua pipi Jeno yang sedari tadi memerah serta rahangnya yang mulai pegal. Jeno menatap Mark dari bawah, lalu memasukkan benda itu lagi ke mulut dan terus menghisapnya.
"Amnnh.."
"Uhkk mmnpp..."
Mark menahan kepala Jeno sambil mendorong terus penisnya semakin dalam. Tidak kuat, Jeno hanya bisa memukul paha Mark sekerasnya agar mau melepaskan kepalanya.
Cairan kental dan hangat memenuhi kerongkongan juga mulut dalamnya. Mark mengeluarkan penisnya lalu menatap Jeno yang tengah menjilati sisa-sisa cairan ejakulasi di sekitar bibir.
Jeno tersenyum miring lalu mendudukkan diri di pangkuan pria berambut hitam itu, dia membalasnya dengan pelukan di pinggang sembari mengecupi wajah sang submissive.
"You're doing good."
"Thank you, master."
"Wanna se(x)cond rou-
"MARK AKU UDAH DI DEPAN APARTEMEN AYO KITA BERANGKAT SEKARANG KEBURU RAME MALLNYA"
TBC.
malam jumat updatenya wattpad ;p
Btw vote dan komennya dik, see ya, nanti saya bakal sering up work ini. Maaf kalo ada penulisan salah, banyak typo ;p
KAMU SEDANG MEMBACA
Into You [MarkNo] End.
Fiksi Penggemar"Hah, lo apaan sih? kita cuma F-W-B alias Friends With Benefit. So, jangan bawa perasaan apapun. Kita cuma partner sex, ga lebih. Inget apa peraturan tentang FWB yang pernah ada dan yang pernah lo buat di perjanjian antara kita." -Jeno. Warning 🔞...