Jimin POV•°•
Hari terus berganti menjadi minggu dan minggu terus berganti menjadi bulan.
Terhitung sudah dua bulan aku berada di sini dan tak pernah ada tanda-tanda aku bisa pergi dari sini, semenjak Jin-maksudku Minho pergi dari sini karena ia mengetahui sesuatu yang bukan seharusnya ia percayai.
Selama dua bulan ini juga aku hanya berdiam diri dalam sel dan sesekali dipanggil ke ruangan tuan Yoongi untuk memenuhi hawa nafsunya. Dia tak melakukannya dengan lembut, namun kasar-- sangat kasar bahkan sekarang tubuhku tercetak begitu banyak luka.
Sungguh aku tak ingin menceritakannya.
Aku benar-benar tersiksa di sini tak hanya fisik tapi juga mental, sebenarnya apa yang dia pikirkan? Dia menembak seorang wanita tua yang berlutut di hadapannya tepat di hadapanku.Rasanya aku ingin mati saja, aku sudah tak kuat lagi, bahkan dia membunuh semua orang yang aku sayangi, orang yang melindungiku, sebenarnya apa salahku padanya? Aku tak mengerti.
"Hey, kau di panggil oleh tuan Suga."
Aku benar benar bosan mendengar suara penjaga itu, terkadang sehari bisa sampai lima kali aku mendengar suaranya.
"Ya, ya, baiklah."
Dia membuka rantai di kakiku tapi tidak di lenganku dan menggiringku menuju ruangan tuan Yoongi itu, saat sedang digiring aku melihat cahaya yang timbul dari sebuah lorong.
"Jangan pikir kau bisa kabur dari sini."
Penjaga itu tau yang kupikirkan.
"Aku tak berniat pergi hanya saja pintu itu mengarah ke mana?" tanyaku penuh selidik.
"Jangan coba coba bertanya aku tidak di beri perintah untuk menjawab semua pertanyaan mu!"
Ck, menyebalkan sekali penjaga ini.
"Cepet jalannya lambat banget!"
"Iya, iya."
Jengah, itulah yang kurasakan saat melihat wajah Tuan Yoongi benar benar tampak menyebalkan.
"Jadi ini?"
Aku menoleh dan melihat seorang pria dengan tubuh tinggi sedang duduk di sebelah kanan tuan Yoongi, dia menatapku dari atas sampai bawah seperti menelisik lebih tepatnya.
"Yap, bagaimana kau tertarik?"
"Hmm ... boleh juga, baiklah apa yang kau inginkan?"
"Kau tau apa yang aku inginkan."
"Hmm ... baiklah."
"Jadi kita sepakat tuan kris?"
"Hmm ... baiklah."
"Bawa dia ke dalam mobil, sebelumnya bius dia."
Apa ini? Apa aku di jual pada pria itu? Astaga setelah dia menyiksaku dan melecehkanku sekarang dia menjualku, lengkap sudah penderitaanku.
Tak lama sesuatu menancap di leherku, gelap, aku pingsan.
___________________________________
"Hey bangun.. " aku merasa seseorang menepuk pipiku pelan
Kepalaku pusing benar-benar pusing
"D..dimana aku?"
"Kau di rumahku"
Aku membuka mata dan mendapati seseorang yang kurasa dia yang kemarin 'membeliku' ,aku berusaha untuk duduk
Namun kepalaku masih pusing"Tidak-tidak kau istirahat saja"
Aku kembali merebahkan tubuhku di ranjang dengan kepalaku yang masih berdenyut
"Ahhh..tuan"
"Kris..namaku kris tapi kau bisa panggil aku Hyung saja"
"Baiklah.. tuan euhh Hyung maaf"
"Baiklah kau harus kembali istirahat jika kau butuh sesuatu kau bisa panggil aku atau siapapun di sini dan dia" Hyung menunjuk seorang pria yang sedikit terlihat ehmm lebih tua dari Hyung dia pakai pakaian pelayan yang kurasa dia merupakan pelayan atau mungkin kepala pelayan di sini lalu Hyung melanjutkan "dia pak Choi kau bisa panggil dia jika kau membutuhkan sesuatu"
"Hmm baiklah Hyung, jadi ehmm apa alasan dia menjual ku padamu?" Aku memberanikan diriku untuk bertanya
"Akan ku beritahu tapi tidak sekarang, sekarang aku hanya ingin bertanya padamu bagaimana kau bisa berada di sana bersamanya, dan apa yang terjadi padamu?"
"Bisakah kita bicarakan itu nanti kumohon aku sedang tak ingin membicarakannya" sungguh aku tak ingin membicarakan bagaimana aku bisa berakhir dengannya setelah dia membunuh banyak orang tanpa rasa bersalah dan dia aku rasa aku benar benar sudah lelah dengannya
"Baiklah aku akan pergi dulu dan kau istirahat lah ok" sebelum dia pergi dia mengusap rambutku lalu pergi begitu saja
~•~
"Aku bosan" sudah 3 hari aku di sini, dan aku hanya berdiam di kamar tanpa melakukan apapun, meski terkadang Hyung membawakan novel atau sesuatu yah tetap saja itu membosankan, sekarang aku hanya sedang duduk di atas ranjang sambil melamunTok tok
Itu pasti Hyung
"Pintunya tak di kunci masuk saja Hyung"
Hyung datang membawa sebuah kotak, lalu dia duduk di sampingku
"Lihat ini, aku membawakanmu sesuatu"
"Apa ini?"
"Buka saja"
Ku buka dan mendapati sebuah buku, mungkin album foto
"Album foto siapa ini?"
"Ini album foto saat aku masih kecil"
"Benarkah, ehmm biar ku tebak Hyung yang...." Aku melihat lihat foto hingga dirasa menemukan foto kris Hyung saat masih kecil "pasti yang ini kan" ujarku sambil menunjuk sebuah foto anak kecil yang memakai tuxedo dan duduk di sebuah kursi dengan seekor anjing di pangkuannya
"Kau benar itu aku"
"Hahah ini lucu ternyata Hyung sangat lucu saat masih kecil"
"Tentu saja sekarang pun masih lucu bukan?"
Aku tertawa saat kris Hyung membuat wajah imut yang di buat buat, membuatnya malah menjadi menyeramkan
"Hahah itu menyeramkan Hyung bukanya lucu"
"Hah apa kau bilang aku menyeramkan? Hmm kau tidak sopan yah"
Aku kaget saat dia bilang 'tidak sopan' seketika aku mengingat bahwa aku hanya barang yang di jual lalu ia beli
"Maafkan atas kelancangan saya tuan"
Aku menunduk takut, aku tak berani
"Ahh bukan maksudku tidak sopan karena mengatakan Hyung tapi karena kau menyebutku menyeramkan"
Aku melihat raut wajah Hyung yang seakan bersalah
"A..aku mau ke kamar mandi sebentar"
Aku pergi meninggalkan nya, dengan raut wajah yah masih sama seakan bersalah
~•~
Author POV•°•
"keluar dari kandang macan masuk ke kandang singa, kuharap kau bisa bertahan hanya kau satu satunya harapanku Jimin " ucap seorang wanita yang sedang mengamati mansion
Lee, orang yang membeli Jimin____________________________________
Tbc_ fiks ni book terabaikan 👁️👄👁️
Gada ahlak emang gw nih 😭 double up deh ✌️👁️_👁️ 💧
Mianhae saranghae, lope lope
15 November 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
CRIMINAL [COMPLETED]
Romancemenceritakan kehidupan Park Jimin, seorang namja Yang ditinggal oleh semua orang Yang di sayanginya Dan harus berjuang untuk tetap hidup di bawah kekangan seorang yang bahkan tak pernah ia harap datang dan menambah beban berat di hidupnya Min Yoong...