🔞 sedikit!
Plak!
Tamparan keras melayang di pipi putih Jaemin, rasa perih sangat terasa di pipinya yang kini sudah memerah akibat tamparan tersebut. Jaemin memegangi pipinya, ia menatap ayahnya dengan tatapan sedu. Ia baru saja pulang sekolah, lalu ayahnya menghampirinya dan menamparnya secara tiba-tiba.
Winwin menutup mulutnya, benar-benar tidak menyangka dengan apa yang dilakukan Yuta pada anak semata wayangnya.
"Katakan, berapa kali kau melakukan sex dengan pacarmu?!" Marah Yuta yang sudah tak dapat menahannya. Mata itu, menatap tajam sang anak yang sudah mengeluarkan air matanya.
"Aku tidak melakukan apapun, ayah!" Ujar Jaemin yang tak kalah lantang.
"Jangan berbohong! Apa kau mau menjadi seperti jalang di luaran sana? Apa kau merelakan tubuhmu di jamah dengan laki-laki lain?"
"YUTA CUKUP!"
"APA? KAU MAU MEMBELA ANAK INI?!"
Jaemin memejamkan matanya, dia tidak tau apa salahnya. Jaemin bahkan tak melakukan hal yang menjijikkan itu dengan Hyunjin, dia adalah laki-laki baik. Mengapa ayahnya berbicara seperti itu? Dan bahkan dia berani menampar anaknya sendiri.
Winwin menghampiri Jaemin, ia memeluk anaknya dengan erat. Dia tak rela jika anaknya disakiti oleh siapapun, termasuk suaminya walaupun berstatus sebagai ayah dari anaknya itu. Ia yakin, Jaemin tidak melakukan itu, Jaemin tau mana yang benar dan salah.
Winwin menatap Yuta dengan tatapan tajam-atau mungkin tatapan kebencian? Ia masih memeluk Jaemin, "Aku yakin, dia tidak melakukan hal itu!"
"Apa kau tidak mendengar tadi? Tuan Jung sangat marah, bagaimana kalau kita dipenjara hanya karena perjodohan itu batal, Winwin?!" Ujar Yuta dengan kesal.
"Aku lebih baik dipenjara daripada harus mengorbankan anakku sendiri." Ucap Winwin membuat Yuta geram, ia melangkah mendekati keduanya dan menarik tangan Jaemin. Ia membawa anaknya itu masuk kedalam kamar dan mengunci pintunya.
Kunci kamar Jaemin dan cadangannya pun Yuta yang pegang, Winwin tak akan bisa membuka pintu tersebut. Ia tidak menyerah, ia berusaha merebut kunci tersebut dari tangan Yuta, namun pria itu malah menarik tangan Winwin menuju kamar mereka.
"Besok dia akan menikah dengan Jeno, aku tidak butuh persetujuan mu." Ujar Yuta lalu mendorong Winwin untuk lebih masuk kedalam kamar.
"Kau egois, Yuta!"
***
Hari yang tak pernah Jaemin inginkan, dimana ia harus menikah dengan Jeno-orang yang telah memperkosanya. Orang yang harusnya mendapatkan tamparan dari ayahnya adalah dia bukan dirinya. Ucapan Yuta kemaren disetujui oleh Jaehyun. Ia meminta untuk menikahkan Jeno dan Jaemin dalam waktu cepat.
Jaehyun terkekeh, ia senang dengan keputusan Yuta. Dengan begini, keinginan anaknya akan tercapai; menikahi orang yang ingin dia miliki. Winwin hanya bisa menatap sedu pada anaknya, seolah ingin mengatakan maaf beribu kali pada Jaemin.
Jeno? Anak itu sudah siap mengucapkan janji suci yang sakral, kegugupan pun tak ia rasakan.
"Hi son, i can't believe you're getting married now. Ku harap kau menjaganya dengan baik," Ujar Jaehyun menatap anaknya dengan senyuman yang mengembang.
"Tentu, tidak akan kubiarkan orang lain menyentuhnya kecuali aku." Jaehyun terkekeh saat mendengar jawaban putra keduanya itu, "Mark akan datang, tapi dia harus mengurus perusahaan di Seoul dulu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Agreement《Nomin》
Fanfiction[BL] [SLAVE FIC] [M-PREG] [M] Karena sebuah kesalahan yang tidak disengaja pada sang ketua OSIS, Jaemin terpaksa harus menerima setiap perlakuan Jeno terhadapnya; termasuk menjadi pemuas nafsu Jeno. Warn! B×B Content! Jeno top! Jaemin bottom!