4

21.3K 2.3K 372
                                    

NOMIN FANFICTION

LAPAK BXB, JANGAN SALAH LAPAK!

JUST FANFICTION!

17/08/2021

Helaan nafas terdengar dari hidung pemuda manis itu, ia baru saja membersihkan kelas sendirian. Hari ini jadwalnya piket, bersamaan dengan Haechan. Tapi pemuda itu bilang ada acara keluarga, jadi ia harus izin tak melakukan piket hari ini.

Jaemin merasa ada yang hilang hari ini. Jeno tak masuk ke kelas, entah kemana laki-laki itu. Ah, seharusnya Jaemin senang tidak bertemu dengan laki-laki itu. Ia tak akan di perkosa dan diganggu lagi kan?

"Jaemin!" Jaemin menolehkan kepalanya ketika namanya dipanggil. Ada Hyunjin disana, berdiri diambang pintu.

"Hyunjin, apa yang kau lakukan disini?" Tanya Jaemin.

Hyunjin tersenyum, "Aku ingin pulang bersamamu," Jawabnya langsung.

"T-tapi rumah kita tak searah," Hyunjin tersenyum kembali, "Itu urusan gampang,"

Jaemin tersenyum dan mengangguk, "Baiklah, ayo kita pulang,"

Jaemin mengambil tasnya yang disimpan diatas meja, lalu menghampiri Hyunjin yang sedang menunggu. Mereka pulang bersama, menggunakan motor Hyunjin.

Ngomong-ngomong tentang Hyunjin, dia anak kelas sebelah. Mereka tidak terlalu dekat, tapi terlihat jelas bahwa Hyunjin berusaha mendekati pemuda yang memiliki senyum manis itu.

Bukannya Jaemin tidak menanggapi Hyunjin, tapi ada rasa takut yang mengganjal dihatinya jika berdekatan dengan seseorang.

"Nah sudah sampai," Hyunjin memberikan motornya didepan rumah Jaemin. Jaemin pun segera turun dari motor Hyunjin dan mengucapkan terimakasih.

Bukannya langsung pulang, Hyunjin malah memandang Jaemin dengan tatapan yang membuat pemuda manis itu memarah.

Hyunjin terkekeh melihat bagaimana Jaemin mengalihkan pandangannya. Terlihat sangat lucu dan juga, menggemaskan.

"Kau manis, Jaemin," Ujar Hyunjin.

"T-terimakasih,"

"Bagaimana kalau kita berangkat bareng besok? Kau mau tidak?" Tawar Hyunjin.

Jaemin sedikit kaget mendegar tawaran Hyunjin. Sebenarnya ia mau saja berangkat bareng dengan lelaki didepannya ini, tapi Jaemin mengingat bagaimana kalau Jeno marah nanti, ia pasti akan habis disiksa oleh laki-laki itu.

Pemuda dengan mata sipit itu memandang Jaemin heran, mengapa ia hanya diam saja?

"Kau tidak mau ya?" Tanya Hyunjin, dan dibalas gelengan oleh Jaemin. "Tidak, aku—"

"Baiklah aku tidak akan memaksamu,"

Jaemin merasa tak enak dengan Hyunjin, ia pun akhirnya mengangguk kan kepalanya. "Aku mau berangkat denganmu besok."

Hyunjin yang mendegar itu pun merasa senang, dan tersenyum lebar pada Jaemin.

"Aku akan menjemput besok, selamat beristirahat Jaemin," Ujar Hyunjin lalu melajukan motornya meninggalkan rumah Jaemin.

Pemuda manis itu terkekeh kecil, akhirnya ia bisa berangkat dengan Hyunjin. Ah, Jaemin hanya merasa sedikit nyaman saja jika dekat dengan Hyunjin, padahal baru kali ini mereka pulang barsama.

Jaemin membalikkan badannya hendak memasuki rumah, namun ia melihat halamannya ada sebuah mobil hitam yang terparkir apik disana.

Ia segara memasuki rumah dan melihat sekeliling, matanya membola ketika melihat dua orang yang dirindukannya disana.

Agreement《Nomin》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang