VerKwan (3)

5.8K 793 19
                                    

"Dino-ya."

"Hm?"

"Tolong."

Anak lelaki di sana menaikkan satu alisnya kala disodorkan kaleng daging bersegel oleh sang Mama.

Bukannya tidak paham kalau manusia berwajah kusut itu tengah minta bantuan untuk dibukakan barang sepele seperti ini. Tapi masalahnya, tangan Dino kotor. Penuh cat dan jelas sekali ada Papa di dekat Mama, padahal.

Ngapain repot-repot menghampiri Dino, coba?

"Sebentar, cuci tangan dulu."

"Lamaaa!
Sudah begitu saja-"

"Nanti catnya masuk ke daging, mau?"

"Ish."

"Minta tolong Papa, sana.
Nganggur tuh orangnya."

"Mama lagi marahan."

"Masih??
Perkara sarapan tadi pagi, bubur Papa tiba-tiba diaduk?!"

"Iya!!"

"Astaga, Ma.."

"Masa bodo, pokoknya Mama tidak mau bicara dulu sama Papa sampai tidak tau kapan!"

"Jago kalau bisa."

Seungkwan berdecih diremehkan anak sendiri.

Melirik takut Vernon yang santai menyeduh kopi, mendadak pria manis ini mendapatkan sebuah ide.

"Kakak Raraa~~"

"Iya, Mama?"

"Tolong kasih ini ke Papa.
Minta bukain, gitu ya."

"Kay!"

Kaki kecilnya berlari penuh semangat.
Memberikan kaleng pada sang Papa yang kemudian dibuka dengan mudah. Rara tersenyum dan kembali dengan senang, berhasil menjalankan misinya.

"Nih Ma, sudah!"

"Hehe. Terima kasih Kakak Rara cantik~"

"Sama-sama Mamaaa!"

"Aku tidak dapat terima kasih, Boo?"
Tanya Vernon, yang kemudian dibalas tatapan garang oleh istrinya.

"No!"

"..sama-sama."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Home Ver. 2 [Seventeen BxB Drabble]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang