part_17

1.7K 132 4
                                    

"Pak berkas yang anda minta sudah saya kirimkan" ucap seorang wanita yang menjadi sekertaris Yoongi

"Hmm baiklah dan tolong batalkan jadwal meeting dengan klien sore ini, aku sedang ingin istirahat"

"Baik pak kalau begitu saya permisi"

Yoongi hanya mengangguk, ia cukup pusing dengan pekerjaannya banyak sekali hal yang harus ia urus meskipun perusahaan nya berkembang dengan cukup cepat tapi dia masih belum mencapai standar yang dia inginkan

"Aku lelah... aku ingin bertemu dengan Jimin"

Ia memejamkan matanya sebentar sembari bersandar di kursi yang sedang ia duduki, sedikit menghela nafas dan memijit pelipisnya, kepalanya terasa pening.

Tak lama ponselnya berdering, nama Irene muncul di layar

"Apa?"

"Dia sudah bangun cepat kemari lah"

Setelah mendengar kabar seperti itu ia langsung bergegas pergi ke rumah sakit, ia bahkan mengemudi dengan kecepatan tinggi dan sesampainya di sana ia langsung berlari menuju ruangan Jimin.

Ia langsung masuk begitu saja. Bagaikan mimpi melihat Jimin sedang duduk diatas ranjang dan menatapnya, tanpa banyak bicara ia langsung berlari memeluk Jimin.

"Kau sudah bangun, aku sangat merindukanmu, maafkan aku selama ini selalu menyakitimu aku akan perbaiki semuanya kau boleh menghukumku sesukamu tapi kumohon jangan tinggalkan aku" ucap Yoongi disaat ia sedang memeluk Jimin

Karena merasa tidak ada respon yang ia terima Yoongi melepaskan pelukan itu dan menatap Jimin sembari memegang kedua bahunya.

"Jimin, kau baik kan? Tentu saja kau sudah bangun iya kan"

"Kau siapa?"

Bagaikan ditimpa batu besar, ia sangat kaget atas pertanyaan yang Jimin lontarkan

"Ini aku kau tidak mengenaliku?"

"Tidak, kumohon jangan dekat-dekat aku tidak mengenalmu"

"Jangan berbohong itu tidak lucu, ini aku Yoongi "

"Yoongi siapa?" Bagaimana aku bisa berada di sini? Dimana Daniel? Bukankah aku seharusnya sekarang aku bersiap untuk mengikuti seminar bagaimana bisa aku berada di sini?"

Yoongi makin kaget dengan pertanyaan yang Jimin lontarkan, lalu dengan segera ia memanggil dokter yang menangani Jimin dan meminta penjelasan padanya.

"Sepertinya dia mengalami amnesia yang tidak terlalu parah, dia hanya kehilangan beberapa ingatan dan pada kasus ini biasanya ingatan yang buruk akan hilang kurang lebih seperti itu"

"Apa dia bisa kembali mengingatku?"

"Bisa saja kita hayang perlu melakukan terapi ingatan untuk memulihkan memori yang hilang di kepalanya, atau juga bisa dengan mengulang kembali kejadian yang pernah ia alami namun ia lupakan sekarang, itu mungkin dapat sedikit membantu proses penyembuhannya"

"Hmm baiklah terimakasih dokter"

Irene yang sedari tadi memperhatikan hanya bisa diam saja. Yoongi yang berada di luar ruangan sekarang menatap Jimin yang ada di dalam

"Apa yang harus ku lakukan? Apakah ini adalah tebusan untuk dosa-dosa yang telah aku lakukan?"

"Bersabarlah, kita hanya perlu memberikan kasih sayang dan dia akan segera pulih kembali"

Ucap Irene sembari menepuk bahu Yoongi

"Kalau begitu aku pulang dulu, jaga dia ok"

Yoongi hanya mengangguk

CRIMINAL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang