Gubrak!
Pintu tertutup kencang. Mereka dikejutkan dengan dua kejadian sekaligus. Yaitu, pintu yang tertutup dengan kencang tadi dan ruangan yang gelap dan pengap. Padahal, rumah itu sangat-sangat luas jika dilihat dari depan tadi.
Tidak ada yang berani bicara, semuanya membisu begitu saja. Tidak ada si cerewet Jay dan Nicholas yang selalu ribut setiap detik, kini yang tersisa hanyalah deru nafas mereka.
"Ssttt!" Ej mengeluarkan suara bisikan, tanda agar semuanya siaga. Kalian tau apa yang terjadi setelahnya? Benar! Sebuah anak panah melesat tak terduga, untung posisi tubuh mereka bertujuh jauh dari sasaran anak panah.
Ej berbisik lagi, "Pasang kuping kalian baik-baik! Kalau perlu, korek dulu supaya gak torek."
"Kuping gue di-roasting," ucap Sunghoon dalam hati.
Satu menit berlalu, tidak ada suara monitor atau sebagainya. Mereka kesal menunggu, kesal juga jika mengingat peraturan kalau 'tidak boleh berisik diruang tamu'. Aneh memang.
Jay mengisyaratkan kepada semua temannya agar tenang, karena ia akan melangkah ke suatu tempat. Tempat dimana anak panah tadi mendarat, dicabutnya benda runcing itu perlahan agar tidak menimbulkan suara, kemudian Jay mengambil gulungan kertas yang menempel.
"Guys, gue nemu petunjuk!" bisik Jay. Suaranya sangat pelan, beda dari biasanya.
"Apa?"
"Nggak tau, coba baca!"
"Mata gue rabun, suruh Taehyun aja!"
"Tae?" Jay menghadap Taehyun penuh harap. Yang ditatap mengangguk cepat, melihat dalam gelap bukan hal yang sulit baginya.
Taehyun mengamati tulisan dalam kertas, mengucek mata, kemudian memerintahkan yang lain agar mendekat.
"Aku terang, tersembunyi bersamaan dengan panas. Temukan aku disebuah kotak kayu dekat kucing besar!"
"Arg! Sialan!" Jay memaki dalam diam.
Sunghoon dan Nicholas dipersilahkan untuk menemukan makna petunjuk tadi, dua bocah yang kekurangan akhlak itu masih bisa diandalkan. Jangan salah, mereka berdua memiliki IQ yang tidak kalah tinggi dengan Jake. "Kalian disini aja, oke? Biar kita berdua yang cari."
Keduanya berjalan sambil berbisik.
"Aku terang?"
"Penerangan?" jawab Nicholas.
"Gak mungkin kalau lampu, secara ruangan tengah gak ada kabel atau sejenisnya. Mungkin senter?"
"Bukan, Sunghoon. Disitu ada petunjuk 'bersembunyi bersamaan dengan panas' yang berarti api. Jawabnya pasti lilin."
"Oke, kerja bagus! Kotak kayu? Umm ... laci?" ucapan Sunghoon dibalas anggukan kepala.
Mereka terus melangkah sampai mulut Nicholas mendadak dibekap oleh Sunghoon. Mata Nicholas terbelalak ketika melihat seekor singa besar yang sedang tertidur. Nicholas lantas merutuki dirinya sendiri. "Untuk ada Sunghoon! Kalau nggak, pasti kita semua bakalan mati."
"Ambil lilin sama korek di laci itu! Cepetan!" Mata Sunghoon berhenti di laci pinggir singa, membuat Nicholas sedikit ketakutan. Tapi tenang, jiwa bar-barnya masih stay. Ia menggerakkan tangannya mendekati laci, membuka tempat itu kemudian mengambil lilin dan korek api. "Dapet! Ayo balik ke yang lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Failed
Mistero / ThrillerSeason O1; selesai. "Gak ada cara lain, Jay! Kita harus pecahin semua teka-tekinya!" -fail [28¹²21] #1 ej #7 logika #5 taehyun
