Suara sirine kembali terdengar, ketujuh anak yang sedang beristirahat itu segara bangun dari tidurnya. Sedikit emosi jika mengingat mereka baru saja merebahkan diri, mereka benar-benar tidak diberi waktu istirahat lebih.
Rasanya Kai ingin marah, badannya terasa remuk karena di permainan sebelumnya ia harus berlari menghindari pria berjubah hitam.
Ej pun sama, ia baru saja mengistirahatkan tangannya yang digunakan untuk bergelantungan tadi. "Pengen marah tapi takut tambah dewasa ...."
"Abis ini permainan apa? Udah mau jam tiga sore padahal, aturan mah nanti malem aja, tanggung." Jay menguap, rasa kantuknya tiba-tiba menerjang tanpa permisi.
"Ayo kawan, semangat! Kalau kita bisa menang di game sebelumnya, besar kemungkinan kita juga bakalan menang juga di game yang lain!" seru Nicholas. Anak itu memang tidak pernah dijajah rasa takut.
Pintu samping ruangan terbuka lebar, menghantarkan mereka pada ruangan yang sangat luas. Tapi, ruangan itu terbagi menjadi tiga bagian berbeda. Masing-masing bagian terdiri dari beberapa rak buku dan sebagainya, bahkan susah di hitung betapa banyaknya barang yang berjejer sedemikian rupa.
Tiga ruangan itu sama, bahkan sangat identik, tanpa perbedaan sama sekali. Masing-masing pintu dari ruangan tersebut terdapat beberapa peraturan. Diantaranya yaitu; masing-masing regu beranggotakan dua atau tiga orang, temukan petunjuk untuk menemukan sebuah benda yang berkaitan dengan anak-anak, dan berhati-hatilah karena banyak jebakan di dalam.
Begitulah tiga aturan yang tertulis, mungkin aturan yang lain akan bertambah sejalan dengan dimulainya permainan.
Tepat didepan mereka ada sebuah kotak, yang didalamnya ada sebuah bola tiga warna yang akan menentukan dengan siapa mereka akan berpasangan.
Jay memasukkan tangannya pada kotak tadi, didapatlah bola berwarna merah. Taehyun mendapatkan bola berwarna kuning, Ej pun mendapat bola berwarna kuning. Jake, Sunghoon, dan Kai mendapatkan bola berwarna biru. Sedangkan Nicholas, sudah dipastikan akan berpasangan dengan Jay, entah apa yang akan terjadi berikutnya jika mereka disatukan.
"Berarti gue sama anak konda itu dong?!" Jay berdengus tak suka. Nicholas akan benar-benar mendidihkan darahnya!
"Gak suka banget kayaknya sama gue, padahal kita punya darah yang sama." Nicholas mengambil bola dalam kotak tadi, dan benar saja, bolanya berwarna merah.
Taehyun berdecak sebal kala pertengkaran dua saudara terjadi. "Udah, jangan ribut mulu dong, kalian, kan, sodara."
Mereka lantas memulai permainnya, masuk dengan beriringan ke dalam ruangan yang penuh dengan kejanggalan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Regu pertama; Jay dan Nicholas.
Sesaat setelah pintu tertutup, ruangan menjadi gelap gulita. Tangan Nicholas bergerilya, mencari dimana keberadaan tangan saudaranya.