VerKwan (2)

6.7K 881 39
                                    

"Pa.."

"Hm?"

"Kakak mau pulang."

"Ya nanti dulu, lagi hujan begini gimana mau pulang."

"Kan dekat..."

"Kalau dekat, terus tidak hujan gitu?"

"Ish."

Vernon sih sudah dewasa. Tidak masalah 20 menit berdiri menunggu hujan reda. Tapi Rara?

"Telepon Mama, minta jemput pakai payung?"

"Mama kamu cakep begitu masa jadi ojek payung."

"Dino Oppa?"

"Kamu lagi sama Papa, kenapa yang dicari Dino Oppa terus?"

"Habisnya kalau sama Oppa, Kakak pasti dari tadi sudah digendong.
Kalau Papa......"

"Kamu berat."

"Papa tidak kuat?"

"Um."

"Maaf yah, Kakak tambah berat terus setiap hari."

Cukup. Vernon tidak kuasa menahan tawanya hingga kini mengejutkan si kecil yang tiba-tiba terangkat. Bertengger di bahu lebar sang Papa.

"Bercanda, cantik.
Pegangan. Kita hujan-hujanan sampai rumah."

"Nooooo nanti dimarahin Mamaaaa!"

"Itsoke, dimarahinnya bareng-bareng kok."

And, wush.

Mereka pulang menembus hujan meskipun disambut jutek muka Seungkwan.

"Enak hujan-hujanan, ya?
Nanti sakit juga enak, iya?!"

"Papa kuat tidak akan sakit, Ma!
Buktinya Kakak berat, Papa tetap bisa gendong~"

"Kakak dibilang berat?!

Yah, Vernon-ssi. Dari dulu kamu gendong aku kuat-kuat aja, kenapa bilang kalau Rara berat?!"

"..Mama pernah digendong Papa??"

"Yey keceplosan."

"Astaga, bukan. Maksudnya-"

"Karena kehujanan juga?"

"Karena habis olahraga sama Papa, Kak.
Tidak bisa jalan."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Home Ver. 2 [Seventeen BxB Drabble]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang